Shalat subuh merupakan ibadah wajib yang tidak boleh ditinggalkan. Apabila berkemampuan dan tetap melalaikan, maka akan mendapat dosa.
Subuh berjumlah dua rakaat dengan satu dua kali takbir dan satu kali salam. Diketahui bahwa subuh dilaksanakan ketika matahari akan terbit. Maka dari itu, sebaiknya tidak menunda ibadah ini.
Subuh memiliki berbagai keutamaan bagi muslim yang menjalankannya. Namun, ada yang namanya qunut. Rangkaian ibadah ini masih banyak dijalankan hingga sekarang. Kali ini, kami akan menjelaskan tentang doa qunut subuh. Untuk lebih lengkapnya, simak tulisan berikut.
Doa Qunut Subuh
Qunut merupakan doa yang diselipkan saat menjalankan ibadah shalat subuh. Biasanya dilakukan berjamaah dan dipimpin imam. Doa qunut dibaca sesaat sebelum rukuk di rakaat kedua. Kemudian, shalat subuh dilaksanakan sebagaimana mestinya.
Anjuran qunut menjadi perdebatan di kalangan ulama. Sebagaimana Hanafiyah yang meyakini bahwa makmum tidak harus mengikuti imam yang berdoa qunut. Menurutnya qunut tidak disyariatkan di dalam shalat.
Meski begitu, terdapat hadits yang menyampaikan bahwa Rasulullah SAW kerap berqunut saat melaksanakan shalat subuh. Berikut haditsnya:
مَازَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقْنُتُ فِي الْفَجْرِ حَتَّى فَارَقَ الدُّنْيَا .
Dari Anas bin Malik, ia berkata: “Senantiasa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berqunut pada shalat Shubuh sehingga beliau berpisah dari dunia (wafat).”
Selain itu, mazhab Syafi’i yang menerapkan doa qunut subuh meyakini hadits riwayat muslim di bawah ini:
عَنْ مُحَمّد قَال: قُلْتُ لِأََنَس: هَلْ قَنَتَ رَسُولُ اللّهِ صلّى اللهُ عليْه وسلّمَ فِي صَلاةِ الصّبْحِ؟ قالَ: نعَمْ بعْدَ الركوعِ يسِيرًا. رواه مسلم
Artinya: Dari Muhammad bin Sirin, ia bertanya kepada Anas bin Malik: Apakah Rasulullah qunut saat shalat Subuh? Anas menjawab: Ya, setelah ruku', sedikit (dengan selisih waktu yang sebentar). (HR Muslim).
Sementara itu, ulama Syafi'iyah meyakini bahwa Rasulullah senantiasa ber-qunut berdasarkan hadits yang diriwayatkan Anas RA.
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ مَا زَالَ رَسُولُ اللهِ يَقْنُتُ فِي الْفَجْرِ حَتَّى فَارَقَ الدُّنْيَا (رواه أحمد والدارقطني)
Artinya: Diriwayatkan dari Anas Ibn Malik, ia berkata: Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam senantiasa membaca qunut ketika shalat Subuh sehingga beliau wafat. (Musnad Ahmad bin Hanbal, juz III, hal. 162 [12679], Sunan al-Daruquthni, juz II, hal. 39 [9]).
