Umat Muslim di seluruh dunia akan memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW yang pada tanggal 12 Rabiul Awal setiap tahunnya. Namun berdasarkan kalender Masehi, peringatan ini dilakukan pada Senin, 16 September 2024.
Di Indonesia, Maulid Nabi biasanya diisi dengan berbagai kegiatan keagmaan seperti pengajinan. Selain itu, ada juga cara lainnya yang bisa dilakukan untuk menyambut Maulid Nabi.
Salah satunya yaitu dengan membuat puisi tentang Maulid Nabi Muhammad SAW sebagai media untuk mengungkapkan rasa cinta, kagum, dan kerinduan kepada Rasulullah SAW
Bagi siapapun yang ingin merayakan Maulid Nabi dengan membacakan syair-syair puisi yang menyentuh hati, berikut ini beberapa puisi Maulid Nabi Muhammad SAW yang bisa dijadikan sebagai inspirasi.
Contoh Puisi Maulid Nabi Muhammad SAW
Melansir dari berbagai sumber, berikut ini lima contoh puisi yang bisa dijadikan sebagai inspirasi bila ingin membuat karya sastra ini untuk menyambut Maulid Nabi Muhammad SAW.
1. Maulid Nabi Muhammad SAW
Karya: Bayangan Cermin
Tabuh rebana
Mengalun indah seirama
Sholawat salam junjungan kami
Nabi Muhammad saw.
Sepenuh hati
Selawat ibu-ibu
Rancak rebana menggebu
Teriring lagu-lagu Islami syahdu
Terdengar sedari rumah
Merdu indah
Selatan masjid
Panggung pengajian megah
Peringatan kelahiran Nabi Muhammad saw.
Selawat untuk beliau
Jamaah berduyun
Wahai umat
Hadir mari merapat
Rajin ibadah ucap shalawat
Berharap syafaat
Nabi Muhammad saw.
Penuh kesantunan
Nabi akhir zaman
Suri tauladan memberi tuntunan
Mari pertebal iman
Jalankan kebaikan
2. Rinduku Kepada Rasulku
Karya: Salsabila Yuni S.
Setitik untaian kata tak bermakna,
Mungkin tak akan bisa menggantikan jutaan pengorbanan
Seorang hamba mulia nan saleh
Yang dengan tulus mencintai dan mendoakan
Tanpa kenal letih dan bosan
Selalu mengisi hati dan jiwa
Ya, Nabi Muhammad...
Bagaimana bisa aku membalas cintamu yang begitu besar
Bagaimana bisa kau mencintai umatmu yang hina ini
Bukankan engkau kekasih Allah
Bagaimana bisa aku dan saudara saudariku berdampingan denganmu kelak
Bukankah diri ini terlalu banyak noda dan dusta
Terlalu banyak hawa nafsu yang meraja
Bagaimana bisa,
Padahal diri ini sudah sangat rindu ingin bertemu
Ketahuilah, wahai suri tauladanku
Betapa beruntungnya umat yang hidup di zamanmu
Saat mereka rindu, mereka bisa datang menemuimu
Meminta nasehat dan bimbinganmu
Allohumma Sholi Ala Muhammad
Wa Ala Ali Muhammad
Dengan sholawat aku mengobati rasa rinduku
Wahai Rasul kekasih Allah
Yang sangat aku cintai
Semoga kita bisa bertemu di Jannah-Nya
3. Muhammad SAW
Karya: Bilqis Nur Sakilatul Mawaddah
Muhammad sang peneduh jiwa
Terdengar tangisan bahagia
Angin yang berhembus selembut sutra
Terasa hangat pelukan sang Ibunda
Menyambut lahirnya seorang bayi istimewa
Bagai butir mutiara penyejuk jiwa
Sang Muhammaad bin Abdullah
Dengan kekurangannya yang tak bisa menulis dan membaca
Menuntunnya dalam takdir Allah SWT
Ketika dalam kesunyiannya di Gua Hira, mendapatkan wahyu pertamanya
Dakwah yang sulit diterima masyarakat
Godaan-godaan dan siksaan tak bisa dihindarkan
Ketika perang tanpa henti membela islam
Yang harus diteladani umatnya hingga sekarang
Dalam memperingati Maulid Nabi Muhammad
