Umar Bin Khattab merupakan sahabat setia Rasulullah SAW yang menjadi Khu;afaur Rasyidin Kedua setelah Abu Bakar. Sebelum masuk Islam, Umar Bin Khattab merupakan seseorang yang dihormati sekaligus ditakuti oleh masyarakat Quraisy.
Kisah Umar Bin Khattab Masuk Islam
Masuknya Umar Bin Khattab menjadi kaum muslim merupakan salah satu doa Rasulullah SAW yang dikabulkan oleh Allah SWT atas kesabaran beliau menghadapi ujian selama berdakwah.
Dikutip dari Buku Pintar Agama Islam, M. Syafi’ie el-Bantanie, dkk. (2013: 215), Rasulullah pernah berdoa “Ya allah, kuatkanlah islam dengan masuk Islamnya salah seorang dari dua Umar (Umar bin Khattab dan Umar bin Hisyam/Abu Jahal).
Kemudian Allah pun mengabulkan doa beliau dengan memberikan hidayah-Nya kepada Umar Bin Khattab.
HIdayah itu diberikan saat Umar Bin Khattab hendak membunuh Rasulullah SAW. Saat itu, beliau diberitahu oleh seorang sahabat Rasulullah, Nu’aim bin Abdillah, bahwa adiknya yaitu Fatimah telah memeluk agama Islam.
Setelah mendengar kabar tersebut, Umar Bin Khattab berbalik dan bergegas mendatangi Fatimah dengan emosi yang membuncah untuk meminta penjelasan. Namun saat tiba di rumah Fatimah, Umar Bin Khattab justru mendengar ia dan suaminya membaca Al-Quran.
Umar pun menampar adiknya sehingga membuat Fatimah tersungkur dan menangis. Umar pun melihat kembaran bertuliskan ayat Al-Quran yang sedang dibaca adiknya. Beliau pun merasa tersentuh dengan ayat Al-Quran itu bahkan hingga membuat tubuhnya gemetar.
Umar pun ingin segera menemui Rasulullah SAW. Kali ini, Umar tidak ingin membunuh Rasulullah SAW melainkan hendak masuk Islam. Belly pun menuju Darul Arqam, tempat Rasulullah SAW berkumpul dengan para sahabat.
Ketika Umar datang,para sahabat pun panik dan takut Umar akan menyerang. Namu Rasulullah justru membukakan pintu untuk Umar.
Umar pun mengutarakan keinginannya untuk beriman kepada Allah SWT. Beliau pun mengucapkan kalimat syahadat. Keislaman Umar pun disambut dengan bahagia oleh Rasulullah dan para sahabat dengan bertakbir.
Setelah masuk Islam, Umar memberi saran kepada Rasulullah agar tidak lagi menyebarkan Islam secara sembunyi-sembunyi. Sejak saat itu, Nabi Muhammad SAW dan para sahabat mulai berdakawah dengan terangan-terangan. Pengikut Rasulullah SAW pun semakin berkembang.
Kisah Wafatnya Umar Bin Khattab
Menjelang hari kematiannya, Umar Bin Khattab menyadari bahwa kondisinya semakin lemah dan sudah tua. Beliau pun berdoa kepada Allah SWT agar diberikan kesyahidan dan Allah pun mengabulkan doanya itu.
Beliau diketahui meninggal setelah dibunuh saat menjadi imam sholat Subuh oleh Abu Lu’luah Fairuz, seorang budak al-Mughirah dari Persia.
Ia membunuhnya karena kecewa atas kekalahan Persia, yang saat itu menjadi negara adidaya, oleh pasukan Islam. Beliau ditikam menggunakan pisau sebanyak 6 kali sehingga mengakibatkan luka yang sangat parah.
Kejadian itu bermula sebelum matahari terbit hari Rabu tanggal empat Dzulhijjah tahun ke-23 Hijriah, Umar keluar dari rumahnya hendak mengimami sholat subuh. Beliau menunjuk beberapa orang di Masjid untuk mengatur shaf sebelum shalat.
Baru saja saja akan memulai niat sholat dan hendak bertakbir, tiba-tiba Abu Lu’lu’ah muncul di hadapan Umar dan menikamnya sebanyak tiga hingga enam kali. Belia yang merasakan panas senjata itu di dalam dirinya, menoleh kepada jamaah dan memerintahkan mereka untuk mengejar Abu Lu’lu’ah.
Abu Lu'lu'ah menikam jamaah yang hendak menangkapnya, akibatnya enam orang terbunuh. Setelah itu, ia pun melakukan aksi bunuh diri. Tikaman yang dilakukan Abu Lu’lu’ah mengenai bawah pusar Umar Bin Khattab dan menyebabkan putusnya lapisan kulit bagian dalam dan usus lambungnya. Beliau pun tidak bisa berdiri karena rasa perih dari tikaman itu hingga akhirnya belau terhempas jatuh.
Abdurrahman bin Auf pun segera menggantikan beliau mengimami shalat.Setelah kejadian itu, Umar Bin Khattab dibawa pulang ke rumahnya dengan kondisi tak sadarkan diri dan darah yang terus mengalir dari tubuhnya. Para sahabat pun mencoba memabangunkan beliau dengan waktu sholat yang diingatkan kepadanya.
Beliau pun akhirnya terbangun dan segera melaksanakan sholat. Setelah selesai, beliau bertanya siapa orang yang telah ia menikamnya.
Para sahabat pun menjawabnya dan setelah itu Umar Bin Khattab merasa bersyukur bahwa ia dibunuh bukan oleh orang yang beriman melainkan orang yang bahkan tak bersujud kepada Allah SWT. Tak lama setelah itu, beliau meninggal dunia. Setelah wafat, jabatan khalifah dipegang oleh Utsman Bin Afar.