Bagi umat Muslim yang telah menikah, niat mandi wajib merupakan hal penting yang perlu diketahui. Hal ini dikarenakan mandi wajib harus dilakukan untuk menghilangkan hadas besar setelah berhubungan suami istri.
Jika tidak dilakukan, maka dapat menghalangi beberapa ibadah, seperti salat, baca Al Quran, hingga saat melakukan thowaf.
Lantas, seperti apa niat mandi wajib setelah berhubungan? Sebelum mengetahui hal tersebut, ada beberapa hal terkait mandi wajib yang perlu Anda ketahui. Berikut ini ulasan selengkapnya.
Pengertian Mandi Wajib
Dilansir dari laman NU Online, mandi wajib berbeda dari mandi biasa, yang dilakukan untuk membersihkan dan menyegarkan badan. Mandi wajib harus dilakukan untuk menghilangkan hadas besar karena bersetubuh atau keluar mani.
Kedua hal tersebut disebut al-Jinabat dalam istilah fiqih karena bersetubuh ataupun keluar air mani menghalangi seseorang untuk melaksanakan ibadah.
Ibadah, seperti shalat, tawaf, atau baca Alquran tidak dapat dilakukan sebelum melakukan mandi wajib. Dalam keterangan al-Munawi, keduanya dinamakan jinabat, karena jauh dari suci dan hanya bisa kembali suci setelah mandi wajib
Dalil tentang Mandi Wajib setelah Berhubungan
Sebagai seorang Muslim, Anda harus mengetahui doa mandi wajib setelah berhubungan Namun sebelum membahasnya lebih jauh, Anda juga perlu mengetahui hukumnya.
Perintah melaksanakan mandi wajib ini dasar hukumnya adalah Alquran. Allah SWT berfirman, “Dan jika kamu junub, maka mandilah”. (QS. Al Maidah: 6)
Sementara itu dalam surat An-Nisa, Allah SWT juga memerintahkan umat Muslim untuk mandi junub jika sedang berhadast besar.
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu sholat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula hampiri masjid) sedang kamu dalam keadaan junub, terkecuali sekadar berlalu saja, hingga kamu mandi”. (QS. An-Nisa': 43)
Ancaman bagi umat Muslim yang menganggap remeh doa dan tata cara mandi wajib yaitu akan mendapat siksa yang pedih.
Diriwayatkan oleh Abu Dawud, “dari Ali bin Abi Thalib, bahwa Rasulullah SAW telah bersabda, 'Barangsiapa yang meninggalkan bagian tubuh yang harus dialiri air dalam mandi janabat walaupun satu rambut tidak dibasuh dengan air mandi itu, maka akan diperlakukan kepadanya demikian dan demikian dari api neraka'”.
Niat Mandi Wajib setelah Berhubungan
Mandi wajib dalam Islam ditujukan untuk membersihkan diri, sekaligus menyucikan diri dari segala najis dan kotoran yang menempel pada tubuh. Sebelum melakukan mandi wajib, Anda harus membaca niat terlebih dahulu agar mandi yang dilakukan dianggap sah.
Adapun niat mandi wajib yang benar setelah berhubungan suami istri ialah sebagai berikut:
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَكْبَرِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى
Nawaitul ghusla lifrafil hadatsil akbari fardhan lillahi ta’aala.
Artinya, “Aku berniat mandi junub untuk menghilangkan hadas besar fardu karena Allah ta’ala.”
Rukun Mandi Wajib
Berikut ini beberapa rukun mandi wajib yang perlu Anda perhatikan agar mandi wajib yang Anda lakukan dianggap sah.
- Mengguyur air keseluruh badan
- Mengguyur kepala tiga kali, kemudian guyur bagian tubuh yang lain.
- Disertai niat untuk mandi wajib (al ghuslu).
- Apabila seseorang melakukan mandi junub di pancuran atau shower dan air mengenai seluruh tubuhnya, maka mandinya sudah dianggap sah.
- Melakukan hal–hal sunnah seperti berkumur-kumur (madhmadhoh), memasukkan air dalam hidung (istinsyaq) serta menggosok-gosok badan (ad dalk).
Tata Cara Mandi Wajib setelah Berhubungan
Tata cara mandi wajib setelah berhubungan, baik untuk laki-laki dan perempuan sebenarnya tidak jauh berbeda. Hanya ada sedikit perbedaan diantara keduanya.
Untuk lebih jelasnya, simak informasinya berikut ini.
