6 Rekomendasi Novel Indonesia Terpopuler untuk Bacaan Akhir Pekan

Katadata
Ilustrasi Rekomendasi Novel Indonesia
Penulis: Tifani
Editor: Intan
22/12/2022, 13.11 WIB

Novel adalah jenis karya sastra berbentuk prosa yang di dalamnya memuat cerita berdasarkan pemikiran si penulis. Sebagai salah satu karya fiksi yang ditulis dalam bentuk narasi maupun deskripsi, novel sering dimaknai sebagai kisah yang bersifat realistis.

Novel Indonesia Terbaik 

Sebuah situs jaringan sosial GoodReads merilis daftar novel Indonesia terbaik yang pernah dipublikasikan dalam situs mereka. GoodReads merupakan situs jaringan sosial yang mengkhususkan pada katalogisasi buku. Mereka yang sudah mendaftarkan diri dan memiliki akun, dapat memberikan peringkat bagi buku-buku yang tersedia.

Peringkat tersebut berskala dari 1 sampai 5 yang diberi ikon bintang. Bintang lima artinya buku tersebut sangat bagus, sedangkan bintang satu adalah skor terkecil yang bisa diberikan.

Lewat skor yang diberikan pembaca tersebut, GoodReads memberikan peringkat bagi novel-novel Indonesia, baik novel asli berbahasa Indonesia maupun novel terjemahan. Berikut rekomendasi novel Indonesia terbaik versi situs GoodReads.

1. Bumi Manusia, Pramoedya Ananta Toer

Bumi Manusia merupakan salah satu karya sastra terbesar yang ada di Indonesia. Ditulis oleh Pramoedya Ananta Toer, novel ini pertama kali diterbitkan pada Agustus 1980 oleh Hasta MItra dan sangat laris terjual kala itu.

Bahkan selang sebulan setelah diterbitkan, novel ini kembali dicetak ulang hingga cetakan ke -4 dan semuanya selalu habis terjual. Bumi Manusia merupakan novel pertama dari Tetralogi Pulau Buru yang memegang peranan sangat penting dalam kesusastraan Indonesia.

Telah banyak prestasi yang telah diraih novel ini. Salah satu prestasi terbesarnya adalah menjadi satu-satunya novel Indonesia yang berhasil meraih kandidat peraih Nobel di bidang sastra.

Novel Bumi Manusia adalah novel fiksi dengan genre drama history dan dengan latar belakang zaman penjajahan Belanda. Novel ini fokus menyoroti kehidupan Tirto Adhi Soerjo atau Minke, seorang pemuda Indonesia satu-satunya yang mendapat kesempatan bersekolah di H.B.S atau Hogere Burgerschool, yakni sekolah menengah atas khusus untuk orang Eropa, Belanda, dan elit pribumi.

Minke digambarkan sebagai sosok pribumi yang penuh privilege dan cerdas. Ia juga menyukai sastra dan sering membuat tulisan yang banyak dimuat di koran Belanda dengan menggunakan nama samaran Max Tollenaar.

2. Pulang, Leila S Chudori

Ilustrasi Novel Indonesia Cantik Itu Luka (Katadata)

 

Novel Pulang karya Leila S Chudori diterbitkan oleh Kepustakaan Populer Gramedia, cetakan pertama novel ini rilis pada Desember 2012. Novel ini terdiri dari 474 halaman yang mengusung genre fiksi sejarah dan fiksi politik.

Novel Pulang berhasil masuk 10 besar Khatulistiwa Literary Award (KLA) 2013, untuk kategori Prosa. Pulang menceritakan kisah empat orang buangan politik akibat peristiwa 30 September 1965.

Kondisi politik Indonesia pada saat itu tidak memungkinkan mereka untuk kembali ke Indonesia. Di negara orang, mereka berjuang untuk hidup.

Novel ini akan mengajak pembaca merasakan sudut pandang dari tokoh-tokoh dalam novel mengenai pergulatan mereka bergelut dengan rezim dan rasa damba untuk pulang ke Tanah Air.

3. Gadis Pantai, Pramoedya Ananta Toer

Gadis Pantai adalah novel sastra karya Pramoedya Ananta Toer. Novel tersebut pertama kali dibukukan oleh Hasta Mitra pada 1987. Gadis Pantai adalah novel yang terkait atau diangkat dari kenyataan dan pengalaman keluarga pengarang sendiri.

Gadis Pantai masuk kategori unfinished novel atau novel yang tidak selesai. Itu karena, novel ini merupakan buku pertama dari satu rangkaian trilogi, sedangkan naskah buku kedua dan ketiga hilang.

4. Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin, Tere Liye

Buku Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin merupakan novel karya Tere Liye yang terbit pertama kali pada 16 April 2018. Buku ke-11 milik penulis bernama asli Darwis tersebut, berisi 264 halaman.

Rekomendasi novel Indonesia satu ini, memiliki alur cerita yang berpusat pada kehidupan tokoh Tania, Danar, dan Ratna. Tania menjadi sosok sentral yang diceritakan memiliki kehidupan kurang beruntung. Sampai akhirnya, datanglah Danar dalam kehidupan Tania dan mulailah keluarga Tania hidup secara layak.

Seiring berjalannya waktu berkomunikasi, rasa cinta tumbuh di hati Tania untuk Danar. Sayangnya, Danar memperkenalkan Ratna sebagai kekasihnya. Tania pun kaget bahwa Danar ternyata tidak mencintainya.

5. Laut Bercerita, Leila S Chudori

Ilustrasi Novel Indonesia Cantik Itu Luka (Katadata)
 

Novel Laut Bercerita merupakan novel fiksi historical yang ditulis oleh Leila Chudori, dan dirilis pada Oktober 2017 oleh penerbit Kepustakaan Populer Gramedia (KPG). Novel ini sukses menyita perhatian publik hingga buku ini laris terjual, dan telah dicetak berulang kali hingga saat ini.

Novel Laut Bercerita terbagi menjadi dua bagian, di mana masing-masing bagian memiliki sudut pandang dan latar waktu yang berbeda. Bagian pertama diceritakan melalui sudut pandang Biru Laut.

6. Cantik Itu Luka, Eka Kurniawan

Ilustrasi Novel Indonesia Cantik Itu Luka (Katadata)

 

Rekomendai novel terakhir berjudul Cantik Itu Luka yang fokus menceritakan kisah hidup Dewi Ayu, seorang pelacur di zaman kolonial. Suatu sore di Halimunda, Dewi Ayu bangkit dari kuburannya setelah dua puluh satu tahun kematiannya.

Kebangkitanya ini jelas menimbulkan kegaduhan bagi masyarakat. Dewi Ayu adalah seroang wanita yang meninggal ketika berusia 51 tahun. Sebelum meninggal, ia adalah seorang pelacur yang sangat terpandang di kalangan para tentara Jepang dan Belanda. Ia sendiri memiliki kisah hidup dan masa kecil yang cukup pedih.