Kedelai dapat diolah menjadi banyak makanan dan minuman, salah satunya natto, yaitu makanan Jepang. Natto terbuat dari fermentasi kedelai dan bakteri Bacillus subtilis var. natto. Biasanya, natto dimakan saat pagi hari dengan nasi hangat. Natto memiliki rasa fermentasi ringan dengan rasa asin dan sedikit pahit. Karena terbuat dari fermentasi kedelai, natto memiliki bau yang cukup menyengat.
Menurut statistik yang dirilis oleh Kementerian Urusan Dalam Negeri dan Komunikasi Jepang pada 2016, rata-rata orang Jepang makan 41 bungkus natto setiap tahunnya. Penduduk di Prefektur Aomori merupakan konsumen natto terbesar. Satu orang rata-rata mengonsumsi 68 bungkus natto per tahun.
Cara Membuat Natto
Mengutip buku Fermented Foods in Health and Disease Prevention, cara membuat natto dimulai dari kedelai yang terlebih dahulu direndam dan dimasak. Kedelai kemudian dicampur dengan Bacillus subtilis untuk memulai proses fermentasi hingga 24 jam pada suhu 40°C. Setelah itu, natto didinginkan dan disimpan di lemari es hingga satu minggu untuk proses pengembangan serat.
Selain proses pembuatan tersebut, natto juga dapat dibuat secara tradisional. Proses pembuatan natto tradisional menggunakan jerami padi sebagai sumber alami fermentasi bakteri Bacillus subtilis. Bundel jerami (disebut wara) dililitkan pada sejumlah kecil kedelai rebus dan diinkubasi dalam lingkungan yang hangat untuk proses fermentasi.
Fermentasi bakteri berperan pada kelengketan natto yang khas. Kelengketan ini adalah hasil dari bakteri yang memecah protein menjadi komponen asam glutamat. Komponen tersebut membentuk rantai panjang yang terlipat, itulah sebabnya natto sangat lengket.
Kandungan Gizi Natto
Berdasarkan data Departemen Pertanian Amerika Serikat, kandungan gizi natto per 100 gram meliputi:
- Kalori: 212.
- Lemak: 11 gram.
- Karbohidrat: 14 gram.
- Serat: 5 gram.
- Protein: 18 gram.
- Mangan: 76% dari AKG.
- Besi: 48% dari AKG.
- Tembaga: 33% dari AKG.
- Vitamin K1: 29% dari AKG.
- Magnesium: 29% dari AKG.
- Kalsium: 22% dari AKG.
- Vitamin C: 22% dari AKG.
- Kalium: 21% dari AKG.
- Seng: 20% dari AKG.
- Selenium: 13% dari AKG.
Manfaat Natto untuk Kesehatan
Menurut penelitian dalam Advances in Enzyme Research, natto mengandung komponen yang bermanfaat, seperti nattokinase, isoflavon, vitamin K2, polipeptida, saponin, superoksida dismutase (SOD), dan glutathione peroksidase.
Kandungan tersebut berperan penting dalam tubuh. Manfaat natto untuk kesehatan yaitu:
1. Meningkatkan kesehatan pencernaan
Natto difermentasi dengan bakteri Bacillus subtilis. Para peneliti sedang mempelajari potensi ini dan bakteri Bacillus lainnya untuk meningkatkan kesehatan usus pada manusia. Menurut publikasi dalam Frontiers in Microbiology, peneliti menyimpulkan bahwa bakteri ini memberikan manfaat probiotik sehingga dapat meningkatkan kesehatan pencernaan.
Probiotik adalah mikroorganisme hidup yang ditemukan dalam sistem pencernaan dan membantu melindungi usus dari mikroorganisme yang tidak sehat, memperbaiki pencernaan, serta dapat memberikan manfaat kesehatan lainnya.
2. Dapat meningkatkan kepadatan tulang
Natto mengandung vitamin K2 yang dapat meningkatkan kepadatan tulang. Vitamin ini juga membantu membangun dan mempertahankan massa tulang. Penelitian dalam The Journal of Nutrition menunjukkan, kandungan vitamin K2 dalam natto berpotensi mencegah perkembangan osteoporosis.
3. Melarutkan gumpalan darah
Berdasarkan studi dalam International Journal of Molecular Sciences, mengonsumsi natto dapat melarutkan gumpalan darah, sehingga baik untuk jantung dan kesehatan. Kandungan nattokinase dalam natto mampu melarutkan bekuan darah dengan langsung menghidrolisis fibrin dan substrat plasmin.
Dengan demikian, natto dapat membantu menjaga struktur pembuluh darah, meningkatkan aliran darah, dan menurunkan risiko penyakit jantung. Ini juga dapat membantu menurunkan tekanan darah dan mengurangi ketegangan pada jantung sehingga dapat mencegah serangan jantung.
Satu studi yang diterbitkan di Osteoporosis International meneliti dampak asupan natto pada kesehatan tulang pria Jepang lanjut usia. Setelah mempelajari lebih dari 1.600 pria, peneliti menemukan bahwa mereka yang mengonsumsi lebih banyak natto mengalami peningkatan kesehatan tulang dari kandungan vitamin K.
Studi lain yang berlangsung selama tiga tahun meneliti 944 wanita Jepang lanjut usia pasca menopause yang mengonsumsi natto. Wanita yang mengonsumsi lebih banyak natto menunjukkan kepadatan mineral tulang yang lebih besar di beberapa lokasi di tubuh, termasuk pinggul dan leher.
4. Meningkatkan kesehatan jantung
Nattokinase adalah enzim yang diproduksi dalam natto selama proses fermentasi. Enzim ini bertindak sebagai pengencer darah alami dan membantu dalam pencegahan pembentukan plak arteri.
Dalam jurnal Biomarker Insights diungkapkan, peneliti menemukan bahwa nattokinase dapat memberikan manfaat untuk jantung, termasuk pengurangan risiko penyakit jantung. Enzim tersebut telah menunjukkan efek antihipertensi, anti-aterosklerotik, penurun lipid, anti-platelet, dan neuroprotektif.