Menilik Ragam Pilihan Obat Panas Dalam untuk Bayi Alami

Unsplash
Ilustrasi, seorang bayi mengalami panas dalam.
Penulis: Anggi Mardiana
Editor: Agung
17/5/2023, 16.15 WIB

Obat panas dalam untuk bayi menjadi penting diketahui meski umumnya bukan suatu kondisi berbahaya. Untuk obatnya tentunya berbeda-beda antara bayi, anak atau orang dewasa.

Panas dalam bisa menimbulkan perasaan tidak nyaman bagi bayi dan sulit tidur. Sebaiknya lakukan penanganan dengan segera untuk mengatasi gejalanya agar cepat sembuh.

Obat Panas Dalam untuk Bayi

Ilustrasi Panas Dalam Bayi (Heathline.com) 

Ada banyak pilihan obat panas dalam untuk bayi yang bisa Anda pertimbangkan, berikut di antaranya:

1. Air Garam

Air garam merupakan salah satu obat panas dalam untuk bayi alami yang bisa dipertimbangkan. Cara ini bisa dilakukan agar sakit tenggorokan bisa lebih baik. Cara membuatnya, silakan ambil satu gelas air hangat lalu larutkan satu sendok garam.

Untuk mencobanya, Anda bisa meminta anak berkumur selama beberapa menit. Namun penting diperhatikan bahwa cara ini hanya bisa digunakan pada bayi yang sudah bisa berkumur.

2. Madu

Madu merupakan bahan alami yang bisa Anda berikan kepada anak untuk mengobati panas dalam. Cairan lebah ini diyakini ampuh mampu mengatasi virus dan bakteri yang menjadi penyebab gangguan kesehatan.

Memberikan madu kepada anak bisa dilakukan secara langsung menggunakan sendok. Pilihan lainnya yaitu mencampurkan teh hangat agar anak memperoleh manfaat dari madu dan tubuh tetap terhidrasi. Namun perlu diingat, jangan berikan madu pada anak kurang dari 1 tahun karena bisa mengakibatkan botulisme.

3. Bawang Putih

Anda juga bisa menggunakan bawang putih yang dicampurkan pada makanan anak. Sebab bawang putih mengandung zat antibakteri yang bisa melawan virus dan bakteri. Cara menggunakannya bisa dengan mengiris bawang putih kecil-kecil lalu campurkan pada makanan anak.

4. Memberikan Lebih Banyak Cairan

Memberikan anak banyak cairan bisa jadi pilihan obat panas dalam untuk bayi alami. Anda bisa memberikan ASI lebih banyak, air putih atau susu formula. Hal ini perlu dilakukan agar kondisi tubuh Si Kecil tidak kekurangan cairan.

Untuk anak lebih tua, Anda bisa memberikan buah yang sudah dibekukan dan es loli. Sup ayam bisa jadi pilihan terbaik untuk memastikan kebutuhan cairan tubuh terpenuhi dan meningkatkan kebutuhan energi di dalam tubuh.

5. Membersihkan Hidung Menggunakan Penyedot Lendir

Bagi bayi yang belum bisa meniup hidungnya untuk membersihkan kotoran dan debu di dalamnya, dahak atau lendir yang menumpuk bisa menjadi gejala panas dalam. Alat penyedot lendir bisa Anda gunakan untuk membuang lendir dari dalam hidung atau dahak.

Agar bisa lebih mudah keluar, gunakan obat tetes saline (air garam) yang sudah dijual bebas di pasaran untuk membantu mengencerkan lendir bayi.

6. Menggunakan Humidifier

Menggunakan humidifier atau uap yang sejuk di kamar bayi sebagai obat panas dalam untuk bayi diyakini bisa membantu meredakan gejala sakit tenggorokan. Humidifier diyakini bisa membantu bayi bernapas secara lebih mudah saat hidung tersumbat.

Letakan humidifier jauh dari jangkauan bayi agar lebih aman namun tetap bisa merasakan hawa uapnya. Silakan gunakan humidifier sampai gejala panas dalam pada bayi mereda. Jangan lupa untuk membersihkannya secara rutin agar tidak ada jamur dan bakteri yang menempel.

Penyebab Panas Dalam Pada Bayi

Penyebab Panas Dalam Pada Bayi (Unsplash) 

Sama halnya dengan orang dewasa, istilah panas dalam pada bayi digunakan untuk menunjukan gejala yang timbul karena adanya suatu kondisi pada bagian tenggorokan, saluran pencernaan dan mulut. Berikut beberapa kondisi yang bisa memicu gejala panas dalam pada bayi:

1. Radang Amandel

Radang amandel pada bayi bisa terjadi karena infeksi virus. Kondisi ini bisa menimbulkan sakit tenggorokan dan sulit menelan. Beberapa kondisi lain seperti suara serak, demam dan sering ngiler bisa dialami oleh bayi.

2. Radang Tenggorokan

Radang tenggorokan pada anak merupakan salah satu jenis radang amandel. Bedanya kondisi ini disebabkan oleh infeksi bakteri Streptococcus. Pada umumnya radang tenggorokan bisa dialami oleh bayi di bawah usia 3 tahun hingga menyebabkan demam dan sakit tenggorokan.

Amandel pada bayi bisa menimbulkan bengkak pada leher dan menjadi merah. Radang tenggorokan pada bayi memiliki risiko komplikasi seperti demam rematik yang bisa menyebabkan kerusakan jantung permanen sehingga berbahaya untuk kesehatan.

3. Flu

Sakit tenggorokan umumnya disebabkan oleh infeksi virus seperti pilek. Gejala utama pilek pada bayi bisa berupa hidung berair dan tersumbat. Namun jika hal ini cukup parah, bisa menimbulkan gejala lebih serius seperti demam dan rewel.

4. Penyakit

Anak usia di bawah 5 tahun, mengalami penyakit kaki, tangan dan mulut yang cukup sering terjadi. Gejala lain juga mungkin dialami seperti timbul ruam pada mulut, tangan, kaki dan pantat bayi.

Kondisi ini bisa menular pada anak dan masih bisa ditularkan hingga ruam benar-benar sembuh.
Beberapa obat panas dalam untuk bayi di atas bisa Anda pertimbangkan agar Si Kecil sehat kembali.

Namun Anda perlu menyesuaikan usia dan kemampuan makannya saat melakukan pemilihan bahan alami. Hal ini diperlukan untuk memperoleh pengobatan efektif dan mencegah masalah lain yang mungkin terjadi.