Memahami Ragam Penyebab Pengangguran, Jenis, dan Cara Mengatasinya

Freepik
Ilustrasi Demonstrasi
Editor: Intan
4/5/2023, 16.35 WIB

Pengangguran atau tuna karya adalah sebutan bagi orang yang tidak bekerja sama sekali. Sebutan ini berlaku untuk orang yang sedang mencari pekerjaan, berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak, dan bekerja kurang dari dua hari selama seminggu. Pengangguran termasuk dampak negatif dari pertumbuhan demografi.

Tingkat pengangguran bisa berbeda di berbagai negara. Pengangguran termasuk dampak negatif dari pertumbuhan demografi. Penyebabnya karena lapangan kerja suatu negara kurang optimal. Lapangan kerja lebih sedikit sehingga tidak mengimbangi jumlah tenaga kerja yang besar.

Tingkat pengangguran tinggi menjadi masalah negara berkembang. Contohnya di Indonesia, pengangguran termasuk masalah ekonomi makro yang menghambat pembangunan daerah. Hal ini dapat menimbulkan masalah sosial. Pengangguran adalah orang dalam angkatan kerja rentang usia 15 sampai 65 tahun. Berikut penyebab pengangguran dan jenisnya.

Penyebab Pengangguran

Pengangguran Struktural (Freepik)

Dalam negara berkembang penyebab pengangguran, karena ketidak seimbangan lapangan kerja dan pertumbuhan penduduk. Artinya, jumlah tenaga kerja lebih besar dari lapangan pekerjaan yang tersedia. Sebagian orang tidak mendapatkan atau sedang mencari pekerjaan.

Berikut faktor-faktor penyebab pengangguran di negara berkembang:

  • Tingkat pendidikan rendah
  • Pertumbuhan ekonomi lebih lambat dari pertumbuhan angkatan kerja
  • Tekanan populasi dan tenaga kerja yang besar
  • Gaji yang ditawarkan perusahaan tidak sesuai dengan harapan tenaga kerja
  • Kualifikasi tenaga kerja tidak sesuai lowongan pekerjaan
  • terjadi PHK atau pemutusan hubungan kerja disebabkan krisis ekonomi, keamanan yang merugikan, hambatan ekspor-impor, peraturan yang menghambat investasi dan lainnya
  • Perkembangan teknologi yang menggantikan tenaga manusia
  • Kebijakan pemerintah menghentikan pengiriman TKI ke luar negeri
  • Persaingan global perusahaan
  • Perusahaan asing Indonesia memilih pekerja dari negara lain
  • Iklim investasi kurang maksimal

Jenis Pengangguran

Cara Mengatasi Pengangguran (Freepik)

Pengangguran menjadi masalah paling umum di berbagai negara. Berikut 7 jenis pengangguran berdasarkan penyebabnya.

1. Pengangguran Struktural

Penyebab pengangguran struktural karena perubahan ekonomi jangka panjang. Misalnya perubahan negara pertanian ke sektor ekonomi. Hal ini berdampak pada pengurangan pekerja karena pergantian pekerjaan.

2. Pengangguran Siklis

Pengangguran siklis terjadi karena negara mengalami penurunan ekonomi (resesi) atau depresi (crash). Hal ini menyebabkan banyak perusahaan merugi sehingga terjadi PHK massal.

3. Pengangguran Friksional

Jenis pengangguran dimana seseorang masih belum bekerja. Hal ini terjadi karena kesulitan mencari pekerjaan yang sesuai. Selain itu perusahaan melakukan proses penyaringan ketat untuk memilih kandidat sesuai kualifikasi. Sehingga kandidat membutuhkan waktu untuk mendapatkan pekerjaan.

4. Pengangguran Terbuka

Penyebab pengangguran terbuka karena keadaan seseorang masih mencari pekerjaan. Penyebab lain karena keterampilan dan latar belakang yang tidak sesuai dengan lowongan.

5. Pengangguran Musiman

Pengangguran musim berhubungan dengan ekonomi jangka pendek, seperti sektor pertanian. Misalnya petani kebun menganggur karena menunggu musim panen tiba.

6. Setengah Menganggur

Jenis pengangguran dilihat dari jam kerja, produktivitas, dan penghasilan yang didapat. Contohnya pekerja freelance yang tidak memiliki kepastian jam kerja.

7. Pengangguran Terselubung

Penyebab pengangguran terselubung karena penurunan produktivitas tenaga kerja. Hal ini terjadi karena ketidak sesuaikan pekerjaan, bakat, dan kemampuan pekerja. Penyebab lain karena latar belakang pendidikan yang tidak sesuai dengan pekerjaan.

Cara Mengatasi Pengangguran

  • Meningkatkan pertumbuhan ekonomi
  • Mendorong investasi dan ekspor untuk meningkatkan lapangan kerja
  • Menciptakan hubungan industrial harmonis antara pemberi kerja dan pekerja
  • Mempercepat peningkatan keahlian tenaga kerja
  • Memperluas lapangan kerja di sektor informal
  • Meningkatkan kerjasama antara pemerintah, swasta, dan masyarakat untuk meningkatkan lapangan kerja
  • Meningkatkan kualitas program bantuan sosial bagi masyarakat terdampak
  • Memperluas akses lapangan kerja baru ke daerah terpencil