Kisah Nabi Saleh dan Cara Dakwahnya dengan Kuasa Allah

Unsplash
Ilustrasi, unta.
Penulis: Ghina Aulia
Editor: Intan
16/3/2023, 15.43 WIB

Nabi Saleh merupakan salah satu dari deretan nabi dan rasul yang diutus Allah SWT ke muka bumi. Sosoknya dikenal sebagai seseorang yang terampil.

Diketahui bahwa Nabi Saleh besar di lingkungan kaum Tsamud, tepatnya di kawasan Al-Hijr, Arab Utara. Orang Tsamud dikenal memiliki kemampuan di bidang arsitektur, bercocok tanam, dan beternak.

Kaum Tsamud mampu memahat bukit berbatu yang terletak di sekitar Al-Hijr. Tak hanya itu, mereka juga membangun istana megah di tanah lapang.

Mengutip dari Gramedia, kaum Tsamud membentuk bangunan rumah dengan gaya Yunani dan Romawi Kuno untuk mereka tinggali. Sementara itu, tinggal-lah Saleh yang diutus oleh Allah SWT kepada bangsa Tsamud. Kala itu, kaumnya tidak mengenal Tuhan.

Mereka menyembah berhala untuk dipuja hingga berqurban. Kaum Tsamud juga memohon perlindungan dan keberuntungan dari patung yang mereka buat sendiri.

Orang Tsamud tidak menerima azab sebelum diberikan peringatan oleh Allah SWT. Maka dari itu, dihadirkanlah Nabi Saleh yang berasal dari keluarga terpandang dengan kecerdasan dan sifat yang rendah hati.

Kisah Nabi Saleh bermula dari dakwahnya yang ingin menyebarkan ilmu tauhid dengan memperkenalkan Allah SWT sebagai Tuhan yang sepatutnya disembah. Ia juga menyampaikan bahwa Allah-lah yang menciptakan manusia, bumi dan seisinya.

Kaum Tsamud yang menerima dakwah tersebut bereaksi dengan marah dan murka. Mereka ingkar terhadap Nabi Saleh AS, usai Nabi menyampaikan berhala yang disembah bukan Tuhan dengan segala kuasanya. Hal tersebut membuatnya dimusuhi oleh orang Tsamud.

Kaum Tsamud juga dikenal dengan tabiat yang sombong. Tak heran ketika Nabi Saleh dianggap remeh oleh mereka. Tak hanya itu, mereka juga terbesia berbuat maksiat dengan mabuk-mabukkan hingga berbuat zina.

Berkaca dari kondisi tersebut, Saleh memerintahkan mereka untuk mematuhi perintah Allah SWT sebagaimana yang termuat di dalam firman-Nya pada Al Quran surat Al-A’raf ayat 73 di bawah ini.

وَإِلَىٰ ثَمُودَ أَخَاهُمْ صَٰلِحًا ۗ قَالَ يَٰقَوْمِ ٱعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ مَا لَكُم مِّنْ إِلَٰهٍ غَيْرُهُۥ ۖ قَدْ جَآءَتْكُم بَيِّنَةٌ مِّن رَّبِّكُمْ ۖ هَٰذِهِۦ نَاقَةُ ٱللَّهِ لَكُمْ ءَايَةً ۖ فَذَرُوهَا تَأْكُلْ فِىٓ أَرْضِ ٱللَّهِ ۖ وَلَا تَمَسُّوهَا بِسُوٓءٍ فَيَأْخُذَكُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ

Artinya: Dan (Kami telah mengutus) kepada kaum Tsamud saudara mereka Shaleh. Ia berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain-Nya. Sesungguhnya telah datang bukti yang nyata kepadamu dari Tuhanmu. Unta betina Allah ini menjadi tanda bagimu, maka biarkanlah dia makan di bumi Allah, dan janganlah kamu mengganggunya dengan gangguan apapun, (yang karenanya) kamu akan ditimpa siksaan yang pedih".

Kisah Nabi Saleh

Meski begitu, Nabi Saleh juga berhasil menggaet sebagian kaum Tsamud yang patuh dan kembali ke jalan yang benar. Hal ini menimbulkan dua golongan perpecahan.

Kelompok yang menjadi pengikut Nabi Saleh AS dipimpin oleh Junda’ bin Amru bin Mahlab bin Lubaid bin Jawwas yang merupakan tokoh pemuka dan memiliki pengaruh.

Di lain sisi, terdapat kelompok penentang Nabi Saleh AS yang dipimpin oleh Dzu’ab bin Amru bin Lubaid Al-Habbab dan Rabbab bin Sha’r bin Julmas.

Diketahui bahwa Dzu’ab dan Rabbab merupakan sepupu dari Junda’ bin Syihab. Mereka juga berusaha untuk menghalangi Junda’ dari ajaran Nabi Saleh.

Mereka yang menentang menganggap bahwa Saleh terkena sihir. Tak sampai di situ, Saleh dicap sebagai penipu. Lantaran rasa tidak percaya bahwa seorang manusia menjadi utusan Allah SWT.

Kisah Nabi Saleh: Unta Betina

Nabi Saleh memiliki mukjizat dari Allah SWT ketika berhadapan dengan kaum Tsamud. Tepatnya saat mereka memiliki permintaan kepada Nabi Saleh untuk mengeluarkan unta betina dalam keadaan hamil sepuluh bulan dari sebuah batu besar.

Nabi Saleh menerima permintaan tersebut. Setelahnya, ia berdoa kepada Allah SWT. Atas kuasa-Nya, Nabi Saleh memukul permukaan batu tersebut dengan tangannya.

Lalu, keluarlah seekor unta betina yang karakteristiknya sama persis dengan yang disebutkan oleh kaum Tsamud. Setelahnya, utan tersebut disebut ‘Unta Betina Allah.’

Hal ini membuat orang Tsamud tercengang. Benar adanya bahwa mukjizat Allah kepada Nabi Saleh menjadi tanda bahwa kuasa-Nya melebihi apapun.

Namun, hal tersebut tidak membuat semua orang mempercayai Nabi Saleh. Di dalam Al Quran surat Hud ayat 64, Nabi Saleh AS bersabda:

وَيَٰقَوْمِ هَٰذِهِۦ نَاقَةُ ٱللَّهِ لَكُمْ ءَايَةً فَذَرُوهَا تَأْكُلْ فِىٓ أَرْضِ ٱللَّهِ وَلَا تَمَسُّوهَا بِسُوٓءٍ فَيَأْخُذَكُمْ عَذَابٌ قَرِيبٌ

Artinya: Hai kaumku, inilah unta betina dari Allah, sebagai mukjizat (yang menunjukkan kebenaran) untukmu, sebab itu biarkanlah dia makan di bumi Allah, dan janganlah kamu mengganggunya dengan gangguan apapun yang akan menyebabkan kamu ditimpa azab yang dekat".

Selain itu, di dalam Asy-Syu’ara ayat 156, Nabi Saleh AS menyampaikan:

وَلَا تَمَسُّوهَا بِسُوٓءٍ فَيَأْخُذَكُمْ عَذَابُ يَوْمٍ عَظِيمٍ

Artinya: Dan janganlah kamu sentuh unta betina itu dengan sesuatu kejahatan, yang menyebabkan kamu akan ditimpa oleh azab hari yang besar".

Demikian pembahasan tentang kisah Nabi Saleh yang patut diteladani. Dapat disimpulkan bahwa tidak ada yang mustahil untuk membuat seseorang mengingkari kuasa Allah SWT.