Hukum Lavoisier adalah hukum kekekalan massa yang dibahas dalam ilmu kimia. Untuk memahami ilmu kimia secara menyeluruh khususnya terkait hukum kekekalan massa, simak ulasan berikut.
Hukum Lavoisier ditemukan oleh bapak kimia modern bernama Antoine-Laurent Lavoisier. Antoine-Laurent merupakan ahli kimia dari Prancis yang lahir pada 26 Agustus 1743 dan meninggal dunia pada 8 Mei 1794.
Meskipun lulus dari du College Mazarin dengan jurusan hukum, ia tertarik sebagai seorang ahli kimia. Keluarganya termasuk kelompok borjuis dengan ayah sebagai pengacara. Meski demikian, ia tetap lebih tertarik pada sains.
Pengertian Hukum Lavoisier
Lavoisier sebelumnya meneliti berat (massa) zat pasca maupun sebelum reaksi. Kekalan itu ditemukan pada 1789. Hasil penelitiannya menjelaskan bahwa jumlah zat sebelum dan pasca reaksi tetap sama dengan jumlah massa zat-zat sesudah reaksi bila dalam sistem yang tertutup.
Meski demikian, terdapat perubahan materi yang berlangsung dalam sistem terbuka. Artinya, jika hasil reaksi ada yang meninggalkan zat atau sistem dari lingkungan yang diikat, maka massa zat pun akan menjadi berbeda baik pasca maupun pra reaksi.
Akhirnya, Lavoisier pun menyampaikan bahwa hukum kekekalan massa atau yang saat ini dikenal sebagai Hukum Lavoisier adalah: Massa zat-zat sebelum dan sesudah reaksi adalah tetap. Oleh sebab itu, Hukum Lavoisier adalah hukum yang menyatakan bahwa massa suatu sistem tertutup akan sama jumlahnya meski mengalami beragam proses.
Percobaan Hukum Lavoisier yang Dilakukan Antoine-Laurent Lavoisier
Antoine-Laurent Lavoisier melakukan percobaan dengan memanaskan merkuri oksida (HgO) yang akhirnya menghasilkan zat logam merkuri atau (Hg) dan oksigen (O2) dengan rumus atau reaksi sebagai berikut:
2HgO(l)+O2(g)→2Hg(s)+2O2(g)
Setelah itu, kedua zat tersebut direaksikan kembali. Selanjutnya, zat itu pun menjadi zat merkuri oksida. Hasil ini menunjukkan massa gas oksigen dari kegiatan pembakaran merkuri oksida sama dengan massa oksigen yang diperlukan untuk mengubah logam merkuri jadi merkuri oksida.
Hukum Lavoisier dalam Kegiatan Pembakaran Kayu
Meskipun Hukum Lavoisier berlaku secara umum, tak berarti segala peristiwa yang terjadi mematuhi hukum kekekalan massa. Salah satu peristiwa yang Hukum Lavoisier tak berlaku yakni pembakaran kayu.
Peristiwa pembakaran kayu tak memenuhi hukum kekekalan massa karena pembakarannya menghasilkan abu dan arang yang ringan. Massa arang dan abu itu jumlahnya lebih sedikit daripada kayu yang dibakar.
Proses pembakaran kayu itu tak berlaku Hukum Lavoisier karena perubahan kimia itu adalah perubahan materi ke dalam bentuk yang lain. Massa kayu yang dihancurkan itu yang tersisa hanya sekedar arang dan abu ringan.
Selain itu, massa kayu mengalami proses pembakaran sehingga menjadi uap air. Uap air merupakan zat yang paling umum dikeluarkan saat pembakaran kayu. Pembakaran kayu muda juga memiliki banyak airi dalam seratnya. Air itu kemudian menguap karena panas dan terlepas menjadi uap air di udara.
Pembakaran kayu menghasilkan karbon dioksida. Pasalnya, saat kayu mengalami proses pembakaran, karbon bereaksi dengan oksigen dan kemudian membentuk karbon dioksida. Gas karbon dioksida itu meninggalkan pembakaran kayu dengan melalui bentuk asap dan meninggalkan arang serta abu.
Contoh Soal Hukum Lavoisier
Untuk memahami Hukum Lavoisier, menarik membahas contoh soal Hukum Lavoisier. Berikut ini contoh soal beserta pembahasannya.
Contoh Soal 1
Magnesium 12 (Mg) bereaksi dengan unsur 16 belerang atau sulfur (S). berapa Magnesium Sulfida (MgS) yang dihasilkan?
Jawab:
12gram Mg + 18gram S -> 28gram Mgs
Contoh Soal 2
28 gr kalsium oksida (CaO) yang bereaksi dengan 22 gr Karbon Dioksida (Co2), maka reaksi yang dihasilkan yakni?
Jawab:
28 gram kalsium oksida yang bereaksi dengan 22 gr karbondioksida, maka akan menghasilkan 50 Calsium Carbonat (CaCo3).
28 gr CaO + 22 gr CO2 -> 50 CaCO3
Contoh Soal 3
31,75 gr logam tembaga (I) direaksikan dengan 8 gr gas oksigen dalam wadah tertutup membentuk tembaga (II) oksida 2 Cu(s) + O2 (g) -> 2 CuS (s). Dengan demikian, berapakah jumlah massa zat yang dihasilkan?
Jawab:
2 Cu(s) + O2 -> 2 CuS
31,75 gr Cu(s) + 8 gr O2-> 39,79 gr CuS
Contoh Soal 4
Karbon dibakar dengan oksigen bermassa 30 gram. Setelah reaksi, masih ada karbon dengan massa 4 gram. Hasil pembakaran itu juga menghasilkan karbon monoksida dengan massa 58 gra. Hitung massa karbon sebelumnya!
Jawab:
Untuk menjawab soal di atas, perlu diketahui massa karbon reaksi dan massa oksigen. Massa karbon reaksi adalah 58 gr, sedangkan massa oksigen adalah 30gr. Berikut penyelesaiannya.
a. Total massa zat-zat hasil reaksi = massa karbon reaksi + massa oksigen
Jawab:
58 gr = massa karbon reaksi + 30 gr
Massa karbon reaksi = 58 gr – 30 gr
Massa karbon reaksi = 28 gr.
Selanjutnya, untuk menghitung massa awal karbon, perlu diketahui massa karbon reaksi dan massa karbon sisa. Massa karbon reaksi adalah 28 gr, sedangkan massa karbon sisa adalah 4 gr. Berikut ini cara menyelesaikannya.
b. Massa awal karbon = massa karbon reaksi + massa karbon sisa
Jawab:
Massa awal karbon = 28 gr + 4 gr
Massa awal karbon = 32 gr.
Jadi, massa awal karbon tersebut adalah 32 gr.
Demikian penjelasan terkait Hukum Lavoisier dan contoh soalnya.