12 Minuman Alkohol Tradisional Indonesia, dari Arak hingga Sageru

Unsplash
Ilustrasi, minuman beralkohol.
Penulis: Anggi Mardiana
Editor: Agung
19/3/2024, 18.21 WIB

Minuman alkohol tradisional Indonesia dibuat dari bahan-bahan alami lokal yang khas. Minuman ini tidak hanya memikat dengan rasa yang unik, tetapi juga menjadi cerminan dari keberagaman etnis dan kearifan lokal yang dimiliki nusantara. Mulai dari tuak di Pulau Sumatera, sopi di Nusa Tenggara, arak di Bali, sampai brem di Jawa.

Keberadaan minuman alkohol tradisional tidak hanya sebagai minuman semata, tetapi juga bagian tidak terpisahkan dari upacara adat, ritual keagamaan, dan simbol kebersamaan dalam budaya Indonesia.

Dari sabang hingga merauke, setiap daerah di Indonesia memiliki minuman beralkohol yang unik dan memikat, mencerminkan kearifan lokal dan kekayaan alam yang melimpah.

Minuman Alkohol Tradisional Indonesia

Minuman Alkohol Tradisional (Unsplash)

Di balik kekayaan kultur minuman alkohol tradisional Indonesia, terdapat tantangan dan perdebatan terkait dengan konsumsinya.

Meskipun menjadi bagian dari warisan budaya, pengendalian dan pengaturan terhadap produksi dan konsumsi minuman menjadi penting untuk menjaga kesehatan masyarakat. Berikut daftar minuman alkohol tradisional asal Indonesia:

1. Arak

Arak merupakan minuman tradisional yang selain dikenal di Bali, juga populer di Aceh dan Jawa Tengah. Di Bali, arak menjadi mata pencaharian masyarakat di berbagai desa adat, terutama di daerah Karangasem dan Buleleng.

Menurut Badan POM, Bali merupakan produsen arak terbesar dengan lebih dari 422 jenis produk terdaftar. Bahan dasar pembuatan arak Bali umumnya menggunakan hasil sadapan pohon kelapa, pohon enau (aren), atau pohon lontar.

2. Sopi dan Moke

Sopi merupakan salah satu minuman alkohol tradisional Indonesia dari Maluku, Nusa Tenggara Timur, dan Sulawesi Utara. Asal nama "sopi" berasal dari Bahasa Belanda, zoopje, yang berarti alkohol cair. Nama daerah yang terkenal sebagai produsen sopi terbaik adalah Aimere, Ngada, NTT.

Di NTT, sopi dikenal dengan sebutan moke, yang terbuat dari hasil sadapan pohon lontar. Proses penyulingan moke dilakukan dengan menggunakan wadah periuk tanah liat dan uap hasil sulingan yang dialirkan melalui batang bambu. Sedangkan sopi disuling dengan gentong yang disambungkan dengan pipa.

3. Ciu

Ciu merupakan minuman alkohol tradisional Indonesia dari Jawa Tengah dan Jawa Timur, yang memiliki bahan pembuatan beragam. Di Banyumas, ciu dihasilkan melalui fermentasi ketela pohon yang telah menghasilkan cairan sebagai hasil samping dari pembuatan tape. Sementara di Desa Bekonang, Solo, ciu terbuat dari fermentasi hasil penyulingan tetes tebu.

4. Anding atau Baram

Anding dan baram adalah minuman khas yang berasal dari Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Bali. Di Kalimantan, baram dikenal sebagai anding. Minuman ini telah dibuat oleh Suku Dayak sejak berabad-abad yang lalu dan terbuat dari campuran ragi, nila, enau, dan nasi ketan.

5. Tuo Nifaro dan Tuo Mbanua

Tuo Nifaro dan Tuo Mbanua adalah minuman tradisional yang berasal dari Nias, selalu hadir dalam acara adat sebagai seserahan. Tuo Nifaro dibuat dari fermentasi penyulingan nira pohon, baik dari kelapa maupun enau, sementara Tuo Mbanua merupakan jenis tuak mentah yang juga dikenal sebagai Tuak Arak.

6. Swansrai

Swansrai adalah minuman tradisional yang berasal dari Papua, sering kali disajikan sebagai suguhan untuk tamu penting atau kerabat yang dihormati. Swansrai biasanya disajikan dalam batok kelapa yang telah dibelah dan terbuat dari air kelapa yang telah difermentasi dengan waktu yang sangat lama.

7. Saguer dan Ballo

Saguer atau Ballo merupakan minuman alkohol tradisional Indonesia yang berasal dari Sulawesi Utara, terbuat dari fermentasi nira pohon enau atau pohon lontar. Di Minahasa, pohon enau dikenal dengan sebutan sague atau seho, sehingga minuman hasil fermentasinya disebut dengan nama saguer.

8. Laru

Laru, minuman asal Nusa Tenggara Timur, sebenarnya merupakan bahan dasar yang dapat digunakan untuk membuat sopi. Laru biasanya disuguhkan dalam perayaan-perayaan pesta yang diadakan oleh kelompok masyarakat kelas menengah, dan diproduksi dari nira pohon lontar yang telah disuling.

9. Brem

Brem, minuman alkohol tradisional Indonesia khas dari Bali, terbuat dari beras ketan hitam dan putih yang difermentasi dengan ragi tape. Setelah diberi ragi tape, bahan ini diletakkan di dalam wadah tertutup untuk mengalami proses fermentasi.

10. Tuak

Tuak adalah minuman khas dari daerah Sumatra Utara, Sumatra Barat, dan Jawa Timur, yang dibuat melalui proses fermentasi dari nira, beras, atau buah yang mengandung gula.

11. Legen

Legen, minuman tradisional yang berasal dari Gresik, Jawa Timur, dibuat dari pohon siwalan, suatu jenis palma serba guna. Menurut informasi dari laman ITS, bunga dari pohon siwalan dapat menghasilkan legen serta gula merah. Jika tidak diolah dengan baik, legen dapat berubah menjadi tuak dalam waktu 24 jam.

12. Sageru

Sageru, minuman alkohol tradisional Indonesia dari Maluku, didapatkan dari mengiris batang tangkai pohon Aren, yang dalam bahasa daerah disebut Pohon Mayang. Proses pengirisan ini dilakukan pada waktu khusus, yaitu antara pukul 07.00 hingga 10.00 pagi, serta sekitar pukul 15.00 sore.
Minuman alkohol tradisional Indonesia mencerminkan kekayaan budaya dan warisan lokal yang tidak ternilai. Dari Sabang sampai Merauke, setiap daerah memiliki minuman beralkohol yang unik dengan proses pembuatan dan bahan-bahan lokal yang khas.