Kini engkau telah tiada, meninggalkan cahaya imanmu
untuk selalu dikenang umatmu
hingga hari akhir nanti tiba
Wahai Rasulku, Nabiku dan Junjunganku
Selamatkanlah kami hambamu yang hina ini dengan syafaatmu
Wahai sang peneduh jiwaku…
4. Nabi di Akhir Zaman
Karya: Nadyrra Putry
Engkau datang menembus dinding kegelapan
Ketika jahiliyah menguasai zaman
Dan di dunia dilanda kesuraman
Hadirmu menjadi lentera penerang jalan
Allah menunjukmu memimpin umat Islam
Kepadamu ayat suci diturunkan
Yang kini terkumpul dalam kitab Al-Qur'an
Sebuah perintah-Nya yang harus engkau ajarkan
Engkaulah Nabi akhir zaman
Tuntunanmu menjadi suri tauladan
Mengajarkan kami keimanan
Membimbing kami menuju ketakwaan
Ya Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam
Kepadamu selawat dan salam kami tujukan
Berharap syafaatmu di hari kemudian
Semoga kami umatmu mendapatkan pengampunan
5. Muhammad Nabiku
Karya: Hengki Kumayandii
Engkau penerang zaman
Saat gulita menyelimuti bumi
Saat huru-hara merajai hari
Saat kezaliman menyebar ke negeri-negeri
Engkau kabarkan pada kami
Tentang perintah-perintah untuk berbakti
Tentang keagungan-Nya Yang Mahatinggi
Engkau perangi mereka yang memerangimu dan menghalangimu menyebar kabar
Hingga cahaya Islam mampu menyebar
Engkau rangkul mereka-mereka yang tersesat
Kau ajak menghadap-Nya untuk bertobat
Selawat untukmu
Salam untukmu
Nabi tercintaku
Ya Muhammadku
Ya Muhammad
Engkau sebagai penerang dunia
Kala gulita menjelma
Engkau datang sebagai Rahmah
Disaat Jahiliyah merambah
Ditengah kebodohan umat
Yang semakin mencuat
Hadirmu laksana sebatang lilin
Yang menerangi dinding-dinding kegelapan
Hingga terang menggantikan
Ya Muhammad
Engkaulah akhir dari segala Nabi
Yang mengajari kami ajaran suci
Lewat Kalam Illah
Aku Rindu Muhammadku
Allahuma Solli Ala Muhammad
Semoga Shalawat itu menggema
Ditengah carut marut dunia
Berabad abad sudah terlewat
Ratusan, ribuan, jutaan, bahkan milyaran umat
Telah saling menggantikan
Namun, nama agungmu
Tak pernah tergantikan
Tak pernah aku melihat parasmu dengan kedua mataku
Mendengar dakwahmu dengan kedua telingaku
Mememeluk tubuhmu dengan tanganku
Namun hadirmu menembus ruang dan waktu
Ya Muhammadku
Sungguh aku rindu padamu
Rindu akan suri tauladan yang kau ajarkan
Rindu akan kebijakan yang kau perlihatkan
Rindu akan kedamaian yang kau ciptakan
Rindu akan semua
Segala yang pernah kau lakukan
Ya Muhammad ku
Meski ragamu tak lagi di dunia
Sungguh aku ingin berjumpa
Disurga bercengkrama untuk selamanya
Ya Nabi Ya Rasulullah
Ya nabi ya Rasulullah
Panutan kami, akhir dari segala nabi
Kaulah surya penerang umat manusia
Kaulah purnama ditengah gulita
Engkaulah cayah di atas cahaya
Yang tak akan pernah padam
Hingga akhir zaman
Ya Nabiyallah, Ya Habiballah
Kau ciptakan kedamaian
Ditengah kekacauaan dan kebodohan
Suara kejahiliyahan yang terdengar sumbang
Kau gantikan dengan nyanyian surga
Yang sungguh menentramkan
Ya Nabi Ya Rasulullah
Biarkan aku memujamu, memujimu
Kugoreskan namamuu dihatiku
Kan kuperlihatkan kepadamu
Kala aku bersua denganmu
Di surga Tuhanku juga Tuhanmu
Itulah lima contoh puisi Maulid Nabi Muhammad SAW menyentuh hati yang bisa dijadikan inspirasi.