Hari Sumpah Pemuda diperingati setiap tanggal 28 Oktober. Untuk tahun ini, peringatan Hari Sumpah Pemuda akan dilaksanakan pada Senin, 28 Oktober 2024.

Adapun tema yang diusung Kemenpora untuk Hari Sumpah Pemuda 2024 yaitu "Maju Bersama Indonesia Raya" yang mengandung pesan kuat tentang sinergi dan kolaborasi.

Bagi masyarakat Indonesia, peringatan ini sendiri memiliki makna yang mendalam dikarenakan Sumpah Pemuda menjadi tonggak sejarah yang mengukuhkan semangat persatuan dan kesatuan di antara para pemuda dari berbagai daerah di Indonesia.

Maka dari itu, agar semngata persatuan dan kesatuan tetap menyala, masyarakat bisa menyisipkan pesan-pesan nasionalisme di berbagai medium, termasuk melalui khotbah Jumat. Hal ini juga bisa dilakukan untuk mengingat jasa para pahlawan Indonesia yang telah berjuang dalam meraih kemerdekaan.

 

Berikut di bawah ini beberapa khutbah Jumat tentang Sumpah Pemuda yang bisa dijadikan referensi

Khutbah Jumat tentang Sumpah Pemuda

Berikut ini dua khutbah Jumat dari berbagai sumber yang bisa dijadikan referensi untuk menyambut Hari Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 2024 mendatang. 

Khutbah Jumat tentang Sumpah Pemuda (ANTARA FOTO/M. Irfan Ilmie/wsj.)

Khutbah Jumat 1: Peran Pemuda dalam Pembangunan Bangsa

اَلْحَمْدُ لله الَّذِيْ أَعَزَّنَا باِلْإِيمَانِ بِهِ، وَهَدَاناَ إِلَى عَظِيمِ شَرِيْعَتِهِ، وَأَسْعَدَنَا بِاتِّبَاعِ أَفْضَلِ رُسُلِهِ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، فيِ أُلُوهِيَّتِهِ وَرُبُوْبِيَّتِهِ وَأَسْمَائِهِ وَصِفَاتِهِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ، وَبَعْدُ

Alhamdulillahi a’azzana bil imani bih. Wahadana ila ’adzimi syari’atih. Wa as’adana bittiba’i afdhali rusulih. Asyhadu alla ilaha illallah wahdahu laa syarika lahu, fii uluuhiyyatihii, warubuubiyyatihii wa asmaaihi washifatih. Wa asyhadu anna muhammadan ’abduhu warasuluh. Allahumma Shalli Wasallim Wabarik ’ala sayyidina Muhammadin wa’ala alihi Washahbihi ajma’in. Waba’du.

Segala puji bagi Allah yang telah memuliakan kita dengan iman, memberi petunjuk pada kita menuju keagungan syariat-Nya, memberikan kebahagiaan kepada kita dengan mengikuti rasul-Nya yang paling mulia. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah semata tanpa sekutu bagi-Nya, baik dalam uluhiyah-Nya, rububiyah-Nya, nama dan sifat-Nya. Dan aku bersaksi bahwa nabi Muhammad adalah hamba dan utusanNya. Ya Allah berikanlah rahmat, keselamatan, dan barokah kepada Junjungan kami Muhammad serta keluarga dan sahabatnya semuanya. Dan setelahnya.

Hadirin jemaah Jumat yang dimuliakan Allah Swt.,

Dalam peristiwa Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928, para pemuda menunjukkan peran sentral mereka dalam menggerakkan perubahan.

Dalam Islam, pemuda juga memiliki posisi penting. Rasulullah saw. melalui riwayat Ibnu Abbas.

Manfaatkan lima perkara sebelum datang lima perkara :masa mudamu sebelum datang masa tuamu, masa sehatmu sebelum datang sakitmu, masa kayamu sebelum masa fakirmu, masa senggangmu sebelum masa sibukmu, dan masa hidupmu sebelum datang masa matimu." (HR. Al-Hakim).

Masa muda adalah waktu yang paling produktif, saat energi dan kreativitas berada di puncaknya. Rasulullah saw. dan para sahabatnya memulai dakwah Islam saat usia muda, 40 tahun. Begitu pula, Sumpah Pemuda mengingatkan kita bahwa pemuda merupakan motor perubahan sekaligus agen pembangunan.

Ma'asyiral muslimin rahimakumullah,

Pemuda muslim saat ini memunyai tanggung jawab besar, bukan hanya untuk diri sendiri melainkan juga untuk bangsa dan agama. Mari kita arahkan energi dan potensi kita ke hal-hal produktif seperti pendidikan, kreativitas, dan amal sosial. Dengan demikian, kita bisa menjadi pemuda yang bermanfaat bagi masyarakat, seperti pesan Nabi saw. berikut:

“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.” Hadis riwayat al-Tabrani dalam Mu'jam al-Awsathnya.

