Niat Puasa 10 Muharram termasuk Dalil, Tata Cara, dan Keutamannya

Freepik
Ilustrasi, berbuka puasa.
Editor: Agung
20/7/2023, 13.16 WIB

Bulan Muharram merupakan bulan pertama dalam kalender Hijriyah yang dimuliakan oleh Allah SWT. Oleh karena itu, umat Muslim dianjurkan untuk melakukan berbagai amalan pada bulan ini.

Salah satu amalan yang bisa dilakukan yaitu Puasa Asyura atau yang dikenal sebagai puasa 10 Muharram. Hal ini dikarenakan puasa Asyura merupakan salah satu puasa sunnah yang dilaksanakan pada tanggal 10 Muharram.

Sama seperti puasa sunnah lainnya, umat Muslim perlu membaca niat terlebih dahulu. Lantas, seperti apa niat puasa 10 Muharram yang bisa dilafalkan? Berikut di bawah ini informasinya.

Niat Puasa 10 Muharram Pexels)

Dalil Puasa 10 Muharram

Sebelum mengetahui niat puasa 10 Muharram, umat muslim perlu memahami dalil anjuran puasanya terlebih dahulu. Anjuran melaksanakan ibadah puasa sunnah ini sebagaimana yang tercantum dalam sebuah hadis yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA, yang artinya:

"Nabi Muhammad SAW datang ke kota Madinah. Beliau kemudian melihat orang Yahudi puasa pada hari Asyura. Lalu Rasulullah bertanya 'Ada kegiatan apa ini?' Para sahabat menjawab 'Hari ini adalah hari baik yaitu hari di mana Allah menyelamatkan Bani Israil dari musuh mereka kemudian Nabi Musa melakukan puasa atas tersebut.' Rasulullah lalu mengatakan 'Saya lebih berhak dengan Musa daripada kalian'. Nabi kemudian berpuasa untuk Asyura tersebut dan menyuruh pada sahabat menjalankannya," (HR Bukhari: 2004).

Di samping itu, setidaknya ada tiga bentuk rangkaian puasa yang kerap dikerjakan pada  bulan Muharram, di antaranya sebagai berikut:

  • Puasa pada tanggal 10 Muharram yang disertai puasa sehari sebelum dan sesudahnya, yaitu pada tanggal 9, 10, dan 11 Muharram.
  • Puasa dua hari, yaitu pada tanggal 9 dan 10 Muharram.
  • Puasa hari ke- 10 bulan Muharram.

Niat Puasa 10 Muharram

Berikut ini niat puasa 10 Muharram atau puasa Asyura yang bisa dilafalkan.

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ مِنْ يَوْمِ عَاشُورَاءَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى.

 Nawaitu shauma ghadin min yaumi 'aasyuuraa-a sunnatan lillahi ta'aalaa.

Artinya: "Saya niat berpuasa sunnah hari Asyura esok hari karena Allah Ta'ala."

Tata Cara Puasa 10 Muharram 

Setelah mengetahui niat puasa Asyura, umat Muslim juga perlu mengetahui tata cara puasa Asyura. Sama dengan puasa lainnya, umat Muslim dianjurkan membaca niat puasa Asyura terlebih dahulu sebelum menlaksanakan ibadah puasa sunnah ini.

Niat puasa Asyura sebaiknya dilakukan pada malam hari, sebelum terbit fajar. Namun karena puasa ini termasuk puasa sunnah, maka umat Muslim bisa membaca niatnya pada pagi hari asalkan belum makan apa-apa.

Hal ini sebagaimana yang disebutkan dalam sebuah hadis berikut, yang artinya:

Dari Aisyah Ummul Mukminin, ia berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menemuiku pada suatu hari lantas beliau bertanya, “Apakah kalian memiliki sesuatu untuk dimakan?” Kami pun menjawab, “Tidak ada.” Beliau pun bersabda, “Kalau begitu saya puasa.” Kemudian di hari lain beliau menemui kami, lalu kami katakan pada beliau, “Kami baru saja dihadiahkan hays (jenis makanan berisi campuran kurman, samin dan tepung).” Lantas beliau bersabda, “Berikan makanan tersebut padaku, padahal tadi pagi aku sudah berniat puasa.” Lalu beliau menyantap makanan tersebut. (HR. Muslim)

Adapun tata cara puasa Asyura yang perlu diketahui setiap muslim adalah sebagai berikut:

  • Membaca niat puasa
  • Makan sahur
  • Menahan diri dari yang membatalkan
  • Buka puasa

Keutamaan Puasa 10 Muharram 

Berikut ini lima keutamaan yang akan diperoleh umat Muslim yang melaksanakan ibadah puasa 10 Muharram.

