Memahami Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup

Unsplash
Pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup.
Penulis: Ghina Aulia
Editor: Intan
14/2/2023, 15.20 WIB

Makhluk hidup merupakan organisme di muka bumi yang terus berkembang dan tumbuh hingga dewasa. Termasuk di dalamnya manusia, hewan, tumbuhan, dan lain-lain.

Umumnya, makhluk hidup lahir menjadi zigot yang terus berkembang menjadi embrio dan dilahirkan selayaknya manusia, hewan, dan lain-lain.

Namun, tahukah Anda bahwa terdapat perbedaan yang cukup signifikan dari pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup?

Pertumbuhan relatif bisa diukur secara kuantitatif dibandingkan perkembangan. Hal ini mengacu pada Soetjiningsih pada buku Tumbuh Kembang Anak (2005), ia mengungkapkan bahwa pertumbuhan merupakan perubahan besar, jumlah, ukuran, atau dimensi tingkat sel, organ, maupun individu.

Sementara itu, Poerwanti dan Widodo di dalam bukunya yang berjudul Perkembangan Peserta Didik (2005) menerangkan bahwa perkembangan merupakan proses perubahan kualitatif yang mengacu pada kualitas fungsi organ-organ jasmaniah, dan bukan pada organ jasmaniah. Perkembangan terletak pada penyempurnaan fungsi psikologis yang termanifestasi pada kemampuan organ fisiologis.

Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup

Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan

Mengutip dari Gramedia.com, pertumbuhan berhubungan dengan perubahan fisik. Misalnya bertambahnya ukuran, volume, tinggi, massa, dan lain-lain.

Hal ini juga berkaitan dengan sel-sel di dalam tubuh yang semakin banyak. Termasuk juga jaringan dan organ yang mengikutinya.

Pertumbuhan bisa diukur dengan satuan berat (gram, kilogram), ukuran panjang (centimeter), umur tulang, keseimbangan metabolisme serta retensi kalsium dan nitrogen pada tubuh.

Mengutip buku Fisiologi Tumbuhan: Suatu Pengantar (2012), pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup merupakan hasil interaksi antara faktor dalam dan luar. Termasuk yang sifatnya genetik serta hormon yang merangsangnya.

Selain itu, dijelaskan juga bahwa pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup merupakan bentuk koordinasi dari banyak peristiwa yang berlangsung pada tahap yang berbeda-beda. Termasuk tahap biofisika dan biokimia ke tahap organisme yang utuh dan lengkap.

Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup pada Hewan

Hampir serupa dengan manusia, hewan mengalami pertumbuhan dan perkembangan di seluruh bagian tubuh. Hal ini terjadi sejak menjadi zigot hingga dilahirkan.

Pertumbuhan pada hewan bersifat irreversible dan tetap serta dapat diukur. Sementara itu, perkembangan diartikan sebagai proses perubahan bentuk dan pendewasaan akibat perubahan dan fungsi sel. Diketahui bahwa perkembangan tidak bisa diukur.

Pada hewan, pertumbuhan dan perkembangannya terbagi menjadi dua. Berikut penjelasannya: 

1. Fase embrionik

Fase ini bermula dari zigot, hingga menjadi embrio dan terjadi melalui embriogenesis atau proses pembelahan. Zigot terbentuk dari proses fertilisasi berupa sel tunggal diploid, kemudian akan berubah menjadi morula yang merupakan hasil pembelahan zigot menjadi 64 sel, bentuknya menyerupai anggur.

Selanjutnya, morula menjadi blastula yang merupakan bentuk zigot berongga dan menjadi calon rongga pada tubuh. Blastula akan berimplantasi dan invaginasi. Implantasi merupakan perlekatan zigot pada endometrium untuk membentuk membran kehamilan. Sedangkan invaginasi adalah proses pembentukan arkenteron pada gastrula.

Sebelum menjadi embrio, zigot lebih dahulu berbentuk gastrula, yakni hasil implantasi dan invaginasi dari blastula. Bagian tersebut memiliki lapisan embrionik.

2. Fase pasca-embrionik

Fase ini terjadi pada organogenesis dan setelah janin dilahirkan. Diketahui bahwa organogenesis merupakan proses pembentukan organ-organ dari embrio.

Lapisan embrionik akan berkembang menjadi ektoderm, yaitu epidermis kulit dan devarifnya, termasuk sistem saraf, sistem indra, medula adrenal gigi dan rahang. Kemudian mesoderm, yaitu dermis kulit, sistem sirkulasi, sistem gerak, sistem ekskresi, reproduksi, hingga korteks adrenal. Terakhir adalah endoderm yang akan menjadi sistem pencernaan, pernapasan, kelenjar timus kelenjar tiroid, dan paratiroid, serta saluran tubuh lainnya.

Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup pada Tumbuhan

Tumbuhan awalnya mengalami pertumbuhan terkecil, termasuk dari zigot hingga menjadi embrio. Termasuk peningkatan volume dan jumlah sel. Serupa dengan hewan, tumbuh kembang tumbuhan juga bersifat tidak bolak-balik atau irreversible.

Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan juga memiliki beberapa tahap. Berikut penjelasannya:

1. Perkecambahan

Proses ini bermula sejak menjadi embrio dan terjadi perubahan plumula tumbuh dan berkembang menjadi batang, serta radikula menjadi akar.

Menurut Rifai (2004), plumula merupakan bagian dari embrio tumbuhan yang akan berkembang menjadi tunas. Sementara itu, radikula adalah yang terletak di bagian dasar dan berfungsi sebagai akar embrio.

Pada proses ini juga ada yang namanya kotiledon, yaitu bakal daun terbentuk yang melekat pada embrio tumbuhan hipokotil. Kotiledon menjadi indikator dua tipe perkecambahan pada tumbuh kembang tumbuhan, berikut penjelasannya.

a. Perkecambahan hipogeal

Masih mengutip dari Harahap (2012), perkecambahan hipogeal terjadi pertumbuhan memanjang dari epikotil yang menyebabkan plumula keluar menembus kulit biji dan muncul di atas tanah. Kotiledon dan endosperma berada di dalam tanah.

b. Perkecambahan epigeal

Perkecambahan epigeal terjadi pertumbuhan memanjang akibat kotiledon dan plumula yang terdorong ke permukaan tanah. Kotiledon berada di atas permukaan tanah.

Demikian penjelasan mengenai pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup, khususnya hewan dan tumbuhan.