Tokyo Story (東京物語, Tōkyō Monogatari) adalah sebuah film drama Jepang yang disutradarai oleh Yasujirō Ozu dan dibintangi oleh Chishū Ryū dan Chieko Higashiyama.
Film ini menceritakan tentang sepasang suami istri tua yang melakukan perjalanan ke Tokyo untuk mengunjungi anak-anak mereka yang sudah dewasa. Film ini dirilis pada tahun 1953 dan mendapat pujian dari para kritikus film di seluruh dunia.
Film ini dianggap sebagai karya terbaik Ozu dan salah satu film terbaik dalam sejarah sinema. Film ini juga masuk dalam daftar 1001 Film yang Harus Anda Tonton Sebelum Anda Mati.
Penasaran dengan kisahnya? Simak sinopsis Tokyo Story di bawah ini!
Sinopsis Film Tokyo Story
Tokyo Story menceritakan tentang perjalanan pasangan lansia, Shukichi dan Tomi Hirayama, dari kota kecil Onomichi ke Tokyo untuk mengunjungi anak-anak mereka yang telah dewasa.
Shukichi dan Tomi memiliki lima anak, tetapi hanya empat orang yang masih hidup. Mereka mengunjungi putra tertua mereka, Koichi, yang merupakan seorang dokter di pinggiran kota Tokyo. Koichi dan istrinya, Fumiko, sibuk dengan pekerjaan mereka dan tidak memiliki banyak waktu untuk menghabiskan waktu bersama orang tua mereka.
Tomi juga mengunjungi putri sulungnya, Shige, yang menjalankan salon rambut. Shige juga sibuk dengan pekerjaannya dan tidak memiliki banyak waktu untuk ibunya.
Satu-satunya anak yang memiliki waktu untuk Tomi adalah Noriko, janda menantu perempuannya yang suaminya meninggal dalam perang. Noriko adalah sosok yang lembut dan perhatian, dan dia menjadi teman dekat Tomi selama kunjungannya ke Tokyo.
Setelah beberapa waktu di Tokyo, Shukichi dan Tomi memutuskan untuk kembali ke Onomichi. Namun, Tomi jatuh sakit dalam perjalanan pulang dan meninggal beberapa hari kemudian. Anak-anak Shukichi berkumpul di Onomichi untuk menghadiri pemakaman ibunya.
Fakta-fakta Menarik Film Tokyo Story
Berikut adalah enam fakta menarik yang terkandung dalam film Tokyo Story (1953).
Film Terbaik Yasujiro Ozu
Tokyo Story menjadi salah satu karya terbaik dari sutradara Yasujiro Ozu, yang dikenal dengan gaya sinematografinya yang sederhana dan elegan. Ozu sering menggunakan kamera rendah, potongan langsung, dan ruang kosong untuk menciptakan suasana yang tenang dan reflektif.
Terinspirasi dari Film Hollywood "Make Way for Tomorrow"
Tokyo Story terinspirasi oleh film Hollywood tahun 1937 berjudul Make Way for Tomorrow, yang juga bercerita tentang pasangan tua yang tidak dihargai oleh anak-anak mereka. Namun, Ozu mengubah beberapa aspek cerita untuk menyesuaikan dengan konteks sosial dan budaya Jepang pasca-Perang Dunia II.
Mendapat Pujian dari Kritikus
Tokyo Story mendapat pujian dari kritikus dan penonton di Jepang maupun di luar negeri. Film ini memenangkan Penghargaan Kinema Junpo untuk Film Terbaik pada tahun 1954 dan mendapat nominasi Golden Lion di Festival Film Venesia pada tahun 1953. Film ini juga masuk dalam Daftar 100 Film Terbaik Sepanjang Masa versi majalah Sight & Sound.
Menampilkan Pemeran Favorit Ozu
Film ini menampilkan beberapa aktor dan aktris favorit Ozu, seperti Chishu Ryu, Setsuko Hara, Haruko Sugimura, dan Sô Yamamura. Mereka sering berkolaborasi dengan Ozu dalam film-film lainnya, seperti Late Spring (1949), Early Summer (1951), dan Tokyo Twilight (1957). Mereka juga dikenal sebagai bagian dari keluarga Ozu, sebuah istilah yang mengacu pada kelompok aktor dan aktris yang sering bekerja dengan Ozu.
Menampilkan Banyak Simbolisme
Film ini memiliki beberapa simbolisme dan makna tersembunyi yang dapat ditafsirkan oleh penonton. Misalnya, bunga-bunga yang muncul di beberapa adegan dapat melambangkan kehidupan, kematian, atau perubahan musim. Selain itu, kereta api yang sering muncul dapat melambangkan perjalanan hidup atau perpisahan.
Tokyo Story Akan Tayang di Bioskop Indonesia
Tokyo Story akan tayang di Indonesia dalam ajang Jakarta Film Week (2023). Film ini akan diputar pada Jumat, 27 Oktober 2023 di CGV Grand Indonesia, Jakarta. Film ini juga akan ditayangkan dalam versi restorasi 4K.
Itulah sinopsis dan fakta menarik dari film Tokyo Story. Film ini adalah sebuah karya seni yang abadi dan kayak untuk ditonton oleh semua orang.