Ragam Dampak Rotasi dan Revolusi Bumi Bagi Manusia

Pexels.com/Porapak Apichodilok
Ilustrasi Dampak Rotasi dan Revolusi Bumi
Penulis: Tifani
Editor: Intan
22/2/2023, 17.40 WIB

Bumi mengalami dua jenis peredaran pada setiap siklusnya, yakni berotasi sekaligus berevolusi. Revolusi bumi adalah peristiwa bergeraknya bumi mengelilingi matahari, sedangkan rotasi bumi adalah perputaran bumi pada sumbunya. Kedua peristiwa tersebut memiliki akibat pada bumi, tetapi juga mempunyai dampak.

Dikutip dari laman Ruangguru.com, meski bumi mengalami peredaran, namun makhluk hidup di dalamnya tidak ikut berputar. Hal ini disebabkan adanya gravitasi bumi.

Rotasi bumi akan berlangsung selama 23 jam 56 menit atau 24 jam kurang 4 menit untuk sekali putaran. Dalam peristiwa rotasi bumi ini, atmosfer yang menyelimuti bumi juga akan ikut berotasi. Sedangkan, periode revolusi bumi adalah selama 365 hari 6 jam 9 menit 10 detik atau disebut satu tahun masehi.

Dampak Rotasi dan Revolusi Bumi

Proses rotasi dan revolusi tentu memiliki dampak yang dapat dirasakan makhluk hidup di Bumi. Berikut dampak rotasi dan revolusi Bumi.

Dampak Rotasi Bumi

Ilustrasi rotasi Bumi (pixabay.com)

Rotasi Bumi memberikan dampak pada tatanan kehidupan di bumi. Terdapat tujuh peristiwa dampak rotasi Bumi. Berikut dampak rotasi bumi bagi manusia dan makhluk hidup lainnya.

1. Gerak Semu Harian Matahari

Gerak semu harian matahari diartikan sebagai 'gerakan' matahari dari timur ke barat setiap harinya. Meskipun matahari terlihat seperti sedang bergerak, tetapi kenyataannya matahari hanya diam saja.

Dengan kata lain, gerak semu harian matahari merupakan dampak rotasi bumi yang dapat dirasakan langsung manusia di Bumi.

2. Pergantian Siang dan Malam

Siang dan malam yang dirasakan dan dilihat merupakan peristiwa yang diakibatkan karena dampak rotasi bumi. Proses pergantian siang dan malam bisa dikatakan sebagai peristiwa alam yang istimewa, karena manusia melihat perubahan matahari menjadi bulan.

Bukan hanya itu, dengan adanya perubahan siang dan malam, maka manusia akan merasakan perbedaan suhu di pagi hari dan malam hari. Pada umumnya suhu saat yang dirasakan siang hari cukup panas.

Sementara itu, suhu pada malam hari biasanya cenderung dingin. Dengan demikian, terjadinya pergantian siang dan malam membuat bumi dibagi menjadi dua bagian.

Bagian yang satu mengarah ke matahari (siang hari), kemudian bagian lainnya tidak mengarah ke matahari (malam hari).

3. Perbedaan Kecepatan Gravitasi

Dampak rotasi Bumi lainnya yaitu terjadinya perbedaan kecepatan gaya gravitasi di permukaan Bumi. Rotasi Bumi mengakibatkan garis tengah khatulistiwa lebih besar dibandingkan garis tengah kutub.

Hal ini mengakibatkan percepatan gravitasi di permukaan Bumi tidak sama. Percepatan gravitasi Bumi atau yang disimbolkan dengan g, memiliki nilai yang berbanding terbaik dengan radius R2.

Oleh sabab itu, percepatan gravitasi di ekuator (khatulistiwa) lebih kecil dibandingkan percepatan gravitasi di kutub. Jadi, saat kita bergerak di daerah khatulistiwa, maka percepatan gravitasinya akan semakin besar.

4. Arah Angin

Salah satu dampak rotasi bumi adalah terjadinya arah angin. Angin yang berbelok dari daerah satu ke daerah lainnya akan sangat bermanfaat karena kita bisa merasakan kesejukan.

Pembelokkan angin akan mengurangi kecepatan angin, sehingga tingkat kerusakan yang berasal dari angin akan ikut berkurang. Arah angin tidak sama persis dengan arah garadien tekanan.

Hal tersebut terjadi akibat adanya gaya Coriolis pada angin. Gaya Coriolis bukan gaya yang sesungguhnya, melainkan gaya semua yang muncil akibat gerakan rotasi Bumi dan gerakan benda relatif di permukaan Bumi.

5. Arah Arus Laut

Pembelokkan angin sekaligus membelokkan arus laut. Sementara itu, arus laut akan bergerak sesuai dengan pembelokkan angin.

Pembelokan arus laut sangat dipengaruhi oleh arah angin yang dipengaruhi oleh rotasi Bumi. Dalam hal ini, rotasi Bumi juga secara tidak langsung turut mempengaruhi arus laut.