Hadits tersebut dianggap shahih. Sebagaimana yang tafsir Imam Nawawi melalui kitab berjudul al-Majmu. Imam Nawawi menjelaskan:
حَدِيْثٌ صَحِيْحٌ رَوَاهُ جَمَاعَةٌ مِنَ الْحُفَّاظِ وَصَحَّحُوْهُ وَمِمَّنْ نَصَّ عَلَى صِحَّتِهِ اْلحَافِظُ أَبُوْ عَبْدِ اللهِ مُحَمَّدُ بْنُ عَلِيٍ الْبَلْخِي، وَالْحَاكِمُ أَبُوْ عَبْدِ اللهِ فِي مَوَاضِعَ مِنْ كُتُبِ الْبَيْهَقِي وَرَوَاهُ الدَّارَقُطْنِي مِنْ طُرُقٍ بِأَسَانِيْدَ صَحِيْحَةٍ (المجموع ج 3 ص 504)
Artinya: Hadits tersebut adalah shahih. Diriwayatkan oleh banyak ahli hadits dan mereka kemudian menyatakan kesahihannya. Di antara orang yang menshahihkannya adalah al-Hafizh Abu Abdillah Muhammad bin Ali al-Balkhi serta al-Hakim Abu Abdillah di dalam beberapa tempat di dalam kitab al-Baihaqi. Al-Daraquthni juga meriwayatkannya dari berbagai jalur sanad yang shahih. (Al-Majmu' Syarh al-Muhadzab, juz III, hal. 504).
Bagi Anda yang ingin membaca doa qunut subuh, berikut doanya:
اللَّهُمَّ اهْدِنَا فِيمَنْ هَدَيْتَ، وَعَافِنَا فِيمَنْ عَافَيْتَ، وَتَوَلَّنَا فِيمَنْ تَوَلَّيْتَ، وَبَارِكْ لَنَا فِيمَا أَعْطَيْتَ, وَقِنَا شَرَّ مَا قَضَيْتَ،
Artinya: Ya Allah berilah kami petunjuk sebagaimana orang-orang yang telah Engkau beri petunjuk. Berilah kami perlindungan kesehatan sebagaimana orang-orang yang Engkau lindungi kesehatan. Sayangilah kami sebagaimana orang-orang yang telah Engkau sayangi. Berikanlah berkah terhadap apa-apa yang telah Engkau berikan kepada kami. Jauhkanlah kami dari kejelekan apa yang Engkau telah takdirkan.
Setelah selesai berdoa, qunut dilanjutkan dengan membaca pujian-pujian. Melansir NU Online, berikut pujiannya:
فَإِنَّكَ تَقْضِى وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ. وَإِنَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ، وَلاَ يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ فَلَكَ الْحَمْدُ عَلَى مَا قَضَيْتَ، نَسْتَغْفِرُكَ وَنَتُوْبُ إِلَيْكَ
Artinya: Sesungguhnya Engkau yang memberi keputusan dan tidak ada orang yang memberikan putusan kepada-Mu.
Sesungguhnya orang yang Engkau bela tidak akan terhina. Dan tidak akan mulia orang yang Engkau musuhi. Maha Suci Engkau, wahai Rabb kami Yang Maha Luhur. Bagi Engkau segala pujian atas apa yang telah Engkau putuskan. Kami memohon ampunan kepada-Mu, dan kami bertobat kepada-Mu.
Kemudian, doa dan pujian dilanjutkan dengan shalawat.
وَصَلَّى اللّهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّد النَّبِيٍِ الْأُمِّي وَعَلَى آلِه وصَحْبِه وسَلَّمَ
Artinya: Shalawat dan salam Allah semoga terlimpah atas junjungan kita, Nabi Muhammad yang ummi, juga untuk keluarga dan para sahabatnya.
Amalan setelah Sholat Subuh
Selain melakukan qunut, terdapat amalan-amalan setelah sholat subuh yang patut dilakukan. Berikut penjelasannya.
1. Zikir setelah Sholat Fardhu
Amalan setelah sholat subuh yang pertama yaitu membaca zikir selepas sholat wajib yang sesuai syari’at. Kita juga dianjurkan untuk melakukan tasbih, tahmid, dan takbir sebanyak 33 kali.
2. Zikir Pagi
Setelah rampung melakukan zikir setelah sholat wajib, amalan setelah sholat subuh berikutnya adalah berzikir pagi. Keutamaannya termuat di dalam surat Al-Ahzab berikut ini:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْراً كَثِيراً. وَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلاً
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut Nama) Allah zikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang.” [Al-Ahzab/33: 41-42].