Cara membuat landasan teori diperlukan untuk penelitian seperti skripsi, tesis atau jurnal agar hasil penelitian kuat dan ada kaitannya dengan penelitian lain. Landasan teori menjadi dasar terpenting dalam setiap penelitian ilmiah.
Bagi Anda yang masih bingung dengan istilah landasan teori maka pada kesempatan kali ini, kita akan mengulas bagaimana cara atau langkah membuat landasan teori penelitian. Selain cara membuat, adapun beberapa fungsinya yang tidak kalah penting untuk diketahui.
Cara Membuat Landasan Teori yang Baik
Ada beberapa langkah yang perlu diperhatikan dalam membuat landasan teori untuk penelitian, berikut melansir dari Sampoernauniversity.ac.id:
1. Isi dan Pemilihan Teori
Pemilihan teori terbilang penting karena akan menjadi gambaran teori ke depannya. Dalam kata lain, isi teori penting dibuat secara tertata, sistematis dan terencana mengingat merupakan suatu dasar dari penelitian. Isi teori bisa mencakup beberapa hal berikut:
- Kerangka Teori Variabel Pertama
- Kerangka Teori Variabel Kedua
- Kerangka Teori Variabel Ketiga
- State of the Art atau Kajian Terdahulu
- Kerangka Teoritis
Poin di atas wajib tercantum dalam landasan teori karena menunjukan bahwa teori yang dipakai valid sehingga tidak perlu diragukan mengenai kebenaran yang dijelaskan di dalamnya.
2. Langkah-langkah Penulisan Teori
Penulisan teori harus memiliki unsur tertentu agar tidak diragukan, berikut langkah-langkah penulisannya:
• Ketepatan
Ketepatan dimaksudkan agar sumber teori yang ditulis memenuhi unsur ketepatan. Artinya sumber teori yang dipilih haruslah sesuai dengan sumber pendukungnya.
• Kejelasan
Landasan teori harus memenuhi unsur kejelasan agar masalah yang dipaparkan bisa dipertanggungjawabkan. Teori juga bisa digunakan untuk menganalisis masalah penelitian secara mendalam agar bisa ditemukan kaitan antara penelitian dengan teori.
• Empiris
Empiris memiliki arti bahwa data yang diperoleh di lapangan harus aktual sehingga bisa dijadikan modal untuk membuat teori yang valid.
• Meyakinkan
Teori yang dipaparkan harus meyakinkan bagi penulis maupun pembaca agar penelitian bisa lebih dipercaya kebenarannya atau valid.
Cara Menuliskan Landasan Teori
Untuk membuat landasan teori, ada standar tersendiri dalam penulisannya yaitu sebagai berikut:
- Nama pencetus teori
- Tahun teori dipublikasikan
- Tempat pertama teori dipublikasikan
- Relevansi teori
- Uraian ilmiah
Fungsi Landasan Teori
Selain cara membuat landasan teori, berikut beberapa fungsi landasan teori yang penting Anda ketahui:
• Memiliki fungsi untuk menyusun suatu pengetahuan dalam bidang tertentu
• Sebagai keterangan sementara dalam sebuah penelitian
• Mengembangkan ilmu pengetahuan
• Menjelaskan variabel penelitian
• Merumuskan dan memprediksi penelitian
• Untuk mengontrol masalah dalam penelitian
Contoh Singkat Cara Membuat Landasan Teori
Bagi Anda yang penasaran dan bingung mengenai landasan teori, berikut contoh landasan teori yang berjudul “Hubungan Antara Regulasi Diri Eskternal dengan Regulasi Karir Stereotif Gender pada Siswa Kelas l SD di Kota Tasikmalaya.
A. Pilihlah Aspirasi Karir yang Stereotif Gender
1. Perspektif Teori
Stereotip peran gender merupakan pengkategorian segala sesuatu berdasarkan alasan kesesuaian dengan peran gender. Artinya seorang laki-laki akan memilih segala sesuatu yang bersifat maskulin.
Hal ini berlaku pada anak perempuan dalam memilih segala sesuatu yang bersifat feminine. Pengkategorian ini digeneralisir pada hal-hal lain selain aspirasi karir.
Seseorang bisa mendapatkan sanksi sosial jika dianggap melakukan suatu penyimpangan misalnya saat seorang laki-laki memilih jenjang karier feminin atau perempuan memilih karier maskulin (Almutawa, 2005; Bartlett & Vasey, 2000: Crespi, 2003; Harrison & O’Neill, 2003, Abouchedid & Nasser, 2007; Teig & Suskind, 2008; Zadu Qisti, 2009).
2. Faktor yang Mempengaruhi Pilihan Aspirsi Karier Sterotipe Gender
a. Orang Tua
Semua keperluan anak mampu dikuasai oleh orang tua. Alam bawah sadar dilakukan secara berulang-ulang dan terus-menerus menjadi sebuah watak serta sifat yang tercermin dalam perilaku. Diperkuat oleh teori Charlotte Buhler bahwa anak usia 5-8 tahun sedang berada dalam fase sosialisasi.
Anak mulai memasuki masyarakat luas melalui Taman Kanak-kanak dan teman permainan. Anak mulai mengenal dunia secara objektif, arti prestasi pekerjaan dan tugas kewajiban termasuk kewajiban yang dibuat oleh orang tuanya (Kartono, 1995).
b. Guru
Guru cukup mempengaruhi aspirasi karier stereotipe gender pada anak. Misalnya ketika Anda mengajarkan anak kelas 1 kalimat “Ibu pergi sedang memasak dan Ayah pergi ke kantor”. Dari kalimat ini, terdapat perbedaan peran gender antara ayah dan ibu yang membuat anak menjadi stereotipe gender (Hess & Ferre, 1987).
Langkah-langkah cara membuat landasan teori ini penting Anda diketahui oleh peneliti terutama mahasiswa yang sedang menyusun laporan penelitian. Landasan teori diperlukan agar hasil penelitian valid dan bisa dipertanggungjawabkan.