Memahami 6 Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh

Pexels
Ilustrasi, kurma untuk buka puasa.
Editor: Agung
2/8/2023, 10.30 WIB

Puasa Ayyamul Bidh merupakan salah satu puasa sunnah yang dilaksanakan di bulan Muharram. Puasa ini tepatnya dilaksanakan pada tanggal 13, 14, dan 15 Muharram.

Ibadah puasa Ayyamul Bidh ini tidak serta merta dilaksanakan karena untuk memperoleh pahala saja, tetapi terdapat keutamaan lainnya. Oleh sebab itu, setiap muslim wajib memahami keutamaan puasa Ayyamul Bidh untuk memotivasi diri.

Agar mampu melaksanakan puasa tersebut dengan baik, menarik membahas pengertian dan aspek lainnya. Simak uraian terkait pengertian dan keutamaan puasa Ayyamul Bidh dalam penjelasan berikut.

Pengertian Puasa Ayyamul Bidh

Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh (Pexels)

Puasa Ayyamul Bidh adalah puasa yang dilaksanakan pada 13, 14, dan 15 Muharram. Pada tahun 2023, puasa ini bertepatan dengan tanggal 31 Juli, 1 dan 2 Agustus 2023.

Ketentuan adanya puasa Ayyamul Bidh terdapat pada hadis riwayat Abu Dawud yakni sebagai berikut:

“Diriwayatkan dari Qatadah bin Milhan ra, ia berkata: ‘Rasulullah saw telah memerintahkan untuk berpuasa pada hari-hari yang malamnya cerah, yaitu tanggal 13, 14, dan 15’.” (HR Abu Dawud). (An-Nawawi, Riyâdhus Shâlihîn, juz II, h. 81).

Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh

Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh (Pexels)

Puasa Ayyamul Bidh memiliki banyak keutamaan selain memperoleh pahala. Keutamaan-keutamaan tersebut yakni sebagai berikut:

1. Amalan yang Sangat Dianjurkan Rasulullah SAW

Puasa Ayyamul Bidh merupakan amalan yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW.

Beliau sendiri kerap berpuasa pada hari-hari ini, karena puasa tersebut diyakini dapat menghapuskan dosa-dosa yang dilakukan dalam setahun sebelumnya. Keutamaan ini selaras dengan hadis berikut:

“Puasa pada tiga hari setiap bulannya adalah seperti puasa sepanjang tahun,” demikian sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al ’As. Wallahu’alam.

2. Bentuk Ibadah untuk Mendekatkan Diri Kepada Allah SWT

Puasa Ayyamul Bidh adalah salah satu bentuk ibadah yang dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dalam puasa ini, setiap muslim menahan diri dari makan dan minum dari fajar hingga matahari terbenam.

Jika seorang muslim menjalankan puasa ini, maka semakin besar peluang meningkatnya ketakwaan. Artinya, ibadah ini memperkuat hubungan spiritual setiap muslim dengan dengan Sang Pencipta.

3. Waktu Tubuh untuk Beristirahat dari Proses Pencernaan

Puasa Ayyamul Bidh juga memiliki manfaat kesehatan bagi tubuh. Puasa ini memberikan kesempatan bagi tubuh setiap muslim untuk beristirahat dari proses pencernaan yang terjadi saat setiap muslim makan dan minum.

Selama puasa, tubuh memiliki kesempatan untuk membersihkan dirinya secara alami. Puasa juga dapat membantu dalam mengatur pola makan dan meningkatkan fungsi sistem pencernaan.

Niat Puasa Ayyamul Bidh (Pexels)

4. Meningkatkan Kesadaran Sosial dan Empati

Puasa Ayyamul Bidh dapat meningkatkan kesadaran sosial dan empati terhadap mereka yang kurang beruntung. Dalam puasa ini, setiap muslim merasakan lapar dan haus, sehingga setiap muslim akan lebih memahami penderitaan orang-orang yang tidak memiliki cukup makanan dan minuman.

Hal ini dapat membuat setiap muslim lebih peduli dan aktif dalam membantu sesama. Setiap orang pun dapat hidup dengan rukun dan baik.

5. Kesempatan Meningkatkan Ibadah Lainnya

Puasa Ayyamul Bidh merupakan kesempatan yang baik untuk meningkatkan ibadah lainnya seperti shalat sunnah, membaca Al-Qur'an, dan berzikir. Waktu luang pun menjadi lebih bermanfaat.

6. Memperoleh Pahala Seperti Berpuasa Sepanjang Tahun

Keutamaan puasa lainnya yakni memperoleh pahala seperti berpuasa sepanjang tahun. Berikut ini pendapat Imam as-Subki dan ulama lain yang merujuk hadis riwayat Ibnu Majah dan At-Tirmidzi:

عَنْ أَبِي ذَرٍّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ: أَنَّ النَّبِيَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: مَنْ صَامَ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ ثَلَاثَة أَيَّام، فَذَلِكَ صِيَامُ الدَّهْرِ، فَأَنْزَلَ اللهُ تَصْدِيقَ ذَلِكَ فِي كِتَابهِ الْكَرِيم: مَنْ جَاءَ بِالْحَسَنَة فَلهُ عشر أَمْثَالهَا
[الأنعام: 160]. اَلْيَوْمُ بِعشْرَةِ أَيَّامٍ (رَوَاهُ ابْن ماجة وَالتِّرْمِذِيّ. وَقَالَ: حسن .وَصَححهُ ابْن حبَان من حَدِيث أبي هُرَيْرَة رَضِيَ اللهُ عَنْه)

Artinya: Diriwayatkan dari Abu Dzar ra, sungguh Nabi saw bersabda: 'Siapa saja yang berpuasa tiga hari dari setiap bulan, maka puasa tersebut seperti puasa sepanjang tahun. Kemudian Allah menurunkan ayat dalam kitabnya yang mulai karena membenarkan hal tersebut: 'Siapa saja yang datang dengan kebaikan maka baginya pahala 10 kali lipatnya' [QS al-An'am: 160]. Satu hari sama dengan 10 hari'." (HR Ibnu Majah dan at-Tirmidzi. Ia berkata: "Hadits ini hasan." Ibnu Majah juga menilanya sebagai hadits shahih dari jalur riwayat Abu Hurairah ra). (Abu Bakar Ibnus Sayyid Muhamamd Syatha ad-Dimyathi, I'ânatut Thâlibîn, [Beirut, Dârul Fikr], juz II, halaman 269; dan Ibnul Mulaqqin, Tuhfatul Muhtâj ilâ Adillatil Manhâj, [Makkah, Dâru Harrâ': 1406 H], juz II, h. 109-110).

Niat Puasa Ayyamul Bidh

Adapun lafal niat puasa Ayyamul Bidh yang wajib diketahui setiap muslim. Berikut ini lafal dan terjemahannya:

نَوَيْتُ صَوْمَ أَيَّامِ الْبِيْضِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ayyâmil bîdl lilâhi ta’âlâ.

Artinya: “Saya niat puasa Ayyamul Bidh (hari-hari yang malamnya cerah), karena Allah ta’âlâ.”

Demikian penjelasan mengenai pengertian, keutamaan puasa Ayyamul Bidh hingga lafal niatnya.