4 Cara Penggemukan Sapi Ternak Ini Bisa Langsung Dicoba

Unsplash
Ilustrasi peternakan sapi
Editor: Intan
4/1/2023, 18.47 WIB

Ternak sapi termasuk usaha menguntungkan di Indonesia. Saat ini permintaan dan kebutuhan daging sapi cukup tinggi. Selain daging, ada juga sapi perah untuk produksi susu. Sebagai hewan ternak, pakan sapi perlu diperhatikan.

Tak hanya rumput saja, peternak perlu memperhatikan vitamin dan gizi makanan. Kebutuhan nutrisi penting untuk menghasilkan daging sapi berkualitas. Selain itu, peternak perlu memperhatikan kondisi kesehatan sapi.

Cara penggemukan sapi tak hanya pemberian pakan dan vitamin. Jenis rumput yang dikonsumsi sapi ternak yaitu rumput gajah, rumput raja, rumput Australia, rumput Kolonjono, dan setaria. Peternak juga memilih nutrisi seperti protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral untuk sapi. Perhatikan pakan tidak tercemar kotoran atau bibit penyakit.

Cara Penggemukan Sapi

Ada berbagai faktor yang mempengaruhi penggemukan sapi. Mengutip dari bantenprov.go.id, cara penggemukan sapi yaitu memperhatikan pakan, luas lahan, umur, dan kondisi sapi. Di luar negeri ada sistem pasture fattening, dry lot fattening, dan kombinasi untuk penggemukan sapi.

Di Indonesia, banyak digunakan sistem kereman atau sistem paron (Timor). Sedangkan sistem penggemukan modern adalah feedlot. Peternak memberikan pakan dari rumput dan konsentrat berkualitas.

Berikut cara penggemukan sapi menggunakan sistem dry lot fattening dan sistem pasture fattening:

1. Sistem Dry Lot Fattening

Ilustrasi Makanan Sapi (www.foodformzansi.co.za)

Sistem penggemukan sapi yang memperbanyak konsentrat. Jumlah pemberian hijauan lebih sedikit. Cara ini untuk efisiensi penggunaan pakan lebih tinggi. Perbandingan hijauan dan konsentrat yaitu 40:60 dan 20:80. Perbandingan berdasarkan bibit bahan kering (BK).

Proses penggemukan sapi ini dilakukan dalam kandang. Usahakan rumput selalu tersedia untuk peningkatan bobot tubuh. Program ini bisa dipakai mulai anakan sapi yang masih menyusu.

2. Sistem Pasture Fattening

Sapi diluar kandang (Pixabay.com/Leamsii)

Sistem penggemukan sapi kedua dilakukan pada padang gembala. Sapi dibiarkan di luar kandang dari malam hari sampai siang hari. Penggembalaan sapi dilakukan di padang rumput hijau yang ditanami leguminosa.

Tanaman leguminosa ini memiliki kemampuan baik untuk menangkap nitrogen dari bawah tanah. Rumput ini cepat tumbuh dan memiliki protein tinggi. Usahakan sapi mendapatkan sumber air yang tercukupi juga.

3. Sistem Kereman

Ilustrasi Kandang Sapi (Youtube Alitta Alitta)

Sistem kereman banyak dilakukan peternak tradisional. Peternak menggunakan pakan yang berbeda ketika musim hujan atau kemarau. Ketika musim hujan, sapi di kandang diberi banyak pakan rumput. Ketika musim kemarau, sapi diberi pakan konsentrat.

Cara penggemukan sapi melalui sistem kereman yaitu:

  • Sapi dipelihara dalam kandang dan tidak digembalakan.
  • Peternak menyediakan air minum untuk sapi.
  • Pakan sapi yaitu campuran rumput, leguminosa, dan makanan penguat
  • Ketika awal penggemukan sapi, peternak memberikan obat cacing
  • Adanya vitamin dan obat perangsang nafsu makan untuk sapi
  • Proses penggemukan membutuhkan waktu sekitar 4 sampai 10 bulan. Proses ini tergantung dari kondisi, umur, dan kesehatan sapi
  • Sistem kereman digunakan untuk sapi pedaging

4. Sistem Kombinasi

Sistem penggemukan sapi kombinasi dalam kandang dan luar kandang. Sistem kombinasi ini bisa dipakai ketika musim kemarau dan musim hujan. Ketika musim kemarau, sapi digembalakan di siang hari. Kemudian di malam hari, sapi masuk kandang dan diberi konsentrat.

Sedangkan ketika hujan, sapi dapat dibiarkan di padang gembala tidak harus dikandangkan. Sistem penggemukan sapi ini lebih singkat daripada sistem pasture fattening. Sapi mendapatkan pakan berkualitas dan gizi seimbang.