Fungsi Otot Jantung yang Penting untuk Dipahami

pixabay.com
Ilustrasi otot jantung
Penulis: Siti Nur Aeni
5/1/2022, 17.45 WIB

Otot jantung memiliki peran penting dalam tubuh manusia. Pasalnya, fungsi otot jantung yaitu untuk menjaga peran dari jantung agar tetap optimal. Namun sebelum mengulas tentang fungsi dari otot jantung, tak ada salahnya jika mengenal terlebih dahulu tentang bagian penting dari jantung ini.

Ciri dan Struktur Otot Jantung

Otot jantung memiliki ciri yang berbeda dibandingkan jenis otot lain. Sebab otot ini merupakan kombinasi otot lurik dan polos. Melansir dari sehatq.com, diketahui otot jantung memiliki struktur jaringan yang garis-garis.

Garis tersebut terjadi karena filamen yang terdiri atas protein miosin dan aktin. Otot ini memiliki dua jenis fileman yaitu filemen tebal atau tipis. Selain itu, tanda lain dari struktur otot jantung antara lain;

  1. Terletak di dinding jantung.
  2. Bentuknya silinder bercabang.
  3. Biasanya hanya ada satu inti.

Jadi, walaupun secara tampilan mirip dengan otot lurik, namun otot jantung memiliki perbedaan dengan otot jantung yakni pada sel bercabang dengan inti di bagian tepi. Otot jantung juga memiliki kekuatan dan kelenturan.

Kemampuan tersebut diperoleh dari sel yang saling berhubungan atau yang sering disebut serat. Berikut ini struktur dan anatominya yang bisa kita pelajari.

  1. Sarkomer; merupakan jaringan otot yang terbentuk dari filamen miosin tunggal dan kedua sisi filamen aktin.
  2. Disk interkalasi; adalah sebuah sambungan kecil yang menyatukan setiap sel otot jantung.
  3. Gap junction; yaitu bagian dari disk interkalasi yang menyempaikan impuls listrik pada sel sehingga otot dapat berkontraksi dengan baik.
  4. Desmosom; merupakan bagian yang ada di dalam disk interkalasi. Bagian ini berfungsi untuk menyatukan serat otot jantung selama kontraksi.
  5. Inti nukleus; merupakan pusat kendali yang isinya materi genetik.

Fungsi Otot Jantung

Berdasarkan keterangan di sehatq.com, fungsi otot jantung yaitu untuk menjaga agar jantung tetap terus memompa darah ke seluruh tubuh. Perlu diketahui bahwa salah satu fungsi jantung bagi tubuh yaitu untuk mengalirkan darah ke semua tubuh.

Otot jantung bekerja secara otomatis. Sehingga ketika fungsi otot jantung bisa berjalan dengan baik maka secara otomatis jantung juga agar bekerja dengan optimal.

Mekanisme Kerja Otot Jantung

Otot jantung merupakan salah satu dari tiga jenis otot dalam tubuh manusia. Otot jantung merupakan gabungan dari otot lurik dan polos dengan bentuk silindris yang memiliki garis terang dan gelap.

Apabila dilihat menggunakan mikroskop, otot ini memiliki banyak inti sel yang ada di tengahnya. Dalam hellosehat.com diterangkan bahwa otot ini bekerja secara tidak sadar. Dengan kata lain, kita tidak bisa mengendalikan kinerja otot ini.

Aktivitas yang dilakukan oleh otot jantung dipengaruhi sel khusus yang dikenal dengan sebutan sel pacu jantung. Sel tersebut bertanggung jawab untuk mengendalikan kontraksi jantung. Sistem saraf kemudian mengirimkan sinyal ke sel pacu jantung untuk mempercepat atau memperlambat detak jantung.

Gangguan pada Fungsi Otot Jantung

Bukan hanya jantung yang bisa mengalami masalah kesehatan, otot yang ada didalamnya juga bisa mengalami gangguan. Menurut penjelasan di sehatq.com, salah satu contoh gangguan pada fungsi otot jantung yaitu kardiomiopati.

Kondisi tersebut diketahui dapat mempengaruhi jaringan pada otot jantung. Hal tersebut juga bisa membuat jantung sulit untuk memompa darah dengan normal. Adapun gejala yang bisa dirasakan pada masalah kesehatan ini, antara lain;

  • Sulit bernapas hingga sesak napas.
  • Kelelahan.
  • Terjadi pembengkakan di sekitar pergelangan kaki.
  • Radang di perut atau leher.
  • Detak jantung tidak beraturan.
  • Pusing hingga rasa sakit kepala rungan.

Risiko gangguan pada fungsi otot jantung ini semakin tinggi jika Anda memiliki beberapa faktor risiko seperti berikut:

  • Diabetes.
  • Penyakit tiroid.
  • Penyakit jantung koroner.
  • Serangan jantung.
  • Hipertensi akut.
  • Terinfeksi virus.
  • Mengalami masalah kesehatan pada katup jantung.
  • Banyak mengkonsumsi alkohol.
  • Faktor genetik.

Penyakit kardiomiopati terbagi menjadi beberapa jenis, seperti berikut:

1. Kardiomiopati hipertrofik

Kondisi ini terjadi ketika serat sambungan kecil sel otot jantung tidak terkoordinasi dengan baik dan tidak beraturan. Hal tersebut menyebabkan otot membesar dan menebal tanpa sebab.

Akhirnya, aliran darah keluar dari bilik jantung dan menyebabkan detak jantung tidak beraturan. Bahkan risiko terburuknya, bisa mengakibatkan gagal jantung.

2. Kardiomiopati dilatasi

Kondisi ini terjadi saat ventrikel kiri atau bilik jantung lebih besar dan lemak, sehingga menyebabkan otot jantung sulit memompa. Hal tersebut menyebabkan jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah.

3. Kardiomiopati restriktif (RCM)

Kardiomiopati restriktif (RCM) adalah sebuah kondisi saat dinding ventrikel kaku dan membuat darah yang masuk tidak tercukupi. Dengan kata lain, volume darah tidak terisi penuh.

4. Displasia ventrikel kanan aritmogenik

Kondisi ini sebenarnya cukup jarang terjadi. Penyebab utamanya yaitu ventrikel kanan yang digantikan oleh jaringan lemak berserat. Hal tersebut membuat detak jantung tak beraturan.

5. Kardiomiopati amiloid transthyretin

Gangguan pada fungsi otot jantung ini terjadi apabila protein amilod mengendap di area dinding ventrikel kiri. Hal ini dapat menyebabkan dinding ventrikel kaku. Kondisi ini bisa mencegah ventrikel terisi darah dan mengurangi kemampuan darah keluar dari jantung.