Sayuran merupakan sumber vitamin, mineral, dan serat yang penting bagi kesehatan. Namun, beberapa jenis sayuran yang mengandung gas dapat menyebabkan perut kembung.
Meski tidak berbahaya, terlalu banyak gas di dalam saluran cerna dapat menyebabkan rasa tidak nyaman, terutama saat beraktivitas. Bahkan, jika gas sudah menumpuk dalam saluran pencernaan, seseorang bisa menjadi susah buang angin.
Berikut ulasan sayuran yang mengandung gas dan dampaknya bagi tubuh.
Sayuran yang Mengandung Gas
Dikutip dari laman alodokter.com, sayuran yang tinggi akan kandungan karbohidrat dan laktosa dapat menghasilkan lebih banyak gas di dalam saluran pencernaan. Berikut daftar sayuran yang mengandung gas dan dapat menyebabkan perut kembung.
1. Asparagus
Salah satu sayuran yang mengandung gas adalah asparagus. Asparagus mengandung gula kompleks bernama raffinose yang sulit dicerna oleh tubuh manusia.
Saat raffinose mencapai usus besar, bakteri di sana akan memecahnya dan menghasilkan gas hidrogen, karbon dioksida, dan metana. Gas-gas inilah yang menyebabkan kembung.
Asparagus juga mengandung serat yang tinggi. Serat memang baik untuk pencernaan, tetapi dalam jumlah yang besar, serat dapat menyebabkan gas dan kembung.
Cara memasak asparagus juga dapat memengaruhi produksi gas. Memasak asparagus dengan cara direbus atau ditumis dapat meningkatkan produksi gas dibandingkan dengan dipanggang atau dikukus.
2. Brokoli
Brokoli juga masuk dalam daftar sayuran yang mengandung gas. Brokoli kaya akan serat, yang tidak dapat dicerna oleh tubuh dan difermentasi oleh bakteri di usus besar.
Proses fermentasi ini menghasilkan gas, seperti hidrogen, metana, dan karbon dioksida. Brokoli juga mengandung rafinosa, yaitu gula kompleks yang sulit dicerna oleh pencernaan manusia.
Rafinosa dipecah oleh bakteri di usus besar, menghasilkan gas dalam prosesnya.
3. Kubis
Kubis atau kol juga dapat menghasilkan gas saat dikonsumsi secara berlebihan, sehingga dapat menyebabkan kembung. Kubis kaya akan serat yang tidak larut air.
Serat ini tidak dapat dicerna oleh tubuh dan difermentasi oleh bakteri di usus besar, menghasilkan gas sebagai produk sampingan. Kubis mengandung fruktosa, gula alami yang sulit dicerna oleh beberapa orang.
Fruktosa yang tidak diserap di usus kecil akan difermentasi di usus besar, menghasilkan gas. Memasak kubis dapat membantu memecah beberapa senyawa yang menyebabkan gas.
Merebus, menumis, atau mengukus kubis dapat membantu mengurangi efek kembung. Makan kubis dalam porsi kecil dan kunyah dengan baik dapat membantu pencernaan dan mengurangi gas.
4. Paprika hijau
Paprika hijau mengandung gas yang dapat menyebabkan kembung pada beberapa orang. Paprika hijau yang merupakan paprika merah yang belum matang, mengandung senyawa kimia tertentu yang dapat menyebabkan masalah perut bagi sebagian orang.
Senyawa ini dapat menyebabkan produksi gas berlebih di usus. Paprika hijau juga memiliki kandungan fruktan yang tinggi.
Fruktan merupakan salah satu serat larut yang dapat menyebabkan kembung. Saat fruktan mencapai usus besar, bakteri usus akan memfermentasinya, menghasilkan gas sebagai produk sampingan.
Paprika hijau memiliki kulit yang keras dan sulit dicerna. Hal ini dapat menyebabkan makanan bergerak lebih lambat melalui sistem pencernaan, yang dapat meningkatkan produksi gas.
Namun, perlu diingat bahwa tidak semua orang mengalami kembung setelah mengonsumsi paprika hijau. Faktor-faktor lain, seperti sensitivitas individu, jumlah paprika yang dikonsumsi, dan cara pengolahannya, juga dapat memengaruhi kemungkinan terjadinya kembung.
5. Kembang kol
Serupa dengan brokoli, kembang kol juga masuk dalam daftar sayuran yang mengandung gas. Kembang kol mengandung senyawa sulfur seperti glukosinolat dan sulforaphane.
Senyawa ini dipecah oleh bakteri di usus besar, menghasilkan gas hidrogen sulfida, metana, dan karbon dioksida, yang dapat menyebabkan kembung. Kembang kol kaya akan serat, terutama serat larut.
Serat ini tidak dapat dicerna oleh tubuh dan difermentasi oleh bakteri di usus besar, menghasilkan gas dan kembung. Kembang kol mengandung gula kompleks seperti rafinosa dan stachyose.
Gula ini sulit dicerna oleh tubuh dan difermentasi oleh bakteri di usus besar, menghasilkan gas dan kembung.
6. Jamur
Sayuran yang mengandung gas selanjutnya adalah jamur. Jamur mengandung gula alami seperti rafinosa dan fruktosa yang sulit dicerna oleh usus halus.
Gula ini kemudian difermentasi oleh bakteri di usus besar, menghasilkan gas sebagai produk sampingan. Jamur kaya akan serat, yang penting untuk pencernaan yang sehat.
Namun, konsumsi serat berlebihan dapat menyebabkan gas dan kembung, terutama bagi orang yang tidak terbiasa dengan diet tinggi serat. Jamur putih biasa mengandung manitol, gula alkohol yang sulit diserap oleh usus kecil.
Hal ini dapat menyebabkan gas dan kembung pada beberapa orang.
7. Bawang
Bawang adalah makanan umum yang diolah dalam berbagai jenis masakan. Orang bisa makan bawang mentah atau dimasak.
Bawang mengandung fruktosa, yang dipecah oleh usus selama proses pencernaan. Pemecahan gula yang menyebabkan terbentuknya gas.
Gas dari bawang bombay juga cenderung menimbulkan bau. Tak hanya bawang bombay atau bawang merah, bawang putih juga dapat memicu produksi gas berlebih dalam perut.
Demikian ulasan tujuh sayuran yang mengandung gas dan dapat sebabkan perut kembung. Meski begitu, sayuran-sayuran tersebut tetap penting untuk dikonsumsi karena memiliki banyak nutrisi.
Anda tidak perlu menghindari sayuran ini sama sekali, tapi mungkin bisa mencoba untuk mengurangi porsinya atau mengolahnya dengan cara yang berbeda.