Rezeki merupakan anugerah dan pemberian Allah kepada manusia yang dapat digunakan untuk keberlangsungan hidup. Rezeki menjadi salah satu takdir yang sudah diatur dan ditentukan Allah SWT.
Allah SWT menjamin setiap umatnya mendapatkan rezeki. Namun, tentu untuk mendapatkan rezeki setia manusia harus lah berusaha terlebih dahulu. Agar berkah dan berlimpah, umat Muslim dianjurkan untuk membaca doa dan mengerjakan amalan pembuka rezeki.
Amalan Pembuka Rezeki di Bulan Ramadan
Dikutip dari laman Baznas.jogjakota.go.id, amalan pembuka rezeki adalah salah satu bentuk ikhtiar dalam mencari nafkah. Manfaat amalan pembuka rezeki adalah agar Allah memberikan kemudahan saat seorang Muslim sedang berjuang mencari nafkah.
Berikut sejumlah amalan pembuka rezeki saat Ramadan yang dapat dilakukan umat Islam.
1. Istigfar
Amalan pembuka rezeki bagi umat Islam yang pertama adalah dengan beristigfar. Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam QS. Nuh ayat 10-12,
فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا (10) يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا (11) وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَلْ لَكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَلْ لَكُمْ أَنْهَارًا (12)
"Maka aku katakan kepada mereka: ‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai." (QS. Nuh: 10-12)
2. Salat Dhuha
Mengawali sebuah rutinitas dengan sholat dhuha juga merupakan bentuk upaya meminta pertolongan kepada Allah SWT untuk memudahkan ikhtiar dan usaha yang dilakukan.
Rasulullah SAW bersabda, "Hai anak Adam, tunaikanlah kewajiban-mu untuk-Ku, yaitu shalat empat rakaat pada pagi hari, niscaya Aku akan mencukupi sepanjang harimu." (HR. Ahmad dan Abu Ya'la)
3. Bersifat Tawakal
Ketika sedang memiliki keinginan atau hajat, umat Islam harus memiliki takwa untuk melengkapi usaha dan doa. Setelah semuanya dilakukan, diwajibkan baginya untuk bertawakal menerima kenyataan atas hasil yang sudah didapat.
Yakinlah bahwa segala sesuatu yang terjadi itu atas kehendak-Nya dan semata-mata demi kebaikan diri sendiri. Allah SWT berfirman dalam surat At-Thalaq ayat 2-3 yang artinya:
"Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya dia akan mengadakan baginya jalan keluar dari kesulitan, dan memberikan rezeki kepadanya dari jalan yang tidak pernah diduga. Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki)-Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu." (QS. At-Thalaq [65]: 2-3)
4. Bersyukur
Allah SWT berfirman, "Dan ingatlah, tatkala Tuhanmu memaklumkan; sesungguhnya jika kamu bersyukur, maka Aku pasti tambah (kenikmatan) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab Ku sangat pedih." (QS. Ibrâhîm [14]: 7).
5. Berbakti Kepada Orang Tua
Berbakti kepada orang tua merupakan amalan pembuka rezeki yang penting. Rasulullah bersabda, “Barangsiapa yang berbakti kepada orangtuanya, dia akan memperoleh keberuntungan yang besar dan Allah akan menambah umurnya." (HR. Ahmad dan Abu Ya'la)
6. Menjalin Silaturahmi
Amalan pembuka rezeki selanjutnya adalah dengan menjalin silaturahim. Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda,
مَنْ سَرَّهُ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِى رِزْقِهِ ، وَأَنْ يُنْسَأَ لَهُ فِى أَثَرِهِ ، فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ
"Siapa yang suka dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya hendaklah dia menyambung silaturahim." (HR. Bukhari no. 5985 dan Muslim no. 2557).
Kata Imam Nawawi dilapangkan rezeki yaitu diluaskan atau diperbanyak rezekinya. Selain itu juga Allah SWT memberkahi rezekinya. (Syarh Shahih Muslim, 16: 104)
Ibnu Hajar dalam Al-Fath menjelaskan silaturahmi dimaksudkan untuk kerabat, yaitu yang punya hubungan nasab, baik saling mewarisi ataukah tidak, begitu pula masih ada hubungan mahrom ataukah tidak.
7. Doa Minta Rezeki
Memperbanyak doa meminta rezeki juga masuk ke dalam deretan amalan pembuka rezeki. Adapun doa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW, dari hadits Ummu Salamah RA, ia menyatakan:
Setiap Rasulullah SAW melakukan salat Subuh, usai salam, beliau membaca do’a sebagai berikut,
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَرِزْقًا طَيِّبًا وَعَمَلًا مُتَقَبَّلًا
Allahumma innii as-aluka ‘ilman naafi’a, wa rizqon thoyyibaa, wa ‘amalan mutaqobbalaa.
"Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat (bagi diriku dan orang lain), rizki yang halal dan amal yang diterima (di sisi-Mu dan mendapatkan ganjaran yang baik)." (HR. Ibnu Majah, no. 925 dan Ahmad 6: 305, 322. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini shahih)
Selain itu, ada juga doa lainnya dari hadits ‘Ali, Nabi Muhammad SAW pernah mengajarkan doa sebagai berikut,
اللَّهُمَّ اكْفِنِى بِحَلاَلِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَأَغْنِنِى بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ
Allahumak-finii bi halaalika ‘an haroomik, wa agh-niniy bi fadhlika ‘amman siwaak.
"Ya Allah cukupkanlah aku dengan yang halal dan jauhkanlah aku dari yang haram, dan cukupkanlah aku dengan karunia-Mu dari bergantung pada selain-Mu." (HR. Tirmidzi no. 3563. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan)
8. Sedekah
Dalam surat at-Taubah ayat 103, dijelaskan bahwasanya di dalam harta orang kaya, ada yang merupakan hak untuk orang-orang tidak mampu. Itu mengapa bersedekah merupakan amalan yang sangat dianjurkan.
"Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Mahaluas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui." (QS. Al-Baqarah [2]: 261)