Membaca sholat pasca melaksanakan sholat fardhu menjadi salah satu aktivitas mendekatkan diri kepada Allah SWT. Berkenaan dengan hal tersebut, menarik membahas dzikir setelah sholat fardhu.
Setelah sholat, hendaknya meluangkan waktu sekitar 15 hingga 20 menit untuk berdzikir. Dzikir setelah sholat fardhu menjadi amalan yang mudah sekaligus utama.
Lafal dzikir setelah sholat fardhu dapat dipahami dengan mudah. Untuk memahaminya, simak ulasan mengenai dzikir tersebut dalam penjelasan di bawah ini.
Ragam Bacaan Dzikir setelah Sholat Fardhu
Bacaan doa dzikir setelah sholat Fardhu pada umumnya mirip seperti dzikir pada lainnya. Berikut ini lafal dan terjemahan dzikir setelah sholat fardhu.
1. Dzikir setelah Sholat Fardhu Berupa Istighfar dan Mohon Keselamatan
أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ (٣ ×) اللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلَامُ وَمِنْكَ السَّلَامُ تَبَارَكْتَ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَام
Artinya, “Aku meminta ampun kepada Allah (3x). Ya Allah, Engkau Maha Penyelamat, dari-Mu lah keselamatan, Maha banyak kebaikannya Engkau, Wahai Tuhan Yang Memiliki keagungan dan kemuliaan.”
2. Dzikir setelah Sholat Fardhu Berupa Tahlil
لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ، اللَّهُمَّ لَا مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ، وَلَا مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ، وَلَا يَنْفَعُ ذَا الْجَدِّ مِنْكَ الْجَدّ
Artinya: “Tidak ada ilah (sesembahan) yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya, milik-Nya kerajaan dan milik-Nya segala pujian. Dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, tidak ada yang dapat menghalangi yang Engkau berikan dan tidak ada yang dapat memberikan jika Engkau menghalangi serta tidaklah bermanfaat bagi seseorang kekayaannya dan kemuliaan itu bagi pemiliknya dari siksa-Mu.”
3. Dzikir setelah Sholat Fardhu Berupa Tahlil Ke-2
لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ. لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ، لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، وَلَا نَعْبُدُ إِلَّا إِيَّاهُ، لَهُ النِّعْمَةُ وَلَهُ الْفَضْلُ وَلَهُ الثَّنَاءُ الْحَسَنُ، لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ
Artinya, “Tidak ada ilah (sesembahan) yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya, milik-Nya kerajaan, dan milik-Nya segala pujian. Dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Tidak ada daya dan upaya melainkan dengan pertolongan Allah, Tidak ada ilah (sesembahan) yang berhak untuk diibadahi dengan benar kecuali Allah, dan kami tidak beribadah kecuali kepada-Nya. Milik-Nya kenikmatan, karunia, dan pujian yang baik. Tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah dengan hanya beribadah kepada-Nya meskipun orang-orang kafir tidak menyukainya.”
4. Dzikir setelah Sholat Fardhu Berupa Dzikir Isti’anah
اَللَّهُمَّ أَعِنِّيْ عَلَى ذِكْرِكَ، وَشُكْرِكَ، وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ
Artinya: “Ya Allah, tolonglah aku untuk berdzikir kepada-Mu, bersyukur kepada-Mu, serta beribadah dengan baik kepada-Mu.”
5. Dzikir setelah Sholat Fardhu Berupa Tasbih, Tahmid dan Takbir (Masing-masing 33 kali)
سُبْحَانَ اللهِ (٣٣ ×)
اَلْحَـمْدُ ِللهِ (٣٣ ×)
اَللهُ أَكْـَبرُ(٣٣ ×)
Artinya: “Mahasuci Allah (33x). Segala Puji bagi Allah (33x). Allah Maha besar (33x).”
6. Dzikir setelah Sholat Fardhu Berupa Mengagungkan Allah dan Melengkapi Dzikir di Atas Menjadi 100 Kali
لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Artinya, “Tidak ada sesembahan yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Allah saja, tidak ada sekutu bagi-Nya, milik-Nya kerajaan, dan milik-Nya pujian. Dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu."
7. Dzikir setelah Sholat Fardhu Berupa Membaca Ayat Kursi
اللهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ لَهُ مَا فِي السَّمَوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ
Artinya, “Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Siapa yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.” (QS. Al-Baqarah: 255)
8. Dzikir setelah Sholat Fardhu Berupa Al Ikhlas, Al Falaq, dan An Nas
قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ * اللهُ الصَّمَدُ * لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ * وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ
“Katakanlah, ‘Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia.’” (QS. Al-Ikhlas: 1-4)
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ مِن شَرِّ مَا خَلَقَ وَمِن شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ وَمِن شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ وَمِن شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ
“Katakanlah, ‘Aku berlindung kepada Rabb Yang menguasai (waktu) subuh dari kejahatan makhluk-Nya. Dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita. Dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul. Serta dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki.’” (QS. Al-Falaq: 1-5)
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ مَلِكِ النَّاسِ إِلَهِ النَّاسِ مِن شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ مِنَ الْجِنَّةِ وَ النَّاسِ
“Katakanlah, ‘Aku berlindung kepada Rabb (yang memelihara dan menguasai) manusia. Raja manusia. Sembahan manusia. Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi. Yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada-dada manusia. Dari golongan jin dan manusia.’” (QS. An-Nas: 1-6)
Demikianlah beberapa bacaan dzikir setelah sholat fardhu yang diutamakan.