Manfaat daun pare ternyata bagus untuk kesehatan, tidak heran banyak yang menggunakan daun pare sebagai obat tradisional. Tumbuhan pare sudah lama dikenal sebagai sayuran yang memiliki cita rasa pahit namun mengandung gizi yang baik untuk kesehatan.
Pare diklasifikasikan sebagai momordica charantia, yang merupakan anggota famili cucurbitaceae. Tanaman pare dikenal akan buahnya yang memiliki cita rasa pahit, namun kaya khasiat. Namun, khasiat pare ternyata tidak hanya ada pada buahnya, tetapi juga pada bagian daunnya, yang dapat dimanfaatkan sebagai obat herbal.
Nah, apa saja kandungan yang ada di dalam daun pare, serta manfaat daun pare untuk kesehatan? Simak ulasan singkat berikut ini.
Kandungan Daun Pare
Daun pare sering dijadikan tujuan pengobatan. Daun pare memiliki ukuran sedang dengan lebar rata-rata 4-12 cm yang terdiri dari 3-6 lobus berurat dan tepinya bergerigi. Warna daunnya berupa hijau muda atau hijau terang.
Daun tanaman pare tumbuh dengan batang yang tipis dan panjang. Uniknya, tumbuhan pare bisa tumbuh hingga mencapai 5 meter. Seluruh tumbuhan pare, baik buah serta daunnya memiliki rasa pahit. Rasa pahit ini berasal dari kandungan kina yang tinggi.
Kandungan di dalam daun pare terdapat sumber vitamin A, vitamin C hingga zat besi yang baik untuk kesehatan. Daun tanaman pare mengandung senyawa aktif metabolit yang bermanfaat untuk tubuh.
6 Manfaat Daun Pare
Sebagai obat herbal, daun pare biasanya diolah dengan cara direbus kemudian ekstrak air rebusan itu diminum. Hal ini dilakukan rutin untuk mendapatkan hasilnya, berikut manfaat lain dari tanaman pare:
1. Memiliki Sifat Anti Bakteri
Melalui penelitian oleh Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Jember. Ternyata ekstrak daun pare memiliki kemampuan antibakteri terhadap Streptoccus Viridans yaitu bakteri pathogen yang sering ditemukan pada rongga mulut.
Kandungan antibakteri di dalam daun pare ini berupa tannin, saponin, flavonoid, alkaloid, dan triterpenoid. Berdasarkan penelitian tersebut, ditemukan bahwa ekstrak daun pare 100% merupakan konsentrasi terbesar untuk menghambat S. Viridans.
2. Menurunkan Kolestrol
Manfaat daun pare selanjutnya yaitu bisa menurunkan kolestrol tinggi pada tubuh. Menurut Jurnal dari Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang, telah dilakukan penelitian yang mengkaji pengaruh ekstrak etanol daun pare.
Hal itu diuji coba pada kadar kolestrol tikus putih jantan yang diberi pakan tinggi lemak. Hasilnya memang berperanguh dan mengalami penurunan kolestrol. Meskipun masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk manfaatnya pada manusia sendiri.
Namun penelitian tersebut menunjukkan bahwa daun pare berpotensi sebagai penurun kolestrol. Apalagi kandungan flavonoid, tannin, dan saponin yang memiliki cara masing-masing untuk menurunkan kolestrol.
3. Menyembuhkan Luka
Daun pare banyak digunakan sebagai obat tradisional untuk menyembuhkan luka. Sebab daun pare mengandung flavonoid, saponin, steroid, tanin, terpenoid dan alkaloid yang dapat menyembuhkan luka.
Melalui studi oleh Jurnal Penelitian Pertanian Terapan disimpulkan bahwa daun pare mengandung senyawa metabolit sekunder yang berpotensi sebagai obat luka. Walau begitu, masih perlu penelitian lebih lanjut untuk mencari senyawa aktif pada daun pare.
4. Mengatasi Demam
Manfaat daun pare yang lain yaitu dipercaya dapat mengatasi demam karena daun pare memiliki sifat antipiretik (penurun panas). Selain itu, kandungan flavonoid juga berpotensi sebagai obat penurun demam.
Menurut Jurnal Universitas Sebelas Maret yang dilakukan penelitian kepada tikus putih jantan, diketahui ekstrak daun pare mempunyai efek antipiretik pada tikus putih jantan. Namun efek ini lebih rendah daripada parasetamol sehingga keefektifannya masih perlu penelitian lebih lanjut.
5. Daun Pare untuk Jerawat
Daun pare dipercaya bisa menyembuhkan jerawat. Bagian daun yang digunakan yaitu daun setengah tua, lalu dipotong-potong dan direbus. Ekstrak daun pare itu yang dimanfaatkan untuk mengatasi jerawat.
Berdasarkan penelitian dalam Jurnal Farmasi Sandi Karsa, menunjukkan bahwa daun pare memiliki efek antimikroba terhadap bakteri Staphylococcus aureus. S. aureus ini merupakan salah satu bakteri penyebab timbulnya jerawat.
6. Memiliki Sifat Antijamur
Bukan hanya memiliki sifat antibakteri, manfaat daun pare juga memiliki sifat antijamur. Berdasarkan penelitian yang diterbitkan dalam Jurnal Penelitian Sains, menunjukkan bahwa ekstrak daun pare dapat menghambat pertumbuhan jamur Microsporum Canis.
Jamur M. canis hidup pada lapisan tanduk serta rambut. Jamur juga memiliki enzim yang dapat melarutkan keratin. Jika jamur ini menginfeksi manusia maka bisa menyebabkan kutu air, kurap dan jamur.
Infeksi jamur tersebut memiliki tanda munculnya bercak-bercak melingkar di kulit tertutup dengan gelembung kecil atau sisik. Daun pare mengandung senyawa aktif metabolit sekunder seperti tanin, saponin, alkaloid, flavonoid, steroid, dan glikosida.
Ekstra etanol tersebut yang menyebabkan daun pare memiliki sifat antijamur pada konsentrasi 1% terhadap M. canis dengan daya hambat sebesar 13 mm. Oleh karena itu, ekstrak daun tanaman pare memiliki potensi dalam mengobati jamur.
Manfaat daun pare untuk kesehatan sangat beragam dan telah banyak digunakan oleh masyarakat sebagai salah satu obat tradisional. Meski rasa daun pare pahit, ternyata kaya akan manfaat.