Hingga saat ini, kalender Jawa nasih digunakan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia terutama oleh masyarakat Jawa. Hal ini dikarenakan perhitungan dalam kalender Jawa tidak dilakukan sembarangan karena sudah berdasarakan sistem sejak kerajaan Mataram masih berjaya.
Masyarakat biasanya menggunakan kalender Jawa untuk mencari hari yang baik untuk momen penting seperti lamaran, pernikahan, khitanan, dagang, dan lain-lain. Untuk keperluan tersebut, mereka biasanya menggunakan kombinasi wuku dan weton Tidak hanya untuk menentukan hari baik, masyarakat Jawa juga menggunakan kalender Jawa untuk menentukan watak seseorang.
Tulisan berikut ini akan mengulas kalender Jawa bulan Juli 2023 lengkap dengan wetonnya. Tidak hanya kalender, terdapat juga beberapa informasi menarik tentang kalender Jawa yang penting diketahui. Berikut di bawah ini rangkumannya.
Sekilas tentang Kalender Jawa
Kalender Jawa atau penanggalan Jawa adalah sistem penanggalan yang digunakan oleh Kesultanan Mataram dan berbagai kerajaan serta daerah yang mendapat pengaruhnya.
Penanggalan ini dianggap istimewa karena memadukan sistem penanggalan Islam, penanggalan Hindu, dan sedikit penanggalan Julian yang merupakan bagian dari budaya Barat.
Sistem kalender Jawa memiliki 2 siklus hari yaitu siklus mingguan yang terdiri dari 7 hari (Ahad sampai Sabtu, saptawara) dan siklus pekan pancawara yang terdiri dari 5 harian pasaran (Legi, Pahing, Pon, Wage, Kliwon).
Kemudian, pada tahun 1633, Sultan Agung dari Mataram berusaha menanamkan agama Islam di Jawa. Salah satu usaha yang ia lakukan adalah mengeluarkan dekrit yang mengganti penanggalan Saka, yang berdasarkan perputaran Matahari, ke sistem kalender kamariah atau lunar (berbasis perputaran bulan).
Keputusan Sultan Agung ini berlaku di seluruh wilayah Kesultanan Mataram, seperti seluruh pulau Jawa dan Madura. Kecuali Banten, Jakarta, dan Banyuwangi dikarenakan ketiga daerah terakhir ini tidak termasuk wilayah kekuasaan Sultan Agung.
Sementar itua, Pulau Bali dan Sumatera yang mendapatkan pengaruh budaya Jawa, tidak ikut mengambil alih kalender karangan Sultan Agung.
Mengenal Sistem Kalender Masehi, Hijriyah, dan Jawa
Selain sistem penanggalan dengan kalender Jawa, Indonesia juga menggunakan sistem tanggalan lain yaitu Masehi dan Hijriyah. Beberapa tipe penanggalan ini tak terlepas dari historis, adat istiadat, hingga keanekaragaman suku serta agama yang ada di Indonesia.
Pada kalender Masehi, sistem penangalan ini lebih fokus menandai hari-hari nasional yang sudah banyak dikenal dan lazimnya ada di setiap rumah. Di dalam kalender Masehi tersebut, masyarakat bisa mengetahui hari libur nasional dan keagamaan, tahun baru masehi, Imlek, Idulfitri, Iduladha, Nyepi, peringatan hari kemerdekaan Indonesia, dan lainnya.
Sementara pada penanggalan atau kalender Jawa hanya akan terdiri dari nama-nama bulan saja. Akan tetapi, dalam sistem penanggalan Jawa ini memiliki hari pasaran yang perlu diketahui, yakni diantaranya adalah legi, pahing, pon, wage, dan kliwon.
Lalu pada penanggalan Islam atau kalender Islam, masyarakat mengenalnya dengan Hijriyah yang meliputi nama-nama bulan di antaranya adalah Muharram, Safar, Rabiul Awal, Rabiul Akhir, Jumadilawal, Jumadilakhir, Rajab, Sya'ban, Ramadhan, Syawal, Zulkaidah, dan Zulhijjah.
