Memahami Pelafalan Sholawat Nabi sesuai Sunnah

Pexels
Ilustrasi, berdoa.
Editor: Agung
8/4/2023, 04.00 WIB

Bacaan sholawat nabi sesuai sunnah sangat dianjurkan oleh Allah SWT. Keutamaannya tercantum dalam berbagai riwayat hadis. Anjuran ini selaras dengan terjemahan pada Surat Al Ahzab ayat 56.

Sesuai terjemahan ini dapat diketahui ciri orang beriman adalah orang yang bershalawat untuk Rasulullah SAW. Berikut terjemahannya:

"Sungguh Allah dan malaikatNya bersholawat untuk Nabi Muhammad SAW. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kalian untuk nabi. Ucapkanlah salam penghormatan kepadanya". (Surat Al-Ahzab ayat 56).

Selain itu, terdapat pula hadis yang menjelaskan jika sholawat nabi sesuai sunnah disampaikan dan dilafalkan berkala, maka Allah SWT akan bershalawat kepadanya 10 kali. Hadis tersebut yakni, “Siapa saja yang bershalawat kepadaku sekali, niscaya Allah bershalawat kepadanya sepuluh kali,” (HR Muslim).

Berkaitan dengan hal tersebut, menarik membahas anjuran pelafalan bacaan sholawat nabi sesuai sunnah. Simak penjelasannya lengkap dalam ulasan berikut.

Pelafalan Sholawat Nabi sesuai Sunnah

Pelafalan Sholawat Nabi Sesuai Sunnah (Pexels)
 

Melafalkan sholawat nabi untuk dzikir sebaiknya dilakukan di waktu-waktu yang dianjurkan. Waktu-waktu tersebut yakni selesai dikumandangkan adzan, di awal doa, di tengah doa, di akhir doa, ketika masuk masjid, bertemu dengan sesama muslim, berkumpul di suatu majelis, menulis nama Rasulullah, setiap membuka ucapan tertentu, saat memberi nasehat, di pagi dan sore hari.

Lafal shalawat dan salam yang tepat yakni dapat dilafalkan dengan fi’il madhi atau fi’il amr. Berikut lafal penggunaan fi’il madhi:

وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ

Wa shallallāhu ‘alā sayyidinā Muhammadin wa ‘alā ālihī wa shahbihī wa sallama

Sementara itu lafal sholawat nabi sesuai sunnah dengan fi’il amr yakni sebagai berikut:
اللهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ

Allāhumma shalli wa sallim wa bārik ‘alā sayyidinā Muhammadin wa ‘alā ālihī wa shahbihī

Struktur tersebut tidak baku. Ada yang membaca shalawat, salam dan lafal berkah tetapi ada pula yang tidak menggunakannya. Ada pula yang menempatkan kata salam di awal dan ada pula yang di akhir.

Pelafalan Sholawat Nabi Sesuai Sunnah (Pexels)
 

Namun dalam berdoa, hanya boleh menggunakan shalawat dan salam dalam hal dua’iyyah kepada nabi dan rasul. Ada larangan menggunakan “rahimahullāh atau rahimahumullāh”, “radhiyallāh ‘anhu atau ‘anhum”, atau “karramallāhu wajhahū atau ‘anhum”.

Halaman: