Pengangguran, baik di negara maju maupun berkembang, merupakan salah satu masalah serius yang harus segera diatasi. Jika tidak, hal ini akan berdampak terhadap berbagai sektor, mulai dari ekonomi, sosial, hingga individu itu sendiri.
Dikutip dari laman Zenius, pengangguran atau tuna karya merupakan istilah untuk seseorang yang sudah memasuki angkatan kerja, yaitu berumur 15-64 tahun yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, sedang menunggu proyek selanjutnya, sudah menerima pekerjaan namun belum mulai bekerja atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak.
Pengangguran bisa disebabkan oleh banyak faktor. Namun pengangguran biasanya disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang menyerapnya.
Lantas, bagaimana cara mengatasi pengangguran yang efektif? Simak pembahasan lengkapnya berikut ini.
Sekilas tentang Jenis-jenis Pengangguran
Berikut ini beberapa jenis pengangguran yang perlu diketahui.
1. Pengangguran Struktural
Pengangguran struktural adalah jenis pengangguran yang disebabkan oleh perubahan ekonomi dalam waktu lama, seperti perubahan negara dari agraris menjadi ekonomi. Tentu saja hal ini berdampak pada berkurangnya tenaga kerja akibat adanya perubahan lowongan pekerjaan.
2. Pengangguran Friksional
Pengangguran jenis ini merupakan pengangguran yang di mana seseorang belum bekerja dikarenakan masih kesulitan memperoleh pekerjaan yang sesuai. Perusahaan melalui seleksi secara ketat untuk menyaring kandidat pelamar terbaik sesuai dengan kualifikasi mereka. Sehingga pelamar butuh waktu untuk mendapatkan pekerjaan.
3. Pengangguran Terbuka
Jenis pengangguran ini merupakan keadaan di mana seseorang yang tidak bekerja masih berusaha mencari pekerjaan. Penyebab pengangguran dikarenakan lowongan kerja tidak sesuai dengan latar belakang dan keterampilan pelamar.
4. Pengangguran Terselubung
Jenis pengangguran ini disebabkan oleh produktivitas tenaga kerja menurun. Mungkin karena tidak ketidaksesuaian antara pekerjaan dengan bakat dan kemampuan pekerjaan atau bisa juga karena ketidaksesuaian latar belakang Pendidikan dengan pekerjaannya.
5. Pengangguran Musiman
Jenis pengangguran ini berkaitan dengan ekonomi jangka pendek, seperti sektor perkebunan. Contohnya seperti petani kebun sedang menganggur karena menunggu musim panen datang.
6. Pengangguran Konjungtural
Pengangguran ini terjadi karena perubahan ekonomi, seperti negara mengalami resesi ekonomi (kemunduran) atau sedang dalam masa depresi (kehancuran). Hal ini membuat tidak sedikit perusahaan merugi, sehingga terjadi Pengurangan Tenaga Kerja secara besar-besaran.
Dampak Pengangguran
Dilansir dari buku yang berjudul Get Success UN Ekonomi karya Ima Rahmawati, (halaman37), berikut ini adalah beberapa dampak pengangguran, baik terhadap perekonomian maupun individu.
1. Dampak Pengangguran Terhadap Perekonomian
Dampak pengangguran terhadap perekonomian yaitu:
- Pengangguran dapat menyebabkan masyarakat tidak dapat memaksimalkan tingkat kemakmuran yang dapat dicapainya.
- Pengangguran akan menyebabkan pendapatan negara yang berasal dari sektor pajak berkurang.
- Pengangguran tidak meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
2. Dampak Pengangguran Terhadap Individu
Dampak pengangguran terhadap individu, sebagai berikut:
- Pengangguran dapat menghilangkan mata pencaharian dan pendapatan.
- Pengangguran dapat menghilangkan keterampilan.
- Pengangguran akan menimbulkan ketidakstabilan sosial dan politik.
Cara Mengatasi Pengangguran
Ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi pengangguran , terutama dari sisi pemerintah dan perusahaan. Berikut ini beberapa diantaranya.
1. Memperbanyak Lowongan Kerja
Cara mengatasi pengangguran yang pertama yaitu dengan memperbanyak lowongan kerja. Salah satu penyabab pengangguran yaitu karena lapangan yang kurang.
Oleh karena itu, dengan memperbanyak dan menyebarkan informasi lowongan kerja dengan baik di semua media, maka pencari kerja atau jobseeker akan semakin mudah mendapatkan pekerjaan.
2. Mendirikan Pusat-pusat Latihan Kerja
Cara berikutnya yaitu dengan mendirikan pusat-pusat latihan kerja. Cara ini harus dilakukan demi bisa melasanakan pelatihan tenaga kerja serta untuk mengisi formasi yang tersedia.
Dengan demikian, sumber daya manusia yang akan bekerja akan memiliki pengalaman dan sertifikasi di bidang tertentu.
3. Memberikan Workshop Usaha
Selain mendirikan pusat latiha kerja, cara lainnya yang bisa dilakukan yaitu dengan memberikan workshop usaha. Dengan melakukan cara ini, maka para jobseeker bisa mendapatkan informasi bahwa membuka usaha sendiri dapat menjadi peluang baru untuk membuka lapangan pekerjaan.
4. Menyelanggarakan Bursa Pasar Kerja
Bursa pasar kerja adalah tempat bertemunya permintaan dan penawaran terhadap tenaga kerja,
Dikutip dari buku buku IPS TERPADU : - Jilid 2A, Sri Pujiastuti dkk, (halaman:131), Pasar atau bursa tenaga kerja memiliki fungsi seperti berikut ini:
- Menyediakan informasi mengenai lowongan pekerjaan, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
- Membantu pemerintah dalam mengurangi tingkat pengangguran
5. Memperbaiki Kemerataan Daerah Industri
Untuk bisa mengatasi pengangguran, para pengusaha juga perlu mendirikan usaha di daerah yang sepi industri Hal ini juga perlu didukung oleh pemerintah agar usaha yang didirikan di wilayah tersebut bisa berkembang dengan baik.
6. Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi
Cara berikutnya yaitu pemerintah perlu konsisten meningkatkan pertumbuhan ekonomi, Ketika perekonomian meningkat dan merata, maka pelaung penciptaan kesempatan kerja juga akan meningkat.
7. Mempermudah Syarat Kerja
Jika seorang jobseeker memiliki tingkat pendidikan yang rendah sedangkan pekerjaan yang dilamarnya mengharuskan jenjang pendidikan tertentu, mereka tentunya tidak akan masuk kualifikasi.
Oleh karena itu, pemerintah harus bekerja sama dengan perusahaan untuk bisa memberikan kemudahan syarat kerja dengan baik di beberapa posisi. Dengan demikian, posisi-posisi tersebut bisa dimasuki oleh semua orang dengan mudah.