Pengangguran terselubung menjadi salah satu kategori penduduk di Indonesia yang berdampak buruk. Bahkan pengangguran terselubung dinilai sebagai bom waktu karena dampaknya akan muncul di kemudian hari.
Pengkategorian penduduk di Indonesia dapat berbagai macam. Beberapa diantaranya yakni angkatan kerja, pekerja atau buruh, pengangguran, pengangguran terbuka, dan pengangguran terselubung.
Pentingnya mampu memahami perbedaan pengangguran, pengangguran terbuka dan pengangguran terselubung adalah agar mengetahui fenomena yang terjadi di masyarakat. Simak penjelasan tentang pengangguran terselubung dalam ulasan berikut.
Pengertian Pengangguran Terselubung
Pengangguran terselubung adalah seorang pekerja yang memiliki pekerjaan tetapi produktivitas kerjanya rendah. Hal ini dapat karena pekerjaan yang dimilikinya tidak sesuai dengan bidang pekerjaan maupun beban tugas yang diberikan terlalu sedikit dari waktu kerja.
Dalam fenomena sekilas, pengangguran terselubung bukanlah seseorang yang tidak produktif. Pasalnya, pengangguran terselubung tetap menerima gaji dan dapat menghidupi dirinya dan keluarganya.
Namun jika diamati dengan lebih teliti, maka kehadirannya cenderung pasif dan tidak berpengaruh. Hal ini menyebabkan ketidakefektifan dan ketidakefisienan pekerja.
Penyebab Pengangguran Terselubung
Seperti yang sudah disampaikan sekilas, pengangguran terselubung disebabkan karena bidang pekerjaan tidak sesuai dengan kemampuannya. Faktor lainnya yakni beban tugas terlalu sedikit sehingga banyak waktunya untuk menganggur.
Penyebab pengangguran terselubung lainnya yakni jumlah karyawan yang terlalu banyak di divisi tertentu. Dampaknya, pekerja lain pun tidak memperoleh pekerjaan yang menjadi porsinya dan menjadi sangat pasif.
Pengangguran terselubung juga dapat disebabkan karena bermalas-malasan dan menunda-nundan pekerjaan karena tidak ada target yang signifikan. Akhirnya, pekerja cenderung menghabiskan waktu dengan bermalas-malasan.
Namun ada pula penyebab lain yakni karena divisi tertentu yang sesuai dengan kemampuan pekerja tidak ada. Oleh sebab itu, pekerja akan melakukan sesuatu sesuai dengan bidangnya tetapi cenderung tidak maksimal.
Contoh Pengangguran Terselubung
Pengangguran terselubung dapat ditemukan dengan mudah di berbagai tempat. Pasalnya, banyak penduduk kategori ini yang sangat menonjol. Berikut contoh-contoh pengangguran terselubung.
1. Mahasiswa yang Baru Saja Lulus dan Bekerja di Bidang yang Tidak Linear
Pasca menyelesaikan studi, penduduk angkatan kerja akan melanjutkan pendidikan atau meniti karir. Bagi pihak yang meniti karir, maka terdapat pula pihak yang memperoleh pekerjaan sesuai dengan bidangnya, tetapi ada pula yang tidak.
Bahkan lebih banyak lulusan yang memperoleh pekerjaan yang tidak sesuaid engan bidang studinya. Hal ini membuatnya lebih tidak maksimal dalam bekerja karena tidak memiliki keterampilan yang mumpuni untuk jabatannya.
Contohnya yakni seorang lulusan ekonomi justru bekerja sebagai copywriter, lulusan hukum yang bekerja di bidang digital marketing, atau lulusan hukum internasional yang bekerja sebagai akuntan, ada pula lulusan ilmu komunikasi yang justru bekerja di bidang keuangan. Hal ini akan berpengaruh terhadap lebih lambatnya adaptasi lulusan tersebut terhadap bidang tertentu.
Setidaknya untuk menjaga efektivitas dan efisiensi, tempatkan lulusan tersebut di bidangnya atau sedikit menyinggung bidangnya. Contohnya yakni lulusan hukum internasional ditempatkan di bagian kerjasama internasional atau public relations karena mengerti aturannya.
Kemudian contoh lain yakni lulusan ekonomi yang ditempatkan di bagian keuangan. Contoh lain yakni lulusan ilmu komunikasi ditempatkan di bagian hubungan masyarakat atau publikasi karena mempelajari tata cara berkomunikasi dengan orang lain.
Selain itu, lulusan hukum yang ditempatkan di legal, administrasi hukum perusahaan, atau kepenulisan karena sesuai dengan apa yang dipelajari hingga kelulusannya. Ada pula lulusan matematika maupun statistika yang ditempatkan di bagian survey perusahaan.
2. Karyawan yang Pindah Bidang
Selain contoh di atas, ada pula karyawan yang telah ahli di bidang tertentu kemudian memutuskan untuk berpindah ke bidang lain. Kemampuan adaptasi cepat atau lambatnya karyawan tersebut tergantung pada karyawan itu sendiri.
Namun jika ia beradaptasi lebih lambat dan mengetahui adanya ketidakcocokan di tengah prosesnya, maka ia dapat menjadi pengangguran terselubung. Pasalnya, karyawan tersebut merasa bidang ini tidak sesuai dengannya dan kemampuannya juga tidak berkembang.
Meski demikian kategori ini dapat bukan termasuk pengangguran terselubung jika karyawan tersebut produktif dan adaptif. Oleh sebab itu, wajib memikirkan konsekuensi dan kemungkinan jika ingin pindah dari bidang karir satu ke bidang karir yang lainnya.
3. Lulusan yang Menjadi Pengusaha
Lulusan yang memutuskan menjadi pengusaha dapat menjadi salah satu pengangguran terselubung. Pasalnya, ia bekerja untuk dirinya sendiri dan meskipun memperoleh pemasukan, lulusan tersebut tidak cukup produktif sehingga pendapatannya pun cenderung stagnan.
Lulusan yang memutuskan menjadi pengusaha dan berpotensi menjadi seorang pengangguran terselubung juga dapat ditemukan dengan mudah. Contohnya yakni ketika lulusan ekonomi, matematika, fisika, dan lain sebagainya yang membuka usaha tetapi di bidang yang jauh dengan studinya dan cenderung bertanggung jawab atas banyak hal sehingga dirinya sendiri pun tidak efektif, fokus, produktif, dan efisien.
Demikian penjelasan mengenai pengangguran terselubung beserta contohnya. Selanjutnya dapat diketahui dasar penilaian pengangguran terselubung atau tidak terdapat pada masing-masing orang dan kesempatan yang terbuka dan diberikan oleh perusahaan kepada karyawan tersebut.