Ekosistem merupakan salah satu komponen dalam lingkungan hidup yang terdiri perairan dan daratan, yang masing-masing memiliki ciri khas. Untuk ekosistem perairan sendiri, terbagi menjadi dua, yakni air laut dan air tawar, di mana keduanya memiliki perbedaan yang mencolok. Berikut ini, adalah ulasan mengenai ciri ciri ekosistem air laut, yang membedakannya dengan air tawar.
Sebagai informasi, ekosistem adalah sistem ekologi yang terbentuk karena adanya hubungan timbal balik yang tidak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Di dalamn ekosistem, terdapat makhluk hidup atau biotik dan makhluk non-hidup atau abiotik.
Ekosistem menjadi tatanan kesatuan yang utuh dalam lingkungan hidup. Berkaitan dengan ekosistem air laut, berikut ini ciri ciri ekosistem air laut, pembagian zona, serta jenis-jenisnya.
Ciri Ciri Ekosistem Air Laut
Ciri ciri ekosistem air laut yang paling menonjol adalah tingkat salinitas yang tinggi. Namun, ini bukanlah satu-satunya ciri ekosistem air laut, yang membedakannya dengan ekosistem lain.
Secara umum, berikut ini ciri ciri ekosistem air laut.
1. Suhu yang Bervariasi
Ciri ciri ekosistem air laut yang pertama yakni adanya suhu yang bervariasi. Pada air laut, umumnya suhu cenderung hangat di permukaan dan semakin berangsur dingin di bagian perairan dalam.
2. Tingkat Salinitas Tinggi
Ciri ciri ekosistem air laut berikutnya, adalah adanya tingkat salinitas yang tinggi. Tingkat salinitas yakni kadar garam pada air tersebut. Terdapat fakta menarik terkait tingginya kadar garam di perairan dekat garis khatulistiwa dan sebaliknya. Perairan di dekat garis khatulistiwa lebih tinggi kadar garamnya daripada perairan yang terletak lebih jauh dari garis khatulistiwa.
3. Tidak Terlalu Dipengaruhi oleh Iklim dan Cuaca
Iklim dan cuaca tidak terlalu mempengaruhi perairan laut. Pasalnya, hewan-hewan yang ada di laut dapat beradaptasi dengan baik terhadap perubahan suhu.
4. Didominasi oleh NaCI
Ciri ciri ekosistem air laut berikutnya adalah dominasi NaCI mencapai 75%. NaCl adalah Natrium Klorida atau garam dapur.
Pembagian Zona Ekosistem Air Laut
Selain ciri ciri ekosistem air laut, terdapat pula bagian dari ekosistem air laut yang menarik untuk ditelaah. Berikut ini pembagian zona ekosistem air laut beserta penjelasannya.
1. Zona Litoral
Zona Litoral merupakan zona pasang surut. Zona ini terletak di bagian paling atas atau paling dangkal dari lautan.
Zona litoral kerap terlihat karena berbatasan langsung dengan daratan. Zona ini terendam saat air laut mengalami pasang dan akan terlihat seperti daratan ketika ada air laut surut. Dalam zona litoral, terdapat hewan seperti udang, bulu babi, bintang laut, cacing laut, dan lain sebagainya.
2. Zona Neritik
Zona neritik merupakan salah satu bagian ekosistem air laut. Zona neritik adalah ekosistem pantai pasir dangkal dengan kedalaman sekitar 200 meter. Pada zona neritik, sinar matahari masih dapat masuk ke bagian dasar hingga 200 meter dari permukaan. Banyak hewan dan tumbuhan yang hidup di zona ini.
Jenis tumbuhan yang hidup di zona neritik adalah ganggang dan rumput laut. Berbagai jenis ikan pun hidup di zona neritik. Dalam zona neritik, terdapat ekosistem seperti terumbu karang, pantai batu, dan pantai lumpur. Ketiga ekosistem itu disebut juga sebagai jenis dari ekosistem pantai pasir dangkal.
3. Zona Oseanik
Zona oseanik merupakan zona yang paling dalam di laut. Zona ini merupakan wilayah laut lepas yang sangat dalam hingga sinar matahari pun tak mampu menggapainya. Cahaya matahari yang sangat sedikit dengan suhu yang dingin, membuat hanya beberapa jenis ikan saja yang mampu bertahan di zona ini.
Zona ini biasanya dihuni oleh ikan besar, hewan kecil yang jarang ditemui penyelam, dan ikan yang memiliki cahaya. Zona oseanik terbagi menjadi zona batial dan zona batial. Berikut ini penjelasannya:
Zona Batial
Zona batial memiliki kedalaman mulai dari 200 hingga 2000 meter. Zona ini sedikit tersinari oleh cahaya matahari sehingga keadaannya cukup remang-remang. Pada zona batial, tidak ditemukan produsen karena didiami oleh nekton. Nekton adalah organisme laut yang aktif berenang.
Zona Abisal
Berbeda dengan zona batial, zona abisal lebih dari 200 meter. Zona ini sama sekali tidak ditembus oleh cahaya matahari, sehingga kondisinya sangat gelap.
Zona abisal dihuni oleh binatang predator, detritivor atau merupakan pemakan sisa organisme, dan juga pengurai atau dekomposer. Pada zona ini, suhunya berbeda jauh dengan permukaan air laut. Zona ini lebih dingin karena tidak terkena sinar matahari.
Jenis-jenis Ekosistem Air Laut
Setelah memahami ciri ciri ekosistem air laut beserta zona perairan di dalamnya, tentu menarik membahas jenis ekosistem air laut. Berikut ini penjelasan jenis ekosistem air laut.
1. Ekosistem Pantai Batu
Ekosistem ini memiliki ciri banyaknya bongkahan batu kecil dan besar. Hewan yang hidup di ekosistem ini adalah ganggang coklat, kepiting, kerang, burung, dan siput.
2. Ekosistem Pantai Pasir
Ciri ciri ekosistem air laut pantai pasir adalah berada di pesisir pantai dengan pasir yang selalu terkena ombak dan matahari pada siang hari.
3. Ekosistem Estuari
Ciri ciri ekosistem air laut estuari yakni adanya ekosistem khas seperti padang lamun dan hutan mangrove. Ekosistem ini terletak di percampuran air laut dengan air sungai.
4. Ekosistem Terumbu Karang
Ciri ciri ekosistem terumbu karang yakni berada di laut yang dangkal dan jernih, ada hewan berupa spons, mollusca, bintang laut, ganggang, ikan, dan lain sebagainya.
5. Ekosistem Air Laut Dalam
Ciri ciri ekosistem air laut dalam yakni berada di palung laut, tidak dapat ditembus cahaya, dan organisme yang hidup adalah predator dan ikan yang mampu memancarkan cahaya sendiri.
Demikianlah penjelasan terkait ciri ciri ekosistem air laut beserta pembagian zona yang ada di dalamnya, dan jenis-jenisnya.