Menjelang bulan Ramadhan, umat Muslim berbondong-bondong melakukan berbagai persiapan agar ibadah yang dijalankan nantinya dapat berjalan lancar.
Salah satu persiapan yang biasanya dilakukan yaitu dengan melakukan mandi wajib dengan keramas sebelum melaksanakan puasa Ramadhan. Hal ini bertujuan untuk membersihkan diri dari segala hadas baik besar maupun kecil yang masih menempel pada tubuh.
Dengan demikian, diharapkan kondisi badaniah umat Muslim lebih siap dan terbebas dari segala najis sehingga bisa memulai puasa dan aktivitas ibadah dengan lebih tenang.
Adapun waktu pelaksanaan keramas puasa ini sebaiknya dilakukan saat sore hari, menjelang hari pertama puasa Ramadhan atau pada akhir bulan sya’ban menjelang bulan Ramadan. Opsi lainnya yaitu dilaksanakan saat malam hari ketika hari ketika subuhnya sudah mulai sahur pertama.
Bila Anda juga ingin melaksanakan keramas puasa Ramadhan, ada beberapa hal yang perlu diketahui. Hal ini juga termasuk niat doa keramas puasa Ramadhan yang bisa dilafalkan bersamaan dengan membasuhkan air pertama ke tubuh.
Lantas, seperti apa niat doa keramas puasa Ramadhan yang bisa dilafalkan? Berikut di bawah ini informasinya.
Niat Doa Keramas Puasa
Melansir buku Panduan Lengkap Shalat Wajib dan Sunah Berikut Juz 'Amma Untuk Pemula karya Zaky Zamani, niat doa keramas puasa dapat diucapkan bersamaan dengan membasuh air pertama ke tubuh.
Niat tersebut diucapkan sebagai langkah awal sebelum memulai keramas puasa Ramadhan.
Berikut ini adalah lafal niat doa keramas puasa Ramadan yang bisa dilafalkan:
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ الاَ كَبَرِ فَرْضًا للهِ تَعَالَى"
"Nawaitul ghusla liraf'il hadasil akbari fardlal lillaahi ta'aalaa"
Artinya: "Aku niat mandi wajib untuk menghilangkan hadas besar, fardhu karena Allah Ta'ala."
Dengan mengucapkan niat ini, seorang Muslim tidak hanya membersihkan tubuh secara fisik tetapi juga menyucikan hati dan niatnya, sehingga seluruh amalan yang dilakukan menjadi lebih bermakna dan diterima di sisi Allah. Niat yang tulus dan ikhlas merupakan inti dari setiap ibadah dalam Islam.
Tata Cara Keramas Puasa
Dalam melaksanakan keramas puasa, terdapat tata cara yang perlu diikuti. Tata cara keramas puasa sendiri umumnya telah dijelaskan dalam hadis Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, yang berbunyi;
Dari Aisyah dia berkata, "Apabila Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mandi karena junub, maka beliau memulainya dengan membasuh kedua tangan. Beliau menuangkan air dengan tangan kanan ke atas tangan kiri, kemudian membasuh kemaluan dan berwudhu dengan wudhu untuk salat.
Kemudian beliau menyiram rambut sambil memasukkan jari ke pangkal rambut hingga rata. Setelah selesai, beliau membasuh kepala sebanyak tiga kali, lalu beliau membasuh seluruh tubuh dan akhirnya membasuh kedua kaki." (HR. Bukhari dan Muslim).
Berikut adalah penjelasan mengenai tata cara keramas puasa Ramadhan:
1. Membaca Niat
Langkah pertama yaitu membaca niat. Hal ini penting dilakukan karena niat mencerminkan kesadaran dan ketulusan hati dalam menjalankan ibadah.
Seorang Muslim menyadari bahwa keramas puasa bukan sekadar membersihkan tubuh secara fisik, tetapi juga bagian ibadah kepada Allah SWT.
2. Mencuci Kedua Tangan
Setelah membaca niat, langkah berikutnya adalah membersihkan kedua tangan. Tindakan ini bukan hanya sebagai bentuk kebersihan fisik, tetapi juga sebagai persiapan spiritual sebelum memulai proses keramas puasa.
3. Membersihkan Bagian Tubuh yang Dianggap Kotor
Bagian tubuh yang dianggap kotor, khususnya di sekitar kemaluan, perlu dibersihkan dengan seksama. Hal ini mencerminkan kehati-hatian dan kebersihan yang diterapkan dalam ajaran Islam.
4. Mencuci Kembali Tangan
Setelah membersihkan bagian yang dianggap kotor, langkah selanjutnya adalah mencuci kembali tangan. Ini menegaskan pentingnya kebersihan dan kehati-hatian dalam menjalankan ibadah mandi keramas.
5. Berwudu
Tahapan berikutnya adalah melaksanakan wudu sebagai bentuk persiapan spiritual sebelum mandi keramas. Melalui wudu, seorang Muslim membersihkan bagian-bagian tertentu pada tubuhnya, sekaligus menyucikan hati dan niatnya.
6. Membasahi Kepala
Memasuki proses keramas puasa secara langsung, mulailah dengan membasahi atau menyiram kepala. Tindakan ini dilakukan sebanyak 3 kali hingga air mencapai pangkal rambut. Proses ini mencerminkan kesungguhan dalam membersihkan diri dan menyucikan tubuh.
7. Memisah-misah Rambut
Memisah-misah rambut dengan jari-jari tangan adalah langkah yang diambil dari ajaran Nabi Muhammad SAW. Tindakan ini juga sebagai amalan yang dianjurkan untuk laki-laki dan sunah (mandub) bagi wanita.
8. Membasahi Seluruh Tubuh
Proses terakhir dalam keramas puasa adalah mengguyurkan air ke seluruh tubuh, dimulai dari sisi kanan dan dilanjutkan dengan sisi kiri.
Langkah ini mencerminkan kesempurnaan dalam membersihkan diri dan menyucikan badan, seiring dengan prinsip kebersihan yang diajarkan dalam ajaran Islam.
Doa setelah Keramas Puasa
Doa setelah keramas puasa merupakan bagian penting dalam tata cara bersuci menurut ajaran Islam. Setelah menjalankan keramas puasa, doa ini menjadi ungkapan syukur dan permohonan ampunan kepada Allah SWT.
Menurut penjelasan dari buku Praktik Mandi Janabah Rasulullah Menurut Empat Madzhab karya Isnan Ansory, doa ini memiliki makna yang dalam dan kaya akan pesan-pesan spiritual.
Berikut ini bacaan doa setelah keramas puasa yang dapat dilafalkan, yaitu:
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ اللَّهُمَّ اجْعَلْنِى مِنَ التَّوَّابِينَ وَاجْعَلْنِى مِنَ الْمُتَطَهِّرِينَ
Arab latin: Asyhadu an laa ilaha illallahu wahdahu laa syarika lahu, wa asyhadu anna Muhammadan abduhu wa Rasuluhu, allahumma-jalni minattawwabina, waj-alni minal-mutathahirrina
Artinya: "Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah Yang Esa, tiada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu hamba-Nya dan utusan-Nya. Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bertobat dan jadikanlah aku pula termasuk orang-orang yang selalu mensucikan diri,"
Itulah rangkuman informasi mengenai niat doa keramas puasa beserta tata cara dan doa setelahnya yang bisa dilafalkan. Meskipun hukumnya tidak wajib dilakukan, namun umat Muslim sebaiknya melaksanakan keramas untuk menyucikan diri sebelum melaksanakan puasa Ramadhan.