Metamorfosis Tidak Sempurna, Pengertian dan Contohnya

Unsplash
Ilustrasi, metamorfosis tidak sempurna.
Penulis: Anggi Mardiana
Editor: Agung
20/1/2023, 16.44 WIB

Serangga mengalami metamorfosis tidak sempurna karena hanya mengalami tiga tahap dalam siklus hidupnya. Tahap pertama yaitu telur lalu menetas menjadi nimfa atau serangga kecil hingga akhirnya jadi serangga dewasa.

Nimfa biasanya memiliki rangka luar yang cukup tipis dan tidak memiliki sayap. Mereka memakan makanan yang sama dengan serangga dewasa selama tinggal di tempat sama. Nimfa selanjutnya melewati proses molting yaitu meninggalkan kulit.

Pengertian Metamorfosis Tidak Sempurna

Untuk bisa membedakan siklus hewan yang mengalami metamorfosis sempurna dan tidak sempurna bisa dilihat dari jumlah siklus yang dilewatinnya. Untuk metamorfosis sempurna dalam Biologi melewati empat siklus, beda satu siklus dengan siklus tidak sempurna.

Metamorfosis tidak sempurna contohnya belalang, kecoa, capung, rayap, jangkrik, kepik dan lainnya. Di antara mereka memiliki ciri yang sama yaitu ketika menetas, perubahannya hanya menyangkut ukuran tubuh saja.

Ciri lainnya, hewan-hewan tersebut sering mengalami pergantian kulit karena perubahan ukuran yang semakin bertambah besar. Karena semakin besar, kulit tidak sanggup menutupi tubuhnya sehingga membutuhkan kulit baru yang lebih sesuai dengan tubuhnya.

Contoh Hewan yang Mengalami Metamorfosis Tidak Sempurna

Terkait contoh hewan metamorfosis tidak sempurna ini, berikut penjelasan lengkapnya kami lansir dari berbagai sumber, salah satunya Sciencing.com:

1. Rayap

Metamorfosis Rayap (Dokterrayap.com)

Rayap dewasa yang telah menemukan pasangannya akan mencari sarang baru untuk berkembang biak. Rayap betina akan meletakkan telur yang telah menetas lalu jadi larva dan nimfa. Nimfa kecil berpotensi jadi salah satu kasta dalam koloni rayap yaitu golongan pekerja, tentara atau reproduktif primer.

Selain ketiga kasta tersebut, ada satu kasta lain yaitu reproduktif sekunder. Mereka sama dengan reproduktif primer yaitu tidak memiliki sayap.

2. Belalang

Metamorfosis Belalang (Maglearning.id)

Belalang melewati tiga fase yaitu telur, nimfa dan imago. Belalang betina akan menghasilkan 10-300 telur selama musim panas. Kemudian belalang menyimpan sejumlah telur yang dimilikinnya di atas pasir atau tanaman, biasanya akan menetas setelah 10 bulan.

Tampilan nimfa mirip dengan belalang dewasa namun belum memiliki sayap dan alat reproduksi. Kedua organ tubuh ini baru akan muncul 30 hari kemudian setelah berganti kulit beberapa kali hingga akhirnya jadi belalang dewasa.

3. Capung

Metamorfosis Capung (Popmama.com)

Capung juga termasuk ke dalam jajaran contoh hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna. Berbeda dengan hewan lainnya, capung melewati fase larva sebelum berubah jadi nimfa. Telur capung yang berbentuk lonjong biasanya disimpan di air berarus deras seperti sungai.

Setelah memasuki usia tiga minggu, telur capung akan menetas jadi larva yang memakan segala. Capung akan memakan cacing, ikan kecil dan hewan kecil yang ada di air lainnya. Jika sudah banyak makan, larva capung berubah jadi nimfa dan tumbuh sebagai imago.

4. Jangkrik

Metamorfosis  Jangkrik (Mediaindonesia.com)

Jangkrik melewati 3 fase dalam hidupnya yaitu telur, nimfa dan tumbuh jadi jangkrik dewasa atau imago. Jangkrik termasuk hewan yang melewati metamorfosis paling cepat. Dalam satu musim, jangkrik betina bisa menghasilkan sekitar 500 telur yang menetas dalam tiga hari.

Setelah menetas, jangkrik hidup sebagai nimfa selama 40 hari, begitu juga untuk tumbuh dewasa memerlukan waktu 40 hari. Secara keseluruhan jangrik membutuhkan waktu 83 hari untuk tumbuh dewasa dan bereproduksi.

5. Kecoa

Metamorfosis Kecoa (iFabrix.com)

Terhitung kurang lebih ada sekitar 4.000 spesies kecoa berbeda yang hidup di dunia, semuanya melewati 3 fase. Ketika musim kawin, kecoa jantan dan betina akan bereproduksi menghasilkan sekitar 40 sel telur dan berubah jadi telur.

Satu kapsul telur bisa menampung sekitar 50 kecoa, setelah 38 hari telur tersebut akan menetas sebagai nimfa berwarna putih seperti kutu. Layaknya metamorfosis tidak sempurna, kecoa tidak melewati proses pupa dan larva. Kecoa yang menetas memiliki penampilan sama dengan versi dewasa.

6. Kepik

Metamorfosis Kepik (Ilmuipa.my.id)

Kepik termasuk bagian keluarga hemiptera yang bisa menghasilkan 1000 telur larva dalam satu musim kawin. Sayangnya tidak semua telur kepik bisa menetas karena dimakan predator. Telurnya biasanya terletak di dedaunan dan menetas setelah satu minggu.

Tidak berbeda dengan capung, telur kepik yang menetas berubah jadi larva lalu mengalami pergantian kulit. Uniknya kepik melewati fase pupa dan keluar jadi kepik dewasa. Satu-satunya fase yang tidak dilewati yaitu nimfa.

7. Earwig

Metamorfosis Earwig (Gramedia.com)

Earwig atau dalam bahasa Indonesia disebut cocopet memang tidak hidup di Indonesia dan hanya ditemukan di Afrika, Amerika, Selandia Baru, Eurasia dan Australia. Pada siang hari, earwig biasanya bersembunyi di celah-celah tanaman dan baru mulai aktif mencari makanana saat sudah gelap.

Earwig melompat-melompat dari satu tanaman ke tanaman lain dan dengan cepat menemukan makanan seperti nyamuk, lalat atau hewan kecil lainnya. Fase hidup earwig dimulai dari telur lalu menetas jadi nimfa dan terakhir jadi earwig dewasa setelah melewati pergantian kulit.

Bisa disampulkan metamorfosis tidak sempurna ialah hewan atau serangga yang melewati 3 fase yaitu telur, nimfa dan fase dewasa. Setelah telur menetas dikenal fase muda sebelum akhirnya tumbuh dewasa. Fase nimpa ini melewati pergantian kulit beberapa kali.