Bacaan doa haji mabrur bisa diamalkan dengan harapan meningkatkan keberkahan selama di Tanah Suci. Hal ini bisa menjadi pelengkap di samping pelaksanaan syarat dan rukun haji.
Diketahui bahwa haji merupakan rukun Islam yang sifatnya wajib bagi yang mampu. Hal ini mengacu pada sejumlah dana yang perlu dipersiapkan apabila ingin melaksanakannya. Mengingat haji berlangsung di Arab Saudi, calon jamaah harus memiliki biaya akomodasi dan lain-lain.
Keberangkatan haji 2024 gelombang pertama jatuh pada 22 Juni. Sementara gelombang berikutnya akan berlangsung pada akhir Juni hingga pertengahan Juli 2024.
Terkait dengan itu, kali ini kami ingin membahas bacaan doa haji mabrur yang dirangkum dari hadits tertentu. Selengkapnya, simak tulisan berikut ini.
Bacaan Doa Haji Mabrur
Ada pun doa yang pertama yaitu bagi orang yang hendak berhaji kepada saudara yang ditinggalkan.
أَسْتَوْدِعُكَ اللَّهَ الَّذِى لاَ تَضِيعُ وَدَائِعُهُ
“Astawdi’ukallaha alladzi laa tadhi’u wa daa-i’uhu (Aku menitipkan kalian pada Allah yang tidak mungkin menyia-nyiakan titipannya).”
Mengutip Rumaysho, doa tersebut diambil dari hadits berikut ini:
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ وَدَّعَنِى رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَقَالَ « أَسْتَوْدِعُكَ اللَّهَ الَّذِى لاَ تَضِيعُ وَدَائِعُهُ
Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pergi meninggalkanku dan beliau mengucapkan, “Astawdi’ukallaha alladzi laa tadhi’u wa daa-i’uhu (Aku menitipkan kalian pada Allah yang tidak mungkin menyia-nyiakan titipannya)” (HR. Ibnu Majah no. 2825 dan Ahmad 2: 358. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini shahih).
Selain itu, Anda juga bisa mengamalkan bacaan doa haji mabrur lainnya berikut ini:
زَوَّدَكَ اللَّهُ التَّقْوَى وَغَفَرَ ذَنْبَكَ وَيَسَّرَ لَكَ الْخَيْرَ حَيْثُمَا كُنْتَ
Zawwadakallaahut-taqwaa, wa ghafara dzan-baka, wa yassara lakal-khaira haitsu maa kunta
Artinya: "Semoga Allah membekalimu dengan takwa, mengampuni dosamu, dan memudahkanmu dalam jalan kebaikan di mana pun kau berada."
أَسْتَوْدِعُ اللَّهَ دِينَكَ وَأَمَانَتَكَ وَخَوَاتِيمَ عَمَلِكَ
Astaudi'ullaha diinaka wa amaanataka wa khawaatima 'amalik
Artinya: "Aku menitipkan agamamu, amalanmu dan akhir amal perbuatanmu kepada Allah."
Hukum dan Keutamaan Ibadah Haji
Sebagaimana yang disebutkan sebelumnya, haji hukumnya wajib dengan ketentuan. Diketahui bahwa perihal haji dibahas secara khusus melalui surat Al-Hajj.
قال الله تعالى : لِيَشْهَدُوا مَنَافِعَ لَهُمْ وَيَذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ فِي أَيَّامٍ مَّعْلُومَاتٍ
“…supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan”. [Al-Hajj/22: 28]
قال الله تعالى : وَأَذِّنْ فِي النَّاسِ بِالْحَجِّ يَأْتُوكَ رِجَالًا وَعَلَى كُلِّ ضَامِرٍ يَأْتِينَ مِنْ كُلِّ فَجٍّ عَمِيقٍ
Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh. [Al-Hajj/22: 27]
Sementara itu, hukum wajib berhaji secara tegas disampaikan oleh Rasulullah SAW melalui hadits yang diriwayatkan Abu Hurairah berikut ini:
أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ فَرَضَ اللهُ عَلَيْكُمُ الْحَجَّ فَحُجُّوْا
“Wahai sekalian manusia sesungguhnya Allah telah mewajibkan haji bagi kalian maka berhajilah.”
Meski demikian, haji akan bersifat wajib bagi umat yang mampu melaksanakannya. Pasalnya, berhaji memerlukan biaya tertentu untuk akomodasi hingga ke Tanah Suci. Maka dari itu, apabila Anda merasa mampu, segeralah berangkat haji. Hal ini juga dibahas melalui hadits berikut ini:
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، عَنِ الْفَضْلِ، – أَوْ أَحَدِهِمَا عَنِ الآخَرِ، – قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم “ مَنْ أَرَادَ الْحَجَّ فَلْيَتَعَجَّلْ فَإِنَّهُ قَدْ يَمْرَضُ الْمَرِيضُ وَتَضِلُّ الضَّالَّةُ وَتَعْرِضُ الْحَاجَةُ ”
“Barangsiapa yang ingin berhaji maka hendaklah dia bersegera melakukannya, sebab bisa jadi dirinya ditimpa suatu penyakit dan kendaraannya tersesat atau ada kebutuhan yang mendatanginya”.
Selain itu juga, bersegera melaksanakan haji juga untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan dan bisa menghambat keinginan dan keberangkatan ke depannya.
Dari Ibnu Abbas radhiallahu’anhuma bahwa Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ – رضي الله عنهما – قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : تَعَجَّلُوا إِلَى الْحَجِّ ، يَعْنِي الْفَرِيضَةَ فَإِنَّ أَحَدَكُمْ لَا يَدْرِي مَا يَعْرِضُ لَهُ
“Bersegeralah menunaikan haji sebab salah seorang di antara kalian tidak mengetahui apa yang terjadi pada dirinya."
Selain itu, jamaah juga bisa memetik banyak hikmah dari ibadah haji. Terutama terkait ibadah, Anda bias lebih berserah dan ikhlas tentang bagaimana Allah SWT menerima ketekunan dan ketakwaan dalam beribadah.
Tak hanya itu, hikmah juga bisa dipetik dari ampunan yang diberikan Allah SWT selama beribadah. Diketahui bahwa hal ini mengacu pada hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah berikut ini:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه أَنَّ رَسُولَ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ : اَلْعُمْرَةُ إِلَى اَلْعُمْرَةِ كَفَّارَةٌ لِمَا بَيْنَهُمَا, وَالْحَجُّ اَلْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلَّا اَلْجَنَّةَ
“Dari Abu Hurairah bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Satu umrah sampai umrah yang lain adalah sebagai penghapus dosa antara keduanya dan tidak ada balasan bagi haji mabrur kecuali jannah” [HR Bukhari dan Muslim, Bahjatun Nanzhirin no. 1275]
Demikian pembahasan lengkap mengenai bacaan doa haji mabrur yang bisa diamalkan ketika di Tanah Suci. Selain itu, pastikan Anda yang merupakan jamaah sudah menunaikan syarat wajib dan rukun haji.