Dilansir dari laman Amplitude, tipe data adalah atribut yang terkait dengan sepotong data yang bisa memberi tahu sistem komputer cara untuk menafsirkan nilainya.
Dalam praktiknya, tipe data ini dipakai oleh bahasa pemograman sebagai verifikasi atau operasi data. Tiap bahasa pemograman memilki tipe data masing-masing.
Salah satunya yaitu tipe data boolean yang sering muncul di dunia programming.
Pada artikel ini, akan dibahas lebih mendalam tentang tipe data boolean. Berikut dibawah ini informasi lengkapnya.
Definisi Tipe Data Boolean
Dikutip dari buku Mari Belajar Algoritma Pemograman Menggunakan C#/JAVA/Phyton terbitan Risal at Smashwords, tipe data Boolean adalah salah satu tipe jenis data yang digunakan untuk mengekspresikan hasil ekspresi logika atau Boolean.
Jenis data tipe ini biasanya digunakan untuk mewakili nilai yang benar dan salah dalam data.
Umumnya, nilai yang salah (false) dan benar (true) direpresentasikan dengan angka 0 (false) dan 1 (true).
Boolean sendiri hanya bisa merepresentasikan dua nilai dengan pertimbangan seperti hubungan angka yang lebih kecil atau lebih besar.
Contoh data Boolean (bool):
x = 5
y = 8
x y
Nilai x lebih kecil dari y, maka menghasilkan data Boolean 1 (true). Nantinya, komputer akan menentukan tindakan apa yang dilakukan jika nilai variabel tersebut 1 (true).
Operator Tipe Data Boolean
Ada beberapa operasi boolean yang digunakan untuk bisa menghasilkan nilai-nilai yang diinginkan oleh pengembangnya. Berikut ini ulasan beberapa operasi yang dimilikinya, antara lain:
1. Operator NOT atau Negasi
Operator NOT atau operator negasi ini memang digunakan untuk kembalikan nilai true jika nilai operan bernilai false. Begitu pun sebaliknya juga bisa dilakukan oleh operator NOT ini.
Fungsi dari operator NOT juga bisa untuk mempersempit hasil pencarian. Tiap search engine akan mempunyai cara dan berbeda dalam menerapkan sebuah teknik penelusuran dengan menggunakan operator NOT ini.
2. Operator AND
Selanjutnya ada operator AND yang akan menghasilkan nilai true jika kedua operan adalah data dengan nilai true, tetapi jika salah satunya masih data false maka hasilnya akan false.
Fungsi operator ini adalah untuk mempersempit dari hasil pencarian dengan meletakkan kata kunci yang digunakan saat penelusuran.
3. Operator OR
Selanjutnya terdapat operator OR yang akan menghasilkan nilai true dengan catatan data yang diinginkan ingin bernilai true walaupun hanya salah satu data saja yang bernilai benar. Hanya saja, saat kedua data ditampilkan maka nilainya bisa false dan hasilnya bisa false juga.
Fungsi dari operator OR justru untuk memperluas hasil pencarian. Kebalikan dari operator AND yang digunakan untuk mempersempit pencarian.
4. Operator XOR
Terakhir adalah operator XOR, dengan operator ini maka hasilnya adalah true jika salah satu operan bernilai true. Namun jika kedua operator bernilai true ata false maka hasilnya adalah false.
Artinya, jika dua data yang ditampilkan sama, maka nilai yang keluar adalah true namun jika berbeda nilainya false. Itulah penjelasan singkat mengenai tipe data Boolean yang sering dipakai pada software Delphi.
Ragam Tipe Data Lainnya
Selain tipe data boolean,ada lima jenis tipe data lainnya yang perlu diketahui oleh seorang programmer, yaitu:
1. Integer (int)
Merupakan tipe data yang berisi kumpulan bilangan bulat, baik dalam bentuk bilangan positif maupun negatif dan paling umum digunakan untuk menyimpan angka tanpa komponen pecahan.
Contoh data integer (int):
-100, -10, 0, 1, 8, 12, 73.
2. String
Tipe data pertama adalah String yang merupakan tipe data yang paling banyak digunakan untuk menyimpan teks. String dapat menyertakan angka, simbol, maupun karakter lainnya dan tetap dinilai sebagai teks.
Untuk membedakan antara data String dengan kode pemrograman yang digunakan, maka data diberi tanda kutip di awal dan akhiran.
Contoh data String:
// Include the string library
#include
// Create a string variable
string greeting = "Hello";
// Output string value
cout greeting;
3. Floating Point
Merupakan jenis data tipe numerik yang digunakan untuk menyimpan angka yang mungkin memiliki komponen pecahan seperti nilai moneter (707.07, 0.7, 707.00).
Teknologi satu ini juga mengacu pada penggunaan dua kali lipat jumlah penyimpanan relatif dengan metode angka dalam kode, seperti pada kalkulator.
Tak hanya itu, ada beberapa jenis floating point dalam dunia programming seperti float presisi tunggal, float presisi ganda, dan float presisi quadruple.
Adapun masing-masing jenis dibedakan berdasarkan banyaknya penggunaan total bit, dari 24 bit, 32 bit, 53 bit, hingga yang terbesar adalah 128 bit.
Contoh data Floating Point:
(-15,3), (-2,01), (0,5), (1,2), dan (10,08).
4. Character (char)
Tipe data selanjutnya adalah Character (char) yang digunakan untuk menyimpan satu huruf, angka, tanda baca, simbol, maupun spasi kosong.
Tipe data jenis (char) digunakan dalam berbagai bahasa pemrograman seperti C, C++, C#, untuk menyimpan karakter dengan menampilkan kode numerik kecil sebagai perwakilan masing-masing karakternya.
Contoh data Character (char):
(A), (D), (4), (-), atau (#).
5. Array
Tipe data selanjutnya adalah Array yang digunakan untuk menyimpan sejumlah elemen dari urutan tertentu, dan biasanya berasal dari tipe yang sama.
Elemen atau nilai struktur data Array dapat diambil menggunakan indeks data integer (-1, 0, 2, 3) dan seterusnya. Tiap total elemen Array mewakili panjang jenis data tersebut.
Contoh data Array:
Indeks dari ketiga nilai variabel tersebut adalah 0 (rock), 1 (jazz), dan 2 (blues), dan karena mengandung tiga elemen, maka panjang Array-nya adalah 3.