Semoga Allah Swt. menjadikan kita generasi muda yang tangguh dan bermanfaat. Aamiin.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Khutbah Jumat 2: Sumpah Pemuda untuk Generasi Indonesia Berkualitas

اَلْحَمْدُ للهِ عَظِيْمِ الْعَطَاءِ، اَلْوَاهِبِ الْمُتَفَضِّـلِ عَلَى عِبَادِهِ بِنِعْمَةِ الأَبْنَاءِ، سُبْحَانَهُ أَمَرَ بِتَرْبِيَتِهِمْ وَرِعَايَتِهِمْ كَيْ يَكُوْنُوا أَتقِيَاءَ. وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَه، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَصَفِيُّهُ وَخَلِيْلُه. خَيْرَ نَبِيٍّ أَرْسَلَه. أَرْسَلَهُ اللهُ إِلَى الْعَالَمِ كُلِّهِ بَشِيرْاً وَنَذِيْراً. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَاةً وَسَلَاماً دَائِمَيْنِ مُتَلَازِمَيْنِ إِلَى يَوْمِ الدِّيْن. أَمَّا بَعْدُ فَإنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ الْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْقُرْآنِ: وَلْيَخْشَ الَّذِيْنَ لَوْ تَرَكُوْا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعٰفًا خَافُوْا عَلَيْهِمْۖ فَلْيَتَّقُوا اللّٰهَ وَلْيَقُوْلُوْا قَوْلًا سَدِيْدًاأَيُّهَا النَّاسُ كُلُوا مِمَّا فِي الْأَرْضِ حَلَالًا طَيِّبًا وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ ۚ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ.

Hadirin Jamaah Jumat yang mulia

Sumpah Pemuda adalah ikrar para pemuda Indonesia yang menyatakan bertumpah darah satu, tanah air Indonesia, berbangsa satu, bangsa Indonesia, dan menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

Sumpah Pemuda diikrarkan pada tanggal 28 Oktober 1928 pada Kongres Pemuda II yang diselenggarakan di Gedung Indonesische Clubgebouw, Jalan Kramat Raya 106, Jakarta.

Kongres Pemuda II dihadiri oleh berbagai organisasi pemuda dari berbagai daerah di Indonesia, antara lain Jong Indonesia, Jong Batak, Jong Java, Jong Islamieten Bond, Jong Sumatranen Bond, dan Pemuda Indonesia.

Kongres Pemuda II bertujuan untuk mempersatukan pemuda Indonesia dalam satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa.

Hadirin Jamaah Jumat yang mulia Pada hari terakhir Kongres Pemuda II, yaitu tanggal 28 Oktober 1928, para pemuda Indonesia mengikrarkan Sumpah Pemuda.

Sumpah Pemuda dibacakan oleh Soegondo Djojopuspito, seorang pemuda dari Jawa Timur.

Isi Sumpah Pemuda adalah sebagai berikut:

Kami Putra dan Putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.

Kami Putra dan Putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.

Kami Putra dan Putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

Sumpah Pemuda merupakan tonggak sejarah penting bagi bangsa Indonesia. Ini merupakan simbol dari semangat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

Lebih dari itu, Sumpah Pemuda juga menjadi bukti bahwa perbedaan suku, agama, ras, dan bahasa tidak menjadi penghalang dalam upaya mempersatukan bangsa Indonesia.

Hadirin Jamaah Jumat yang mulia Dalam perjalanannya, Sumpah Pemuda juga memiliki makna yang penting bagi generasi penerus bangsa.

Sumpah Pemuda menjadi pengingat bagi generasi penerus bangsa untuk selalu menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

Sumpah Pemuda juga menjadi motivasi bagi generasi penerus bangsa untuk membangun bangsa Indonesia yang lebih baik.

Dalam konteks sekarang, Sumpah Pemuda masih memiliki makna yang sangat penting. Terlebih Indonesia segera memasuki puncak bonus demografi.

Berdasarkan data Kementerian PPN/Bappenas dan Badan Pusat Statistik tentang Proyeksi Penduduk Indonesia 2015-2045, penduduk Indonesia akan mencapai 318,96 juta jiwa pada 2045. 

Berdasarkan catatan, penduduk usia produktifnya (15-64 tahun) diperkirakan mencapai 207,99 juta jiwa.

Di sisi lain, penduduk usia tidak produktifnya diperkirakan mencapai 110,97 juta jiwa, dengan persentase 44,99 juta dengan usia 65 tahun ke atas [tidak produktif] dan 65,98 juta usia 0-14 tahun [belum produktif]. 

Dari data tersebut menggambarkan bahwa dekade 2030 dan puncaknya 2045 mendatang Indonesia akan mengalami puncak demografi.

Artinya, Indonesia akan menjadi salah satu negara yang besar, dari segi penduduk. Diprediksi Indonesia berada di posisi tujuh besar dunia pada 2030 dan empat besar dunia pada 2045.

Pasalnya, orang mudanya di angka 207 juta lebih, dari 300 juta keseluruhan penduduk Indonesia.  Sementara, Islam memberikan perhatian penting bagi orang muda.

