Kisah cinta sahabat Nabi cukup beragam, ada yang mengharukan dan menyentuh hati. Salah satu kisah yang mengharukan yaitu Handzalah dan Jamilah. Handzalah merupakan seorang pemuda Anshar yang cukup tangguh dari Kabilah Aus. Ia menjadi sahabat Nabi yang tunduk dengan perintahnya.
Tidak kalah menarik, ada juga kisah cinta Ali dan Fatimah setelah menikah. Ali merupakan golongan Assabiqunal Awwalun yaitu golongan orang pertama yang masuk Islam. Ali telah banyak mengikuti peperangan untuk membela agama Islam dan andilnya cukup besar dalam misi dakwah Rasulullah.
Kisah Cinta Sahabat Nabi
Berikut 2 kisah cinta sahabat Nabi yang menyentuh hati dan mengharukan karena perjuangannya membela agama Islam:
1. Kisah Cinta Sahabat Nabi Handzalah dan Jamilah
Handzalah bin Abu Amir merupakan seorang sahabat Nabi yang terkenal dengan kekuatan fisik dan semangat perjuangannya dalam membela agama Islam. Sementara itu, Jamilah binti Tha'labah merupakan seorang wanita cantik dan cerdas yang juga menjadi sahabat Nabi.
Keduanya bertemu dalam perjalanan ke Madinah dan dari situlah muncul perasaan cinta di antara mereka. Namun, cinta mereka tidak berjalan mulus. Handzalah sangat sibuk dengan aktivitas perjuangannya, sehingga tidak bisa memberikan perhatian yang cukup kepada Jamilah.
Namun, Jamilah tidak menyerah begitu saja. Dia terus berusaha mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari Handzalah. Bahkan pernah meminta izin kepada Nabi Muhammad untuk menikahi Handzalah, tetapi Nabi menolak karena Handzalah masih terlalu sibuk dengan tugas-tugasnya sebagai sahabat Nabi.
Jamilah tidak putus asa. Dia terus berdoa dan berusaha untuk menjadi wanita yang lebih baik, sabar, menghargai waktu dan taat kepada Allah. Semakin hari, Handzalah semakin terkesan dengan sikap dan perilaku Jamilah. Ia akhirnya menyadari betapa besar cintanya kepada Jamilah.
Setelah melalui perjuangan yang panjang, akhirnya Handzalah dan Jamilah bisa bersatu dalam ikatan pernikahan. Perjuangan mereka membuktikan bahwa cinta yang benar merupakan cinta yang sabar, menghargai dan cinta yang taat kepada Allah.
Selepas Handzalah menikahi Jamilah binti Abdullah di Madinah. Perjalanan cinta antara keduanya dikenal mengharukan karena harus tetap mengutamakan rasa cintanya kepada Allah, Handzalah harus berperang selepas malam pertama pernikahannya.
Handzalah pergi berperang dalam keadaan junub sambil membawa pedangnya. Dalam perang Uhud, Handzalah terkena anak panah belati dan tombak sehingga meninggal dunia. Ditemui, Handzalah meninggal dalam keadaan syahid dengan rambut basah dan tanpa darah.
Semua tampak takjub melihat jenazah Handzalah, sahabat Nabi memberitahu bahwa ia dalam keadaan junub setelah menikah. Nabi pun berkata bahwa Handzalah meninggal dalam keadaan syahid, ia telah dimandikan oleh para malaikat karena keteguhannya dalam membela Islam.
Kabar gugurnya Handzalah pun sampai pada Jamilah yang tengah menanti kepulangan suaminya. Rasa sedih mendalam tentunya menyelimuti hatinya. Ia tidak menyangka akan menjanda secepat itu.
Gugurnya Handzalah mengukir kisah cinta sahabat Nabi yang menyentuh hati dan mengharukan. Namun Jamilah tetap sabar dan ikhlas melepas suaminya ke pangkuan Allah SWT. Sejak itu, Handzalah dijuluki Ghasilul Malaikah yaitu orang yang disucikan oleh para malaikat.
2. Kisah cinta Ali dan Fatimah setelah menikah
Setelah menikah, kisah sahabat Nabi antara Ali bin Abi Thalib dan Fatimah binti Muhammad terus berlanjut dalam kehidupan sehari-hari mereka. Ali dan Fatimah merupakan pasangan yang sangat mencintai satu sama lain dan kebahagiaan mereka selalu terpancar dalam segala aktivitas.
Ali dan Fatimah hidup sederhana dengan penuh keikhlasan. Mereka hidup dalam rumah kecil yang terbuat dari tanah liat dan tidak memiliki banyak harta benda. Namun, Ali dan Fatimah selalu hidup dalam kebahagiaan dan penuh kasih sayang.
Fatimah merupakan seorang istri yang taat dan penuh perhatian terhadap suaminya. Dia selalu memberikan dukungan dan motivasi kepada Ali dalam segala hal. Ketika Ali terlibat dalam perjuangan untuk membela agama Islam, Fatimah selalu menjadi orang yang paling menguatkan dan membantunya.
Ali dan Fatimah juga terkenal dengan kepeduliannya terhadap sesama. Mereka sering membantu orang-orang yang membutuhkan, terutama kaum miskin dan anak yatim. Mereka selalu membuka pintu rumah untuk siapa saja yang membutuhkan bantuan.
Kedua pasangan ini juga terkenal dengan kejujurannya. Mereka selalu berbicara dengan jujur dan tidak pernah menyembunyikan apapun dari satu sama lain. Mereka selalu terbuka dalam komunikasi dan tidak pernah menyembunyikan perasaan masing-masing.
Kebahagiaan Ali dan Fatimah tidak berlangsung selamanya. Setelah wafatnya Nabi Muhammad, mereka mengalami berbagai kesulitan dan rintangan dalam hidup. Namun mereka tetap saling mendukung dan bertahan dalam kepercayaan mereka terhadap Allah SWT.
Semoga kisah cinta Ali dan Fatimah bisa menjadi inspirasi bagi kita untuk mencari cinta yang sejati dan selalu hidup dalam keikhlasan, kejujuran serta kasih sayang.
Kisah cinta sahabat Nabi merupakan bagian penting dari sejarah Islam yang menunjukkan betapa pentingnya nilai-nilai kasih sayang, kesetiaan, dan kejujuran dalam sebuah hubungan. Cinta sahabat Nabi juga mengajarkan ketaatan kepada Allah SWT.