Niat Puasa 10 Muharram (iStock)

1. Penghapusan Dosa Selama Satu Tahun

Dalam sebuah hadits riwayat Muslim, dikatakan Rasulullah SAW pernah mendapat pertanyaan tentang apakah keutamaan dari puasa Arafah.

Beliau menjawab, bahwa siapapun yang berpuasa arafah akan dihapuskan dosanya setahun yang sudah berlalu dan setahun setelah puasa dilakukan.

Lalu, ditanyakan pula tentang apa istimewanya puasa Asyura dan Nabi Muhammad SAW menjawab, dosa orang yang melakukan puasa tersebut setahun yang sudah berlalu akan dihapus.

2. Puasa Utama

Melalui Hadits riwayat Muslim, disebutkan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa puasa yang utama selain puasa wajib di bulan Ramadhan setiap tahun adalah puasa yang dilakukan di bulan Muharram, termasuk di dalamnya puasa Asyura dan Tasu’a.

Seperti dijelaskan dalam Al-quran, bulan Muharram memang masuk dalam salah satu dari empat bulan mulia selain Ramadhan. Tentunya ibadah yang dilaksanakan di bulan tersebut penilaiannya akan berbeda di mata Allah SWT, jika dibandingkan dengan ibadah di bulan lain.

Apapun ibadah yang dilakukan di bulan Muharram termasuk puasa 10 Muharram akan mendapatkan ganjaran luar biasa. 

3. Sunnah Rasulullah SAW

Banyak sekali perilaku mulia Rasulullah SAW yang dapat dijadikan teladan. Salah satunya adalah melakukan puasa Asyura. Dimana awalnya merupakan salah satu langkah meneladani Nabi Musa AS.

Allah SWT sangat suka jika umatnya menjalankan apa yang sudah dilakukan Nabi Muhammad SAW sebelumnya. Oleh karena itu, ketika menjalankan sunnah rasul berupa puasa Asyura tentu akan mendapatkan keistimewaan dari Allah SWT.

Semakin banyak sunnah rasul yang berhasil dilakukan, maka kemungkinan untuk meraih lebih banyak pahala dan keistimewaan dari Allah SWT akan terwujud.

4. Lebih Dekat Kepada Allah SWT

Sebagai salah satu ibadah mulia, melakukan puasa Asyura dapat membuat umat Muslim bisa lebih mengingatkan diri tentang berbagai hal tentang keislaman.

Terlebih lagi bila umat Muslim melakukan berbagai ibadah lain seperti dzikir, maka tentunya mereka akan semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Dengan demikian, diri akan lebih terjaga dari hal-hal buruk. Selain itu, karena melakukan berbagai hal di dalam hidup, semata-mata karena Allah SWT, maka umat Musim akan merasa  semakin dekat dengan Allah SWT.

5. Ganjaran Pahala

Dari berbagai hadits juga disebutkan pahala yang akan didapatkan jika melaksanakan puasa Asyura juga sangat istimewa. Salah satunya adalah, dihapusnya dosa-dosa selama satu tahun yang sudah berlalu.

Belum lagi pahala melaksanakan berbagai ibadah lain, yang juga sudah dijanjikan Allah SWT di dalam Al-quran. 

Contohnya saja, selain keutamaan puasa Asyura yaitu menyantuni anak yatim di bulan Muharram terutama pada hari Asyura yang diganjar dengan pahala berkali lipat dari sedekah selain di bulan tersebut.

Jika melakukan puasa dengan khusyuk, tentu pahala tersebut bisa dijadikan tabungan akhirat yang akan meringankan banyak dosa di dunia.