Berdasarkan keterangan di situs resminya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI menghentikan sementara peredaran produk cokelat dengan brand Kinder Joy. Keputusan ini diambil setelah terjadi penarikan produk Kinder Joy di Inggris dan beberapa negara eropa lainnya.
Tanggal 2 April 2022, Food Standard Agency (FSA) Inggris menerbitkan peringatan terkait penarikan secara sukarela produk cokelat merek Kinder Surprise. Hal tersebut dikarenakan diduga terkontaminasi bakteri Salmonella (non-thypoid).
Untuk menghindari dampak Salmonella pada Kinder Joy, BPOM akan melakukan random sampling dan pengujian di seluruh wilayah Indonesia. Peredaran produk ini akan dihendikan sementara sampai produk cokelat ini telah dipastikan tidak mengandung cemaran bakteri Salmonella.
Lantas, apa saja bahaya dari bakteri ini? Simak penjelasannya berikut ini.
Bahaya Salmonella Terhadap Kesehatan
Penarikan produk Kinder membuat banyak orang mencari tahu apa itu Salmonella? Menurut penjelasan di klikdokter.com, Salmonella adalah bakteri yang bisa hidup di usus hewan dan manusia. Anak-anak, terutama anak yang usianya di bawah empat tahun merupakan kelompok paling rentan terhadap infeksi bakteri ini.
Salmonella bisa menginfeksi anak melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi oleh feses hewan seperti telur dari unggah atau susu dari sapi. Menurut penjelasan di hellosehat.com, kehadiran Salmonella pada makanan dapat menyebabkan orang yang mengonsumsi makanan tersebut menderita gastoenteritis.
Tak hanya itu, infeksi bakteri ini juga dapat menimbulkan beberapa gejala seperti mual, muntah, kram perut, diare, demam, sakit kepala, panas dingin, dan darah pada feses. Gejala tersebut bisa muncul dua hingga tujuh hari.
Umumnya, seseorang yang mengonsumsi makanan mengandung bakteri Salmonella tidak akan langsung sakit. Rasa sakit baru muncul dua hingga tiga hari setelah Anda mengonsumsi makanan tersebut.
Sehingga, mungkin Anda akan sulit mengetahui makanan yang menyebabkan rasa sakit. Bahaya lain dari bakteri ini juga bisa menyebabkan gangguan pencernaan, seperti demam tifoid atau tifus.
Makanan yang Berisiko Terkontaminasi Salmonella
Menurut keterangan di hellosehat.com, berikut ini beberapa makanan yang berisiko mengandung bakteri Salmonella.
1. Daging, unggas, dan makanan laut yang mentah
Bakteri Salmonella bisa mengkontaminasi daging atau unggas mentah karena saat proses pemotongan fases bisa masuk ke daging atau unggas tersebut. Sementara itu, makanan laut dapat terkontaminasi Salmonella dari air yang tercemar.
2. Telur mentah
Kita mungkin sudah tidak asing dengan olahan makanan yang menambahkan telur mentah. Walaupun bisa menambah cita rasa makanan, namun telur mentah berisiko terinfeksi bakteri Salmonella.
Pada ayam yang sudah terinfeksi bakteri ini, maka ayam tersebut akan menghasilkan telur dengan kandungan Salmonella sebelum cangkangnya terbentuk. Maka dari itu, bakteri ini tetap ada di dalam telur walaupun sudah bercangkang.
3. Buah dan sayur
Jenis makanan lain yang juga berisiko terkontaminasi Salmonella yaitu buah dan sayur. Kontaminasi ini dapat terjadi saat proses pencucian, pengolahan air, atau bersentuhan dengan daging atau unggas mentah yang sudah terkontaminasi.
Cara Mencegah Keracunan Bakteri Salmonella
Keracunan Salmonella bisa dialami siapa saja. Maka dari itu, kita perlu mewaspadai kehadikan mikroorganisme ini. Mengutip dari hellosehat.com, berikut ini beberapa cara untuk mencegah keracunan bakteri Salmonella.
1. Rutin mencuci tangan
Upaya pertama yang bisa dilakukan untuk mencegah infeksi Salmonella yaitu dengan rutin mencuci tangan, terutama sebelum memasak atau makan, dan setelah manyentuh hewan, menggunakan kamar mandi, mengganti popok bayi, serta berkebun. Pastikan juga untuk mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir.
2. Menyiapkan makanan dengan teliti
Bakteri Salmonella bisa berasal dari makanan. Oleh sebab itu, kita perlu terliti dalam menyiapkan makanan yang akan dikonsumsi. Berikut langkah-langkah yang harus dilakukan saat menyajikan makanan,
- Cuci bersih buah, sayur, dan bahan makanan sebelum dikonsumsi atau di masak.
- Masak makanan sampai matang, terutama daging, unggas, dan telur.
- Jangan gunakan air yang tidak diolah seperti air sungai untuk minum dan memasak.
- Jaga kebersihan dapur dan peralatannya.
- Letakan daging mentah, unggas, dan makanan laut dalam lemari es.
- Gunakan talenan dan pisau yang berbeda untuk memotong daging dan sayuran mentah dengan yang makanan yang telah matang.
3. Menyimpan telur dengan benar
Telur merupakan salah satu jenis makanan yang berisiko tinggi terkontaminasi Salmonella. Maka dari itu, saat membeli telur pastikan untuk membeli di tempat yang terjamin keamanannya. Tak hanya itu, pastikan juga membeli telur dari penjual yang meletakan telur tersebut di lemari pendingin.
Sebelum membeli, Anda juga harus cermat dalam memilih telur. Belilah telur yang bersih dan tidak retak. Setelah itu, simpan telur dalam lemari sel. Jangan lupa untuk memasak telur sampai matang untuk mencegah risiko infeksi Salmonella.
Demikian ulasan seputar bakteri Salmonella. Mikroorganisme yang satu ini ternyata memberikan banyak dampak negatif bagi kesehatan. Maka dari itu, kita perlu cermat dalam memilih makanan dan tetap memperhatikan kebersihan diri dan lingkungan untuk mencegah infeksi bakteri Salmonella.