Teks anekdot adalah sebuah cerita atau kisah yang mengandung sifat lucu. Meskipun berisi cerita lucu, tetapi teks anekdot juga bisa memiliki banyak maksud yang biasanya digunakan untuk menyampaikan kritik.
Teks anekdot juga dapat bercerita mengenai sosok terkenal dan diciptakan berdasarkan kejadian yang nyata atau sebenarnya. Selain diciptakan dengan tujuan untuk menghibur pembacanya, teks ini juga mengandung pesan atau amanat dan kebenaran yang dapat dipetik oleh pembacanya.
Teks ini pun memiliki beragam tema, misalnya, lingkungan hingga kehidupan politik. Selain itu, teks anekdot juga tidak hanya berupa cerita saja, namun juga dapat berupa dialog.
Contoh Teks Anekdot Dialog
Contoh Teks Anekdot Dialog tentang Wakil Rakyat
Dua orang pemuda tengah berbincang-bincang di pos ronda saat hujan rintik-rintik.
Dimas: Wakil rakyat, bukannya mensejahterakan rakyat malah mensejahterakan diri sendiri.
Ilham: Lebih parahnya lagi, banyak yang terlibat korupsi.
Dimas: Parah memang. Rakyat makin susah, wakil rakyat makin makmur. Banyak rakyat hidup di jalanan, sementara wakil rakyat tinggal di rumah mewah. Sejahtera sekali mereka yang duduk di kursi DPR.
Ilham: Tapi, kalau dipikir-pikir, wakil rakyat berarti mewakili rakyat.
Dimas: Memang.
Ilham: Mereka mewakili rakyat. Artinya, rakyat ingin kaya, sudah diwakili sama wakil rakyat. Rakyat ingin punya rumah mewah, sudah diwakili sama wakil rakyat. Bahkan, rakyat yang mau berantem pun sudah diwakili.
Dimas: Hahaha…. Tapi, yang maksudnya apa?
Ilham: Waktu sidang, kan tidak jarang pada berantem.
Dimas: Hahaha….
Contoh Teks Anekdot Dialog tentang Kemiskinan
Suatu hari Reza tengah asyik berdialog dengan Feri di teras rumahnya.
Reza: Harga barang pada naik, yang miskin makin susah. Kapan Indonesia sejahtera?
Feri: Padahal kalau kita berbicara kekayaan alam Indonesia, Indonesia itu sebenarnya kaya. Indonesia banyak banyak pertambangan, bahkan pertambangan emas juga ada. Kalau orang Indonesia sendiri bisa mengelolanya, pasti tidak dikuasai asing seperti saat ini.
Reza: Itulah bukti, kalau mau jadi negara yang kaya itu bukan cuma mengandalkan kekayaan alam saja. Tapi, kualitas sumber daya alamnya juga harus ditingkatkan.
Feri: Agar kualitas SDM kita meningkat, kualitas pendidikan kita harus meningkat. Biaya pendidikan harus terjangkau agar banyak warga kurang mampu bisa sekolah.
Reza: Faktanya sekarang banyak anak yang tidak bisa sekolah. Banyak warga miskin. Padahal kalau kita melihat UUD, pendidikan itu hak setiap warga negara.
Feri: Dalam UUD juga dijelaskan kalau fakir miskin dipelihara negara. Tapi kenapa warga miskin semakin banyak ya?
Reza: Nah, itu dia. Kalau kamu memelihara ayam, pasti kamu ingin agar ayam kamu semakin banyak kan?
Feri: Iya. Lalu apa hubungannya?
Reza: Bagaimana tidak bertambah banyak? Lha orang miskinnya dipelihara.
Contoh Teks Anekdot Dialog tentang Kantin Sekolah
Hari senin, hari masuk pertama sekolah dan setelah apel masuklah semua siswa di kelas dan seperti biasa Wali kelas mengabsen dan mengecek kelengkapan siswa hari ini apakah ada yang berhalangan masuk atau tidak.
Guru : Intan?
Intan : Hadir bu!
Guru : “Bagas?”
Intan : Belum masuk bu, paling si Bagas masih makan.
Tidak lama kemudian, Bagas masuk ke dalam kelas.
Bagas : Selamat pagi bu, apakah saya boleh masuk kelas?
Guru : Kamu habis dari mana Bagas? Habis upacara bukanya masuk malah keluyuran di luar.
Bagas : Saya habis dari warung depan sekolah bu, tadi pagi lupa sarapan di rumah.
Guru : Heh bagas, sekolah kita bukanya ada 2 kantin ya. Ngapain kamu keluar jajan ?
Bagas : Lah gimana bu, kantin sekolah mirip toilet Umum, kecil, sumpek dan
kotor bau lagi, Bu.
Seluruh murid pun akhirnya tertawa terbahak-bahak mendengar perkataan Bagas.
Contoh Teks Anekdot Dialog tentang Obrolan Monyet
Monyet Cantik : Kaum manusia, aneh ya.
Monyet Ayu : Emangnya, kenapa?
Monyet Cantik : Setiap orang yang jelek, dibilang dasar monyet. Tersinggung aku. Apa salah kaum kita ya?
Monyet Ayu : Terima ajalah nasib.
Monyet Cantik : Padahal kaum kita, nggak ada yang Korupsi Kolusi Nepotisme Cuma yang ada KKN doang.
Monyet Ayu : Ya, sama aja kalo gitu.
Monyet Cantik : Bukan KKN Korupsi, Kolusi Nepotisme. Tapi, KKN nya adalah Kesana Kesini
Nangkring, tau!
Monyet Ayu : O………. gitu ya, dasar monyet!