1. Untuk Laki-Laki
Ada hadis dan beberapa anjuran yang berbeda mengenai tata cara mandi wajib setelah berhubungan suami istri untuk laki-laki. Menurut HR At-Tirmidzi, menyela pangkal rambut hanya dikhususkan bagi laki-laki. Para wanita tidak perlu melakukan hal ini. Berikut ini tata cara mandi wajib dengan cara Nabi Muhammad SAW menurut hadits Al Bukhar
"Dari Aisyah dia berkata, "Apabila Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mandi karena junub, maka beliau memulainya dengan membasuh kedua tangan. Beliau menuangkan air dengan tangan kanan ke atas tangan kiri, kemudian membasuh kemaluan dan berwudu dengan wudu untuk salat. Kemudian beliau menyiram rambut sambil memasukkan jari ke pangkal rambut hingga rata. Setelah selesai, beliau membasuh kepala sebanyak tiga kali, lalu beliau membasuh seluruh tubuh dan akhirnya membasuh kedua kaki."(HR. Muslim).
Berikut tata cara mandi wajib setelah berhubungan suami istri untuk laki-laki:
- Bacalah niat mandi wajib atau mandi junub terlebih dahulu.
- Bersihkan telapak tangan sebanyak 3 kali, kemudian lanjutkan dengan membersihkan dubur dan alat kemaluan.
- Bersihkan kemaluan berikut kotoran yang menempel di sekitarnya dengan tangan kiri
- Setelah membersihkan kemaluan, cuci tangan dengan menggosok-gosoknya dengan tanah atau sabun.
- Lakukan gerakan wudu yang sempurna seperti ketika kita akan salat, dimulai dari membasuh tangan sampai membasuh kaki.
- Masukkan tangan ke dalam air, kemudian sela pangkal rambut dengan jari-jari tangan sampai menyentuh kulit kepala. Jika sudah, guyur kepala dengan air sebanyak 3 kali. Pastikan pangkal rambut juga terkena air.
- Bilas seluruh tubuh dengan mengguyurkan air. Dimulai dari sisi yang kanan, lalu lanjutkan dengan sisi tubuh kiri.
- Saat menjalankan tata cara mandi wajib, pastikan seluruh lipatan kulit dan bagian tersembunyi ikut dibersihkan.
- Pada dasarnya tata cara mandi wajib untuk perempuan yang baru selesai haid, nifas, atau lelaki yang baru bersyahwat sama saja. Pembeda di sini adalah niat yang dibaca sebelum bersuci.
2. Untuk Perempuan
Seperti yang sudah disebutkan di atas, bahwa tata cara mandi wajib setelah berhubungan suami istri antara laki-laki dan perempuan sama saja. Bedanya, wanita tidak perlu menyela pangkal rambut. Hal ini sebagaimana yang tertuang dalam hadis riwayat At-Tirmidzi.
Dalam riwayat tersebut, Ummu Salamah bertanya kepada Nabi Muhammad SAW, "Aku bertanya, wahai Rasulullah! Sesungguhnya aku ini perempuan yang sangat kuat jalinan rambut kepalanya, apakah aku boleh mengurainya ketika mandi junub? Maka Rasulullah menjawab, Jangan, sebetulnya cukup bagimu mengguyurkan air pada kepalamu 3 kali guyuran."
Berikut tata cara mandi wajib setelah berhubungan suami istri untuk perempuan:
- Bacalah niat mandi wajib atau mandi junub terlebih dahulu.
- Bersihkan telapak tangan sebanyak 3 kali, kemudian lanjutkan dengan membersihkan dubur dan alat kemaluan.
- Bersihkan kemaluan berikut kotoran yang menempel di sekitarnya dengan tangan kiri.
- Setelah membersihkan kemaluan, cuci tangan dengan menggosok-gosoknya dengan tanah atau sabun.
- Lakukan gerakan wudu yang sempurna seperti ketika kita akan salat, dimulai dari membasuh tangan sampai membasuh kaki.
- Bilas kepala dengan mengguyurkan air sebanyak 3 kali.
- Bilas seluruh tubuh dengan mengguyurkan air. Dimulai dari sisi yang kanan, lalu lanjutkan dengan sisi tubuh kiri. Pastikan seluruh lipatan kulit dan bagian tersembunyi ikut dibersihkan.
Doa setelah Mandi Wajib
Setelah mandi wajib, ada bacaan doa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW yang bisa Anda lakukan. Berikut di bawah ini doanya"
Asyhadu an laa ilaha illallahu wahdahu laa syarika lahu,
wa asyhadu anna Muhammadan abduhu wa Rasuluhu,
allahumma-jalni minattawwabina, waj-alni minal-mutathahirrina.
Artinya:
“Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah Yang Esa, tiada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu hamba-Nya dan utusan-Nya.
Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bertaubat dan jadikanlah aku pula termasuk orang-orang yang selalu mensucikan diri.”