Kekayaan Bernard Arnault, Orang Terkaya di Dunia dan CEO LVMH

IDX
Bernard Arnault, CEO of LVMH.
Penulis: Ghina Aulia
Editor: Intan
14/12/2022, 00.42 WIB

Bernard Arnault adalah tokoh terkenal yang menjadi CEO dari LVMH, yaitu Moet Hennessy Louis Vuitton. Perusahaan tersebut juga terkenal dengan nama Louis Vuitton, merek fashion mewah dari Perancis. Ia menjabat sejak 1989.

Ia memiliki nama lengkap Bernard Jean Etienne Arnault dan lahir pada 5 Maret 1948 di Roubaix, Perancis. Adapun Ayahnya bernama Jean Leon Arnault yang dikenal sebagai kolektor dari perusahaan Ferret-Savinelli dan merupakan Ecole Centrale Paris.

Sementar sang Ibu adalah Marie-Josephe Savinel yang memiliki kontribusi pada merek mode Dior. Diketahui bahwa Marie Savinelli merupakan anak dari Etienne Savinel. Melihat sepak terjang orang tuanya, tak heran apabila Bernard Arnault berada di puncak karirnya sekarang.

Salah satu orang terkaya di dunia tersebut, mengenyam pendidikan di Maxence Van Der Meersch High School di Roubaix, Perancis. Setelah itu, Bernard lulus dan berkuliah di Ecole Polytechnique lulus sebagai sarjana teknik pada 1971.

Setelah lulus, Arnault mulai bekerja di perusahaan milik Ayahnya, yakni Ferret Savinel. Kemudian, perusahaan tersebut menjadi Ferinel.

Terkait dengan hal itu, kali ini Katadata.co.id akan membahas lebih lanjut tentang sumber kekayaan Bernard Arnault. Berhasil akuisisi banyak perusahaan ternama, berikut ini adalah penjelasannya. Baca Juga

Ex-CEO Christian Dior

Sebelum menjadi CEO di LVMH, salah satu orang terkaya di dunia ini pernah mengakuisisi Financiere Agache yang bergerak di sektor fashion mewah. Arnault menjabat sebagai CEO Financiere Agache sebelum mengambil alih Boussac Saint-Freres.

Di bawah Boussac Saint-Freres, terdapat beberapa anak perusahaan lainnya. Di antaranya adalah Christian Dior dan Le Bon Marche yang merupakan gerai ritel besar. Tak lama sejak itu, Arnault hanya menyisakan dua perusahaan tersebut.

Dapat dikatakan bahwa kinerja Arnault berhasil membawa nama Christian Dior menjadi merek fashion mewah yang mendunia.

CEO LVMH

Pada akhir tahun 80-an, LVMH hampir dibubarkan. Demi menyelamatkan perusahaan, Arnault bertekad membeli 43% kepemilikan saham dan menjadi pemegang saham terbesar. Persentase tersebut berhasil membuatnya menjabat sebagai chairman atau CEO.

Tepatnya pada 1988, Arnault menyisihkan US$ 1,5 miliar untuk membuat perusahaan induk Guinness. Diketahui bahwa Guinness saat itu memiliki 24% LVMH.

Tak hanya itu, orang terkaya ini juga menggelontorkan US$ 600 juta untuk mengambil alih 13,5% saham LVMH. Setelah itu, pada Januari 1989, senilai US$ 500 juta kembali dikeluarkannya dan membuat porsi kepemilikan sahamnya meningkat menjadi 43,5%, sekaligus pemegang terbanyak.

Mengutip The New York Times Magazine, Arnault resmi memimpin LVMH sejak 13 Januari 1989 dengan dipilih menjadi Chairman dewan direksi LVMH. Diketahui Arnault memiliki ambisi yang kuat dan ingin membawa LVMH menjadi pemasok barang mewah terbesar di dunia.

Benar saja, sebelas tahun setelahnya, LVMH berhasil meningkatkan laba jual sebanyak lima kali lipat. Mengacu pada perkembangan ini, Arnault mendukung desentralisasi merek-merek yang menjadi bagian dari LVMH.

Selain itu, pada 1988, Arnault juga mengakuisisi Celine. Lalu, pada 1993, LVMH turut menggaet merek dagang Berluti dan Kenzo. Semakin gencar, La Tribune juga bergabung pada tahun yang sama.

Tak sampai di situ, pada 1994, Arnault kembali mengakuisisi Guerlain. Lalu dua tahun setelahnya, pihaknya membeli Loewe. Berikut pada 1997, Marc Jacobs dan Sephora juga diambil alih. Diketahui juga bahwa Thomas Pink, Emilio Pucci, Fendi, DKNY, dan La Samaritaine juga menjadi bagian dari LVMH.

Berfokus di Perancis, Arnault dengan berani melakukan ekspansi pasar di New York. Dengan begitu, LVMH juga melakukan pengelolaan bisnis di Amerika Serikat. Dilansir dari The New York Times, proyek ini diawasi oleh Christian de Portzamparc, yakni seorang arsitek dan terkenal dengan desain-desainnya.

Sumber Kekayaan Lain

Selain fokus di LVMH, diketahui bahwa Arnault juga memiliki nilai investasi di beberapa sektor usaha lainnya. Situs Online Processing mengungkapkan Arnault berinvestasi di beberapa perusahaan teknologi.
Di antaranya adalah Boo.com, Libertysurf, dan Zebank. Menariknya, Arnault turut berinvestasi di Netflix pada 1999.

The New York Times juga mengungkapkan bahwa Blue Capital mengumumkan bahwa Arnault memiliki sejumlah saham Carrefour. Bersama Colony Capital, pihaknya mengantongi 19,69% persen saham pada 2007.

Setahun setelah itu, orang terkaya ini juga diketahui membeli Princess Yachts, yaitu kapal pesiar seharga 253 juta euro. Tak hanya itu, ia juga mengambil alih Royal van Lent, perusahaan yang bergerak di sektor pelayaran.

Tak sampai di situ, Arnault mengakuisisi Chateau Cheval Blanc, yakni perusahaan produsen minuman beralkohol dan anggur. Pada 2009, pihaknya resmi bergabung dengan LVMH.

Penghargaan Bernard Arnault

Tak hanya membahas tentang kekayaan Bernard Arnault, sosoknya juga berhasil menyabet beberapa penghargaan. Tentu saja hampir seluruh kategori berada di bidang bisnis, seni, dan fashion. Berikut ini adalah rinciannya.

1. Commandeur de la Légion d’honneur (2007)
2. Grande Officeur de la Légion d’honneur (2011)
3. The Woodrow Wilson Award for Global Corporate Citizenship (2011)
4. Honorary Knight Commander of the Most Excellent Order of The British Empire (2012)
5. David Rockefeller Award of Museum of Modern Art (2014)

Demikian pembahasan mengenai kekayaan Bernard Arnault. Sosoknya menjadi salah satu tokoh dunia yang berhasil melakukan ekspansi besar-besaran di bidang merek fashion mewah asal Perancis.

Tak hanya itu, Arnault juga termasuk pribadi yang pandai membaca peluang dan berkeinginan kuat. Hal tersebut mengacu pada berbagai akuisisi yang nekat ia lakukan demi kemajuan LVMH. Perlu diketahui bahwa merek dagang yang paling terkenal yang dikelola adalah Louis Vuitton.