Perputaran Bumi pada porosnya membuat arus laut terpaksa membelok searah jarum jam di laut Bumi bagian Utara. Sedangkan untuk laut Bumi di bagian selatan akan berbelok berlawanan arah jarum jam.

6. Zona Waktu Berbeda

Dengan adanya rotasi bumi, maka akan ada zona waktu yang berbeda. Seperti halnya Indonesia yang mempunyai tiga zona waktu yang berbeda, yaitu Waktu Indonesia bagian barat (WIB), Waktu Indonesia bagian tengah (WITA), dan Waktu Indonesia bagian Timur (WIT).

Ketiga zona waktu tersebut berjarak satu jam. Misalkan waktu di WIB pukul 9 pagi, maka di WITA pukul 10 pagi, dan waktu di WIT pukul 11 pagi.

Zona waktu akibat pengaruh rotasi bumi bukan hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di belahan dunia lainnya. Dengan adanya rotasi bumi, maka bumi dibagi menjadi 24 zona waktu yang pusatnya ada di kota Greenwich, Inggris.

7. Bentuk Bumi Tidak Bulat

Ketika bumi berotasi, maka akan ada berbagai macam gaya yang muncul. Setiap gaya-gaya yang muncul akan selalu bergerak menjauhi pusat bumi.
Dengan adanya gaya-gaya tersebut, maka bentuk bumi menjadi tidak bulat sempurna. Dengan kata lain, di bagian kutub, bentuk bumi pepat, kemudian di bagian khatulistiwa bentuk bumi mengambang.

Dampak Revolusi Bumi

Ilustrasi Bumi (Freepik)

Revolusi Bumi menyebabkan beberapa dampak bagi kehidupan di Bumi. Adapun dampak revolusi Bumi adalah pergantian musim, perbedaan frekuensi waktu siang dan malam, pembentukan rasi bintang, gerak semu tahunan matahari, dan penanggalan masehi.

1. Gerak Semu Tahunan Matahari

Dampak revolusi Bumi yang pertama adalah adanya gerak semu tahunan Matahari. Gerak semu tahunan matahari merupakan penyebab pergantian musim dan perbedaan frekuensi siang dan malam.

Fenomena-fenomena tersebut terjadi karena posisi Matahari yang berubah setiap bulan dampak revolusi Bumi.

2. Perbedaan Lama Waktu Siang dan Malam

Revolusi Bumi mengakibatkan adanya perbedaan frekuensi dari siang dan malam. Siang dan malam di Bumi bagian utara dan selatan berbeda dengan bagian Bumi bagian garis khatulistiwa.

Pada bagian Bumi khatulistiwa, durasi siang dan malam adalah masing-masing 12 jam. Sedangkan, semakin ke arah utara dan selatan, frekuensi waktu siang dan malam terasa lebih lama.

3. Penanggalan Masehi

Kalender masehi tercipta karena adanya dampak revolusi Bumi. Menurut pembagian bujur, batas dari penanggalan internasional ada pada 180 derajat.

Jika di belahan timur 180 derajat berada pada tanggal 6, di belahan barat bujur 180 derajat masih tanggal 5, seolah-olah selisih satu sehari.

4. Bentuk Rasi Bintang

Rasi bintang adalah sekelompok bintang yang membentuk pola tertentu. Selanjutnya, terbentuknya rasi bintang juga merupakan dampak revolusi Bumi.

Dampak revolusi Bumi, rasi bintang di setiap bagian Bumi tampak berbeda. Bumi bagian utara hanya dapat melihat rasi bintang yang ada di utara, sedangkan Bumi bagian selatan hanya dapat melihat rasi bintang yang ada di selatan.

5. Pergantian Musim

Dampak revolusi Bumi yang berikutnya adalah adanya pergantian musim serta perbedaan musim di setiap belahan dunia. Contohnya, belahan Bumi utara dan selatan memiliki empat musim di setiap tahunnya, yakni musim semi, musim panas, musim gugur dan musim dingin.

Sementara itu, belahan Bumi yang dilalui garis khatulistiwa hanya memiliki dua musim, yakni musim kemarau dan musim hujan. Pergantian musim ini dapat diketahui berdasarkan tanggal-tanggal tertentu. Pergantian musim di belahan Bumi utara dan selatan tentu berbeda karena Matahari menyinari bagian-bagian Bumi secara bergantian.

Perbedaan Rotasi dan Revolusi Bumi

Gambar Planet di Tata Surya (pixabay.com)

Selain berputar para porosnya, Bumi juga melakukan perputaran mengelingi Matahari. Peristiwa tersebut dikenal dengan nama revolusi Bumi.

Jika dilihat dari pengertiannya saja kedua istilah ini sudah berbeda. Rotasi Bumi adalah gerakan Bumi berputar pada porosnya. Sedangkan revolusi Bumi adalah gerakan Bumi mengitari Matahari.