Dalam penelitian untuk menulis karya ilmiah, terdapat istilah bernama kerangka berpikir. Mengutip Sampoerna University, kerangka berpikir adalah suatu dasar pemikiran yang mencakup penggabungan antara teori, fakta, observasi, serta kajian pustaka, yang nantinya dijadikan landasan dalam melakukan menulis karya tulis ilmiah.
Pada umumnya, kerangka berpikir disajikan dalam bentuk visual berupa bagan atau diagram yang menunjukkan bagian bagian penting dalam penelitian. Bila Anda ingin mengetahuinya lebih lanjut, simak pembahasannya berikut ini.
Pengertian Kerangka Berpikir Menurut Ahli
Kerangka berpikir memiliki pengertian yang bervariasi. Berikut ini pengertian kerangka berpikir yang dipaparkan oleh ahli untuk meningkatkan pemahaman Anda.
1. Sugiyono
Sugiyono mengatakan bahwa kerangka berpikir adalah suatu model konseptual yang digunakan sebagai landasan teori yang terkait dengan faktor-faktor dalam penelitian.
Menurutnya, suatu penelitian membutuhkan kerangka berpikir agar bisa menjelaskan secara teoritis, dan dapat menjelaskan alasan adanya hubungan antara variabel.
2. Sapto Haryoko
Menurut Sapto Haryoko, kerangka berpikir adalah suatu penelitian yang menggunakan dua variabel atau lebih dalam prakteknya. Sehingga kerangka berpikir itu berisi mengenai variabel-variabel yang akan dibahas di dalam penelitian. Variabel iu lantas dijelaskan di dalam tulisan.
Manfaat Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir memiliki manfaat di dalam sebuah penelitian. Berikut ini beberapa diantaranya.
- Membantu peneliti untuk menguji rumusan masalah dalam penelitian sehingga lebih mudah untuk diambil kesimpulanya.
- Memberikan batasan terhadap penelitian
- Membantu peneliti untuk mendapatkan suatu konsep yang digunakan untuk menjelaskan setiap maslahah dalam penelitian
- Menghubungkan setiap bagian pada penelitian
- Karya ilmiah mudah diperukasa karena gambaran dari penelitian sudah dijelakan
- Pembaca lebih mudah untuk memahami isi dari karya tulis ilmiah
- Memberikan gambaran kepada pembaca terkait metode-metode yang digunakan
Macam Macam Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir terbagi menjadi tiga jenis yaitu kerangka teoritis, operasional, dan konseptual. Simak pembahasan masing-masing jenisnya di bawah ini.
1. Kerangka Teoritis
Kerangka teoritis adalah jenis kerangka yang digunakan untuk menegaskan atau menguraikan teori yang digunakan sebagai dasar untuk menjelaskan fenomena atau peristiwa yang sedang diteliti.
2. Kerangka Operasional
Kerangka operasional adalah jenis kerangka yang diguana untuk menjelaskan variabel yang diangkat sesuai dengan topik atau konsep yang diteliti. Umumnya jenis kerangka ini digunakan untuk memaparkan hubungan antar variabel
3. Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual adalah jenis kerangka yang digunakan untuk menjelaskan alur pemikiran yang terhubung antara konsep satu dengan yang lainnya.
Tidak hanya itu, kerangka konseptual juga bertujuan untuk memberikan gambaran berupa asumsi yang terkait dengan variabel-arial yang akan diteliti nantinya.
Cara Membuat Kerangka Berpikir
Bila Anda ingin membuat kerangka berpikir, ada beberapa langkah yang bisa Anda praktekkan. Simak langkah-langkahnya di bawah ini.
1. Melakukan Identifikasi Setiap Variabel Penelitian
Langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah mengidentifikasi atau menentukan variabel yaitu objek yang akan digunakan untuk penelitian.Setelah menentukan variabel, Anda bisa mengelompokkannya baik berdasarkan usia, wilayah yang akan diteliti, jenis kelamin, dan sebagainya Bila kesulitan, Anda bisa melihat variabel dari judul penelitian karena judul akan selalu memuat variabel penelitian.
2. Mencari Hubungan Antar Variabel
Langkah selanjutnya adalah mencari keterkaitan antara variabel yang satu dengan yang lainnya. Sebuah penelitian biasanya membutuhkan beberapa variabel yang saling berhubungan.
Oleh karena itu, langkah ini perlu dilakukan untuk mempermudah peneliti memperoleh hasil penelitian yang digunakan. Hubungan antar variabel ini bisa ditentukan sesuai dengan hubungan langsung yang ada di lapangan
3. Mencari Sumber Literatur
Langkah berikutnya adalah mencari sumber literatur atau referensi yang relevan dengan topik yang sedang diteliti. Sumber literatur ini bisa diperoleh dari berbagai macam bentuk mulai dari buku, jurnal ilmiah, artikel online, hasil wawancara, laporan pemerintah, dan lain sebagainya. Setelah membaca dan memahaminya, Anda bia menyimpulkan apakah sumber riset tersebut sudah sesuai dengan konsep penelitian yang akan dilakukan atau belum.
4. Membahas Teori
Langkah selanjutnya adalah membahas teori. Yang dimaksud dengan membahas teori adalah menyampaikan pendapat yang logis, jelas, dan bersifat teoritis suai dengan data-data literatur yang telah dibaca sebelumnya.
Salah satu ciri penelitian adalah bisa dipertanggungjawabkan dan tidak aslan-asaan. Dengan adanya landasan teori, maja bisa menguatkan topik yang sedang diteliti, Tidak hanya itu, langkah ini juga berguna untuk memuat pendapat Anda terkesan kuat dan meyakinkan.
5. Membuat kesimpulan
Setelah membahas teori, langkah selanjutnya adalah menarik kesimpulan dimana Anda membahas bahwa topik yang dipilih memiliki landasan yang kuat sehingga layak untuk diteliti lebih lanjut. Usahakan untuk menulis kesimpulan dengan singkat, padat, dan tidak bertele-tele.
6. Menggambarkan dan Menjelaskan Kerangka Berpikir
Langkah terakhir dalam menggambarkan kerangka berpikir Anda dalam bentuk diagram atau bagan. Dari gambar ini, pembaca bisa melihat bahwa setiap variabel memiliki hubungan yang saling terkait. Tidak hanya itu, Anda juga perlu menjelaskannya agar pembaca lebih mudah memahami kerangka berpikir yang sudah dibuat
Contoh Kerangka Berpikir
Berikut ini dua contoh kerangka berpikir yang bisa Anda jadikan referensi.