Islam menekankan pentingnya merawat dan mengembangkan generasi yang kuat dan berkualitas.

Sebagaimana dalam Al-Qur'an Q.S An-Nisa [4] ayat 9:

وَلْيَخْشَ الَّذِيْنَ لَوْ تَرَكُوْا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعٰفًا خَافُوْا عَلَيْهِمْۖ فَلْيَتَّقُوا اللّٰهَ وَلْيَقُوْلُوْا قَوْلًا سَدِيْدًا

Artinya: "Hendaklah merasa takut orang-orang yang seandainya (mati) meninggalkan setelah mereka, keturunan yang lemah (yang) mereka khawatir terhadapnya. Maka, bertakwalah kepada Allah dan berbicaralah dengan tutur kata yang benar (dalam hal menjaga hak-hak keturunannya)."

Ayat ini menjadi peringatan bagi seluruh umat Muslim untuk menjaga dan melindungi generasi muda, terutama yang lemah dan membutuhkan. Generasi muda merupakan aset yang sangat berharga bagi bangsa dan agama.

Anak muda adalah harapan masa depan, dan merekalah yang akan melanjutkan perjuangan para pendahulunya.

Oleh karena itu, sangat penting untuk memastikan bahwa mereka tumbuh dan berkembang dengan baik, baik secara fisik maupun mental.

Hadirin Jamaah Jumat yang mulia Syekh Ali Ibn Ahmad Al-Wahidi An-Naisaburi dalam kitab Tafsir Al-Wajiz menjelaskan bahwa ayat Qur'an surat An-Nisa ayat 9 berpesan agar seseorang yang memiliki anak kecil dan khawatir atas nasib mereka setelah kematiannya.

Orang tua harus memikirkan keberlanjutan kesejahteraan anak-anak tersebut.

Hal ini dapat dilakukan dengan meninggalkan harta waris yang cukup bagi mereka dan juga mengucapkan perkataan yang benar.

{وليخش الذين لو تركوا} الآية أَيْ: وليخش مَنْ كان له وُلدٌ صغارٌ خاف عليهم من بعده الضَّيعة أن يأمر الموصي بالإِسراف فيما يعطيه اليتامى والمساكين وأقاربه الذين لا يرثون فيكون قد أمره بما لم يكن يفعله لو كان هو الميِّت وهذا قبل أن تكون الوصية في الثُّلث  

Artinya: " [Hendaklah merasa takut orang-orang yang seandainya (mati) meninggalkan, An-Nisa ayat 9], artinya Dan hendaklah orang-orang yang jika mereka meninggalkan (anak-anak) yang kecil merasa khawatir terhadap (nasib) mereka setelah (kematian) mereka, khawatir bahwa orang yang memberikan wasiat akan memerintahkan pemborosan dalam pemberian kepada anak-anak yatim dan orang-orang miskin serta kerabatnya yang tidak mendapatkan bagian waris. Maka dia telah diperintahkan oleh sesuatu yang sebelumnya tidak dilakukannya, seolah-olah dia yang telah meninggal. Dan ini terjadi sebelum wasiat diberlakukan pada sepertiga."

Hadirin Jamaah Jumat yang mulia

Lebih lanjut, dalam Ayat 21 surat At-Tur merupakan salah satu ayat yang sangat penting dalam Islam, khususnya dalam konteks kepemudaan.

Ayat ini menegaskan bahwa generasi muda memiliki peran penting sebagai penerus nilai-nilai dan perjuangan dalam masyarakat.

Mereka diharapkan untuk tetap kuat, berpikiran jernih, dan berani menghadapi tantangan. 

وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَاتَّبَعَتْهُمْ ذُرِّيَّتُهُمْ بِاِيْمَانٍ اَلْحَقْنَا بِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَمَآ اَلَتْنٰهُمْ مِّنْ عَمَلِهِمْ مِّنْ شَيْءٍۗ كُلُّ امْرِئٍ ۢبِمَا كَسَبَ رَهِيْنٌ

Artinya: "Orang-orang yang beriman dan anak cucunya mengikuti mereka dalam keimanan, Kami akan mengumpulkan anak cucunya itu dengan mereka (di dalam surga). Kami tidak mengurangi sedikit pun pahala amal (kebajikan) mereka. Setiap orang terikat dengan apa yang dikerjakannya."

Dengan demikian, generasi muda memiliki peran penting dalam meneruskan perjuangan, baik dalam segi politik, pendidikan, sosial, atau budaya yang telah dimulai oleh generasi sebelumnya.

Dengan berpartisipasi aktif generasi muda dapat membantu mewujudkan perubahan yang lebih baik bagi masyarakat. 

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ، فَاعْتَبِرُوْا يَآ أُوْلِى اْلأَلْبَابِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ.

Demikian 2 khutbah Jumat tentang Sumpah Pemuda yang menyentuh dan penuh makna untuk dijadikan sebagai referensi.