Niat Puasa Tarwiyah yang Dilaksanakan sebelum Idul Adha

Pexels
Ilustrasi, sahur sebelum puasa.
Editor: Agung
26/6/2023, 11.08 WIB

Puasa Tarwiyah merupakan salah satu jenis puasa sunnah yang dilaksanakan di bulan Dzulhijjah. Puasa ini memiliki ketentuan berupa jadwal atau tanggal pelaksanaannya, niat puasa, dan keutamaannya.

Keutamaan puasa Tarwiyah membuat setiap muslim termotivasi melaksanakan puasa sunnah tersebut. Terlebih, ada pula puasa lain yang memiliki keutamaan dan tak kalah menarik jika dilaksanakan.

Jika ingin melaksanakan puasa sunnah bulan Dzulhijjah lainnya, maka setiap muslim hendaknya mengetahui niat masing-masing. Untuk melaksanakan puasa Tarwiyah dengan sempurna, simak penjelasan lengkapnya dalam uraian berikut.

Bacaan Niat Puasa Tarwiyah

Niat Puasa Tarwiyah (Pexels)

Puasa Tarwiyah dilaksanakan oleh setiap muslim pada sebelum Hari Raya Idul Adha, yakni tanggal 8 Dzulhijjah. Pada tahun ini, pelaksanaan puasa Tarwiyah dapat dilaksanakan pada Selasa, 27 Juni 2023.

Allah SWT menganjurkan setiap muslim yang tidak menunaikan ibadah haji untuk melaksanakan ibadah puasa Tarwiyah. Pasalnya, agar setiap muslim yang tidak melaksanakan ibadah Haji juga memperoleh pahala yang banyak dan merasakan kenikmatan para jemaah haji. Puasa di bulan Dzulhijjah justru makruh hukumnya jika dilaksanakan oleh jemaah haji.

Niat sebuah ibadah membedakannya dengan ibadah satu dengan ibadah lainnya. Oleh sebab itulah, niat merupakan hal pokok dan penting dalam melaksanakan ibadah. Adapun niat puasa Tarwiyah tersebut yakni sebagai berikut:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ التَّرْوِيَةِ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin 'an adā'i sunnati yaumit tarwiyah lillâhi ta'ālā.

Artinya : "Aku berniat puasa sunnah Tarwiyah esok hari karena Allah SWT."

Namun, jika seorang muslim lupa membaca atau meniatkan diri untuk puasa Tarwiyah pada malam hari, maka niat tersebut dapat dilakukan pada siang harinya. Ketentuan ini hanya berlaku untuk ibadah puasa sunnah. Sementara untuk ibadah puasa Ramadhan, niat harus dibaca sebelum waktu puasa berlangsung. Berikut ini lafal niat tersebut:

نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma hâdzal yaumi 'an adâ'i tarwiyata sunatan lillâhi ta'âlâ.

Artinya: "Saya niat puasa sunnah Tarwiyah hari ini karena Allah ta'âlâ."

Tata Cara Niat Puasa Tarwiyah

Puasa Dzulhijjah (Pexels)

Pada dasarnya, menegaskan niat puasa Tarwiyah yakni sama dengan ibadah puasa lainnya. Namun, hendaknya niat tersebut dilafalkan, diilhami, dan diniatkan dalam hati maksimal sebelum sahur.

Meski sebenarnya diperbolehkan untuk melafalkan niat puasa Tarwiyah di siang hari, tetapi lebih dianjurkan sebelum pelaksanaan puasa tersebut berlangsung. Selain itu, pahami keutamaan dan kemuliaannya agar semakin bersemangat melaksanakan puasa sunnah ini.

Bacaan Buka Puasa Tarwiyah

Setelah mengetahui niat puasa Tarwiyah, menarik juga memahami bacaan buka puasanya. Berikut ini dua doa buka puasa Tarwiyah berdasarkan hadist yang berbeda:

1. Bacaan Buka Puasa Tarwiyah Menurut HR Bukhari dan Muslim

اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ

Allahumma laka shumtu wa bika amantu wa ala rizqika aftartu. Birrahmatika yaa arhamar roohimin.

Artinya: "Ya Allah, untukMu aku berpuasa, dan kepadaMu aku beriman, dan dengan rezekiMu aku berbuka. Dengan rahmat Mu wahai yang Maha Pengasih dan Penyayang."

2. Bacaan Buka Puasa Tarwiyah Menurut HR Abu Daud

ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللهُ

Dzahabaz zhama'u wabtallatil 'uruqu wa tsabatal ajru, insyaallah.

Artinya: "Telah hilang rasa haus, dan urat-urat telah basah serta pahala telah tetap, insya Allah,"

Keutamaan Puasa Tarwiyah

Berikutnya, seorang muslim perlu juga mengetahui keutamaan melaksanakan puasa Tarwiyah. Adapun keutamaan-keutamaan yang mulia tersebut yakni sebagai berikut:

1. Ganjaran Berupa Pahala Melebihi Jihad

Keutamaan yang pertama adalah adanya ganjaran berupa pahala yang lebih besar dari pahala Jihad. Berikut ini terjemahan hadis yang memuat ketentuan tersebut:

"Tidak ada satu amal saleh yang lebih dicintai oleh Allah melebihi amal saleh yang dilakukan pada hari-hari ini (yaitu 10 hari pertama bulan Dzulhijjah)." Para sahabat bertanya, "Tidak pula jihad di jalan Allah?" Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab, "Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali orang yang berangkat jihad dengan jiwa dan hartanya namun tidak ada yang kembali satu pun." (HR. Abu Daud no. 2438, At Tirmidzi no. 757, Ibnu Majah no. 1727, dan Ahmad no. 1968, sahih menurut Al-Albani).

2. Menghapus Dosa Satu Tahun

Puasa Tarwiyah dapat menghapus dosa satu tahun. Hal ini selaras dengan hadis riwayat Abu Syaikh Al-Ishfahani dan Ibnun Najjar:

"Puasa hari Tarwiyah dapat menghapus dosa setahun. Puasa hari Arafah dapat menghapus dosa dua tahun," (HR Abu Syaikh Al-Ishfahani dan Ibnun Najjar).

3. Ibadah di Hari yang Istimewa

Keutamaan pelaksanaan puasa Dzulhijjah adalah karena hari itu adalah hari yang istimewa. Berikut ini hadis yang menjelaskannya:

"Tidak ada perbuatan yang lebih disukai oleh Allah, daripada perbuatan baik yang dilakukan pada sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah. Para sahabat bertanya: Ya Rasulullah, walaupun jihad di jalan Allah? Sabda Rasulullah: Walau jihad pada jalan Allah kecuali seorang lelaki yang keluar dengan dirinya dan harta bendanya, kemudian kembali tanpa membawa apa-apa." (HR. Bukhari)

Itulah penjelasan mengenai niat puasa Tarwiyah berupa lafal dan terjemahannya.