Tahun baru Cina merupakan hari raya untuk masyarakat Tionghoa. Sama seperti peringatan umat lain, terdapat berbagai tradisi dan kepercayaan yang biasanya dilakukan.
Imlek juga identik dengan warna merah. Hal tersebut terlihat dari pakaian hingga ornamen-ornamen yang biasa dipajang di rumah saat Imlek.
Menariknya, benda dan ornamen tersebut tidak semata-mata ditaruh. Melainkan terdapat makna yang melambangkan harapan hidup. Termasuk penggunaan warna merah yang menyerupai api. Melansir dari situs Lingoace, ternyata merah melambangkan keberuntungan dan kegembiraan.
Terkait dengan hal tersebut, kali ini Katadata.co.id akan membahas sejumlah pernak pernik Imlek yang dapat Anda temukan selama perayaan. Berikut pembahasannya.
1. Lampion Merah
Pernak pernik Imlek yang tidak boleh ketinggalan adalah lampion merah. Benda ini memang biasa digunakan pada perayaan festival di kepercayaan Tionghoa, misalnya festival musim lentera dan pertengahan musim gugur. Biasanya lampion digantung di pohon, pintu rumah, dan titik-titik tertentu di dalam rumah.
Diketahui bahwa menggantung lampion diyakini bisa menghindari kesialan. Orami juga menyampaikan bahwa lampion dipercaya dapat mengusir roh jahat dan suaranya yang berisik. Maka dari itu, lampion biasa ditaruh di depan rumah.
2. Angpao
Tidak lengkap rasanya apabila dalam perayaan Imlek tidak ada angpao. Benda ini merupakan amplop kecil berwarna merah yang berisi uang. Biasanya angpau diberikan oleh orang tua kepada yang lebih muda dan belum menikah.
Nominal yang diberikan biasanya berjumlah genap namun tidak terdapat bilangan empat. Diketahui bahwa angka empat memiliki makna yang kurang baik dalam kepercayaan Tionghoa.
3. Couplets pada Pintu
Couplets berbentuk seperti tulisan biasa ditempel pada dua sisi pintu. Biasanya berupa kaligrafi karakter Cina terbalik yang dibaca ‘Fu.’ Diketahui bahwa tulisan Fu memiliki arti keberuntungan. Tentu saja tujuannya adalah mendapat keberuntungan dari perayaan Imlek.
Tulisan tersebut biasanya berisi bait yang ada kaitannya dengan keberuntungan. Biasanya dibuat dengan tulisan menggunakan kuas kaligrafi. Dilansir dari China Highlights, bait tersebut bisa berisi puisi tentang datangnya musim semi.
Terdapat nada sama dari pelafalan bait yang dipajang. Tepatnya, berisi idiom empat karakter dari harapan baik. Tak hanya di bagian samping itu, tulisan juga biasa biasa diletakkan secara melintang pada kusen pintu.
4. Pohon Jeruk Kumquat
Pohon jeruk kumquat juga menjadi pernak pernik Imlek yang tidak boleh dilewatkan. Diketahui bahwa kumquat dalam bahasa Kanton disebut gam gat sue. Kata gam berarti emas, sedangkan gat terdengar seperti keberuntungan. Tak hanya itu, dalam bahasa Mandarin, kumquat disebut jinju shu. Kata jin berarti emas. Sementara ju akan terkesan sebagai keberuntungan.
Maka dari itu, pohon jeruk kumquat dianggap sebagai simbol keberuntungan dan kekayaan. Biasanya pohon kumquat digantungi oleh amplop merah berisi uang. Dilansir dari China Highlights, tradisi ini banyak dilakukan oleh masyarakat berbahasa Kanton di Cina Selatan, Hong Kong, Makau, Guangdong, dan Guangxi.
5. Baju Cheongsam
Baju cheongsam merupakan baju yang biasa oleh wanita Tiongkok. Diketahui bahwa pakaian ini melanbangkan pertumbuhan Mandarin yang awalnya terinspirasi dari qizhuang, yaitu pakaian tradisional orang-orang Manchu. Diketahui bahwa Manchu merupakan salah satu etnis yang ada di Timur Laut Asia.
Cheongsam juga menjadi pakaian negara Tiongkok dan melambangkan identitas yang mampu mewakili secara nasional. Mengutip dari situs Bard Digital Commons, model pakaian cheongsam terus berkembang seiring berjalannya waktu mengikuti mode modern kontemporer.
6. Pohon Bunga Sakura
Pernak pernik Imlek yang tidak boleh ketinggalan berikutnya adalah pohon bunga Sakura. Hal tersebut berkaitan dengan Tahun Baru Imlek yang juga dianggap sebagai Festival Musim Semi. Selain Imlek yang menandakan musim yang berganti, bunga Sakura yang bermekaran menunjukkan bahwa musim semi sudah tiba.
Melansir dari China Highlights, simbol pohon bunga sakura melambangkan harapan untuk tahun baru yang Makmur. Pohon bunga sakura juga biasa digantungi amplop merah yang menjadi warna khas Imlek.
7. Hiasan Nanas
Pernak pernik Imlek berikutnya adalah hiasan nanas yang biasa digantung di dinding. Buah nanas dianggap sebagai salah satu yang membawa keberuntungan pada Imlek. Tidak hanya dalam bentuk hiasan, orang yang merayakan Imlek juga biasa menyuguhkan dua buah nanas asli.
Diketahui bahwa tradisi ini berangkat dari Provinsi Fujian yang ada di Tiongkok. Mengutip dari Orami, nanas dalam bahasa Hokkien disebut ‘ong lai’ dan terdengar seperti ‘kemakmuran telah datang. Ong lai diketahui memiliki arti pembawa keberuntungan.
8. Tempelan Dinding
Tempelan dinding merupakan salah satu pernak pernik imlek yang sayang untuk dilewatkan. Biasanya kertas berisi karakter tulisan tertentu dan berwarna merah. Setelah itu digunting dan ditempel. Diketahui bahwa tradisi ini berangkat dari tradisi masyarakat Cina Utara dan Tengah yang biasa menempelkan kertas merah di pintu dan jendela.
Tak hanya itu, Anda juga bisa menempel kertas bergambar tanaman atau hewan khas Imlek yang membawa keberuntungan. Misalnya buah perish yang melambangkan umur panjang, buah delima yang menandakan kesuburan, bebek mandarin berarti cinta, hingga pohon plum yang mengandaikan peristiwa keberuntungan yang akan terjadi.
9. Tulisan ‘Fu’ Terbalik
Pernak pernik Imlek ini dipasang seperti bait Tahun Baru yang dipasang di pintu. Tulisan Fu juga biasa diletakkan di atas pintu.
Karakter Fu sengaja dipasang terbalik dengan maksud menginginkan keberuntungan yang tercurah lebih banyak lagi. Masih menurut China Highlights, tulisan yang dibalik menyiratkan ‘mencurahkan’ keberuntungan untuk mereka yang melalui pintu tersebut.
Demikian penjelasan mengenai sejumlah pernak pernik Imlek yang sayang untuk dilewatkan. Benda-benda tersebut mengandung makna yang dalam dan dianggap penting karena melambangkan tentang harapan hidup. Termasuk keberuntungan, kekayaan, hingga mengusir hal buruk yang bisa datang.