Kemudian ada penanggalan wuku hari yang umumnya digunakan oleh pemeluk agama Hindu dan kejawen. Nama-nama wuku yang berjumlah tiga puluh tersebut masing-masing berdasarkan pada suatu kisah mengenai kerajaan yang rajanya bernama Prabu Watugunung.
Sang raja memiliki seorang ratu bernama Sinta dan telah dikaruniai 27 putra. Semua nama putranya menjadi nama pada wuku.
Nama-nama putra yang menjadi wuku tersebut diantaranya adalah Medangkungan, Maktal, Wuje, Manahil, Prangbakat, Bolo, Wungu, Wayang, Kulawu, Dukut, Watugunung, Sinto, Landep, Wukir, Kurantil, Tolu, Gumbreng, Warigalit, Warigagung, Julungwangi, Sungsang, Galungan, Kuningan, Mangkir, Mondosiyo, Julungpujut, Pahang, Kuruwelut, Marakeh, dan Tambir.
Kalender Jawa Juli 2023 Lengkap dengan Weton
Pada penanggalan Jawa, bulan Juli 2023 ini dimulai pada hari Sabtu Pon tanggal 12 Besar 1956 sampai Senin Pon 12 Suro 1957.
Berikut ini kalender Juli tahun 2023 Lengkap dengan weton
- 1 Juli 2023 - Sabtu Pon - 12 Besar 1956.
- 2 Juli 2023 - Minggu Wage - 13 Besar 1956.
- 3 Juli 2023 - Senin Kliwon - 14 Besar 1956.
- 4 Juli 2023 - Selasa Legi - 15 Besar 1956.
- 5 Juli 2023 - Rabu Pahing - 16 Besar 1956.
- 6 Juli 2023 - Kamis Pon - 17 Besar 1956.
- 7 Juli 2023 - Jum'at Wage - 18 Besar 1956.
- 8 Juli 2023 - Sabtu Kliwon - 19 Besar 1956.
- 9 Juli 2023 - Minggu Legi - 20 Besar 1956.
- 10 Juli 2023 - Senin Pahing - 21 Besar 1956.
- 11 Juli 2023 - Selasa Pon - 22 Besar 1956.
- 12 Juli 2023 - Rabu Wage - 23 Besar 1956.
- 13 Juli 2023 - Kamis Kliwon - 24 Besar 1956.
- 14 Juli 2023 - Jum'at Legi - 25 Besar 1956.
- 15 Juli 2023 - Sabtu Pahing - 26 Besar 1956.
- 16 Juli 2023 - Minggu Pon - 27 Besar 1956.
- 17 Juli 2023 - Senin Wage - 28 Besar 1956.
- 18 Juli 2023 - Selasa Kliwon - 29 Besar 1956.
- 19 Juli 2023 - Rabu Legi - 30 Besar 1956.
- 20 Juli 2023 - Kamis Pahing - 1 Suro 1957.
- 21 Juli 2023 - Jum'at Pon - 2 Suro 1957.
- 22 Juli 2023 - Sabtu Wage - 3 Suro 1957.
- 23 Juli 2023 - Minggu Kliwon - 4 Suro 1957.
- 24 Juli 2023 - Senin Legi - 5 Suro 1957.
- 25 Juli 2023 - Selasa Pahing - 6 Suro 1957.
- 26 Juli 2023 - Rabu Pon - 7 Suro 1957.
- 27 Juli 2023 - Kamis Wage - 8 Suro 1957.
- 28 Juli 2023 - Jum'at Kliwon - 9 Suro 1957.
- 29 Juli 2023 - Sabtu Legi - 10 Suro 1957.
- 30 Juli 2023 - Minggu Pahing - 11 Suro 1957.
- 31 Juli 2023 - Senin Pon - 12 Suro 1957.
Tanggal Merah/Hari Libur Juli 2023
Rabu Legi, 19 Juli 2023 ( Tahun Baru Islam 1445 H )