Mengenal Ragam Komponen Penginderaan Jauh dan Fungsinya

Freepik
Ilustrasi Komponen Penginderaan Jauh
Penulis: Tifani
Editor: Intan
8/5/2023, 06.12 WIB

Penginderaan jauh diartikan sebagai gambar objek di permukaan bumi yang mirip dengan penampakan sebenarnya. Melalui penginderaan jauh, kita dapat memahami keadaan suatu wilayah dengan jelas. 

Cabang ilmu penginderaan jauh mempelajari tentang permukaan bumi berdasarkan data yang diperoleh dari penginderaan. Informasi yang dikumpulkan dari penginderaan jauh ini dapat digunakan untuk berbagai kepentingan seperti pemetaan, pengawasan, pemantauan lingkungan, pertanian, dan masih banyak lagi.

Komponen Penginderaan Jauh

Ilustrasi Satelit dalam Komponen Penginderaan Jauh (Freepik)

Mengutip dari buku Dasar-dasar Penginderaan Jauh (1997) karya Instani R.S, penginderaan jauh terdiri dari beberapa komponen penting yang harus dipahami untuk memaksimalkan penggunaannya. 

Berikut adalah komponen-komponen penting dari teknologi penginderaan jauh.:

1. Sumber Energi

Sumber energi dalam penginderaan jauh dibedakan menjadi dua macam, yakni bersifat alami dan buatan. Sumber energi alami yang digunakan berasal dari matahari.

Sumber energi dari matahari atau alami menghasilkan penginderaan jauh sistem pasif. Sedangkan sumber energi buatan adalah sumber energi yang sengaja diciptakan manusia.

Sumber energi buatan dalam penginderaan jauh dapat berupa energi elektromagnetik, sumber cahaya buatan seperti lampu, atau gelombang mikro. Sumber energi buatan manusia menghasilkan penginderaan jauh sistem aktif. 

Ilustrasi Sinar Matahari dalam Komponen Penginderaan Jauh (Freepik)

2. Atmosfer

Lapisan udara terdiri atas berbagai jenis gas, seperti O2, CO2, nitrogen, hidrogen, dan helium. Molekul-molekul gas yang terdapat di dalam atmosfer tersebut dapat menyerap, memantulkan, dan melewatkan radiasi elektromagnetik. 

Dalam penginderaan jauh, jendela atmosfer adalah bagian spektrum elektromagnetik yang dapat mencapai bumi. Keadaan di atmosfer dapat menjadi penghalang pancaran sumber tenaga yang mencapai ke permukaan bumi. 

Kondisi cuaca yang berawan menyebabkan sumber tenaga tidak dapat mencapai permukaan bumi. Perjalanan tenaga elektromagnetik dari Matahari menuju permukaan Bumi banyak hambatan. Hambatan tersebut dapat berupa hamburan dan serapan yang semuanya disebabkan oleh adanya butiran gas, awan, dan butir-butir uap air di atmosfer. 

Adapun hamburan terbagi menjadi tiga, yaitu hamburan Rayleigh, Mie, dan nonselektif. Untuk hamburan Rayleigh terjadi jika diameter partikel atmosfer lebih kecil daripada panjang gelombang. Sedangkan hamburan Mie terjadi jika diameter partikel atmosfer sama dengan panjang gelombang. 

Hamburan non-selektif terjadi jika diameter partikel atmosfer lebih besar daripada panjang gelombang. Interaksi antara tenaga elektromagnetik dan atmosfer.

3. Obyek

Objek dalam penginderaan jauh meliputi kenampakan di permukaan Bumi, baik alam maupun buatan seperti lahan, perairan, hutan, permukiman, dan bentuk muka Bumi. Secara umum objek penginderaan jauh berupa fenomena geosfer yang meliputi atmosfer, litosfer, hidrosfer, antroposfer, dan biosfer. 

Setiap objek memiliki karakteristik yang berbeda dalam memantulkan atau memancarkan tenaga ke sensor. Objek yang mempunyai daya pantul tinggi akan terlihat cerah pada citra, sedangkan objek berdaya pantul rendah akan terlihat gelap pada citra. Contohnya, permukaan puncak gunung yang tertutup oleh salju yang mempunyai daya pantul tinggi terlihat lebih cerah daripada permukaan puncak gunung yang tertutup oleh lahar dingin.

4. Sensor

Komponen penginderaan jauh selanjutnya adala sensor. Sensor merupakan alat pemantau yang dipasang pada wahana, baik pesawat maupun satelit.

Sensor ditempatkan pada objek dengan adanya wahana atau alat sebagai tempat untuk meletakkan sensor. Fungsi sensor menerima dan merekam tenaga yang datang dari suatu objek. 

Kemampuan sensor dalam merekam objek terkecil disebut dengan resolusi spasial. Sensor dapat dibedakan menjadi dua, yaitu Sensor fotografik merekam objek melalui proses kimiawi. Sensor ini menghasilkan foto. 

Sensor yang dipasang pada pesawat menghasilkan citra foto (foto udara). Sedangkan, sensor yang dipasang pada satelit menghasilkan citra satelit (foto satelit) dan Sensor elektronik bekerja secara elektrik dalam bentuk sinyal.

Sinyal elektrik ini direkam pada pita magnetik yang kemudian dapat diproses menjadi data visual atau data digital dengan menggunakan komputer.

5. Wahana

Wahana menjadi media atau kendaraan untuk membawa sensor dalam mendapatkan data penginderaan jauh. Berdasarkan ketinggian peredaran dan tempat pemantulannya di angkasa, wahana dibedakan menjadi beberapa kelompok, yakni, pesawat terbang rendah, pesawat terbang tinggi dan Satelit.

Perolehan Data

Ilustrasi Peta dalam Komponen Penginderaan Jauh (rimbakita.com)

Terdapat dua jenis data yang diperoleh dari penginderaan jauh, yaitu data manual didapatkan melalui interpretasi citra. Guna melakukan interpretasi citra secara manual, diperlukan alat bantu stereoskop. 

Stereoskop dapat digunakan untuk melihat objek dalam bentuk tiga dimensi. Sementara, data numerik (digital) diperoleh melalui penggunaan perangkat lunak khusus penginderaan jauh yang diterapkan pada komputer.

Penggunaan Data

Komponen Penginderaan jauh yang terakhir adalah penggunaan data. Keberhasilan sistem penginderaan jauh tergantung dari pengguna data atau user. 

Kemampuan pengguna data dalam menerapkan hasil penginderaan jauh dipengaruhi oleh pengetahuan yang mendalam mengenai disiplin ilmu masing-masing. Data penginderaan jauh dapat dipakai di bidang militer, bidang kependudukan, bidang pemetaan, serta bidang meteorologi dan klimatologi.