Tidak lama lagi, umat Muslim di seluruh dunia akan menyambut datangnya bulan Ramadhan. Bulan suci ini merupakan bulan yang banyak ditunggu-tunggu dikarenakan Allah SWT akan melipatgandakan pahala bagi umat Muslim yang melakukan berbagai amalan.
Maka tidak heran, selain puasa wajib, banyak umat Muslim melakukan berbagai amalan lainnya seperti sholat sunnah, tadarus Al-Quran, hingga bersedekah.
Bulan suci ini juga kerap dijadikan momen untuk menyebarkan ajaran Islam yang relevan dengan Ramadhan. Hal ini biasanya disampaikan melalui kultum yaitu kuliah tujuh menit yang umumnya dilakukan menjelang waktu berbuka puasa atau setelah pelaksanaan salat Shubuh dan Tarawih.
Salah satu tema yang kerap diangkat dalam kultum yaitu tentang kejujuran. Berikut ini beberapa contoh kultum singkat tentang kejujuran yang menarik untuk ceramah saat Ramadan.
Contoh Kultum Singkat tentang Kejujuran
Berikut ini tiga contoh kultum singkat yang bisa dijadikan referensi bila ingin mengangkat tema kejujuran dalam kultum yang akan dibuat.
1. Kultum Singkat Tentang Manfaat Berperilaku Jujur
Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarokatuh.
Pertama-tama mari kita panjatkan puji serta syukur kepada Allah SWT. Selawat serta salam tak lupa kita curahkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Pada kesempatan ini, saya akan menyampaikan kultum dengan materi manfaat berperilaku jujur.
Hadirin yang dirahmati Allah, sikap jujur adalah sikap yang harus dimiliki semua orang. Berperilaku jujur memiliki beberapa manfaat untuk kita dan orang lain. Antara lain, kita jadi mudah dipercaya orang lain, amanah dalam menjalankan tugas, mudah mendapatkan banyak teman, lebih percaya diri, dan hidup semakin bahagia.
Berperilaku jujur harus dibiasakan sejak usia dini. Selain itu, kita harus memiliki kesadaran bahwa Allah SWT selalu mengawasi perilaku kita. Kita juga harus selalu mengatakan hal-hal yang jujur pada semua orang.
Sekian kultum singkat tentang manfaat berperilaku jujur. Mohon maaf apabila ada kesalahan dan kekurangan.
Wassalamualaikum Warrahmatullahi Wabarokatuh.
2. Kultum Singkat tentang Anjuran Bersikap Jujur dalam Islam
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT karena rahmat dan hidayahnya kita berkumpul pada majelis ini untuk menceritakan anjuran bersikap jujur di masyarakat. Secara harfiah, jujur artinya mengakui dan memperlihatkan sesuai dari fakta yang ada.
Sementara, lawannya jujur artinya bohong yakni tidak memberikan informasi yang sesuai dengan apa yang sebenarnya terjadi. Jujur sangat dianjurkan dalam agama Islam, bahkan Allah SWT berfirman mengajak umatnya untuk senantiasa bersikap jujur.
Anjuran tersebut senada dengan dalil Surat At-Taubah ayat 119 yang berbunyi:
“Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kau bersama orang-orang yang benar.”
Firman tersebut menerangkan untuk menganjurkan kita bersama orang yang benar untuk menjadi sosok yang saleh, berakhlak mulia, dan selalu berkata jujur sebagai bagian penuh makna. Pada zaman ini pasalnya tergolong sulit untuk menemukan kejujuran.
Bukan hanya dalam hal besar melainkan juga pada bagian yang kecil seperti kepada teman, orang tua dan lainnya. Hadirin yang dimuliakan.
Bagaimana cara melatih sikap jujur? Jujur pasalnya timbul dari jiwa dan hati yang bersih, maka usahalkan hati selalu dalam keadaan yang baik sehingga mudah untuk bersikap jujur.
Demikian ceramah ini, lebih dan kurangnya mohon dimaafkan. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
3. Kultum Ramadhan Tentang Kisah Kejujuran Di Zaman Nabi
Assalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh,
Hadirin yang saya hormati,
Hari ini, saya ingin berbagi kisah tentang kejujuran di zaman Nabi Muhammad SAW. Salah satu kisah inspiratif tentang kejujuran adalah kisah tentang Abdullah ibn Jahsy, seorang sahabat Nabi yang dikenal karena kejujurannya.
Pada suatu hari, Nabi Muhammad SAW mengirim Abdullah ibn Jahsy sebagai utusan untuk mengantarkan surat kepada seorang pemimpin suku. Abdullah ibn Jahsy, dengan setia dan penuh tanggung jawab, melaksanakan tugas tersebut. Namun, dalam perjalanan pulang, ia merasa tergoda untuk mengambil harta rampasan yang ditinggalkan oleh pasukan musuh yang kalah dalam pertempuran. Meskipun tidak ada yang tahu akan tindakannya tersebut, Abdullah ibn Jahsy tetap jujur dalam perilakunya.
Ketika ia tiba di Madinah dan bertemu dengan Nabi Muhammad SAW, beliau bertanya apakah Abdullah ibn Jahsy telah melaksanakan tugasnya. Abdullah ibn Jahsy dengan jujur mengatakan bahwa ia telah mengantarkan surat dengan sempurna, namun ia mengakui bahwa ia telah mengambil harta rampasan dalam perjalanan pulang. Nabi Muhammad SAW sangat menghargai kejujuran Abdullah ibn Jahsy dan bersyukur atas pengakuan jujurnya.
Nabi Muhammad SAW kemudian memuji dan memberikan nasihat kepada Abdullah ibn Jahsy untuk mengembalikan harta rampasan yang diambilnya, bahkan jika tidak ada yang tahu tentang tindakannya. Abdullah ibn Jahsy langsung mengikuti nasihat Nabi dan mengembalikan harta rampasan tersebut kepada pemiliknya. Tindakan jujur Abdullah ibn Jahsy membuat banyak orang terkesan dan menjadi contoh bagi orang lain untuk selalu berpegang teguh pada kejujuran.
Kisah ini menggambarkan betapa pentingnya kejujuran dalam Islam dan bagaimana Nabi Muhammad SAW sangat menghargai perilaku jujur dalam kehidupan sehari-hari. Kejujuran adalah salah satu sifat mulia yang perlu kita junjung tinggi, karena itu merupakan ciri utama orang-orang yang beriman.
Semoga kisah ini dapat menginspirasi kita untuk selalu menjunjung tinggi kejujuran dalam segala aspek kehidupan kita, sebagaimana yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW. Terima kasih telah mendengarkan, dan wassalamu'alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.
Itulah tiga contoh kultum singkat tentang kejujuran yang bisa dijadikan referensi bila ingin membuat kultum dengan tema serupa.