Glukosa merupakan senyawa organik yang ada dalam bentuk karbohidrat berjenis monosakarida. Glukosa sangat penting bagi tubuh, maka menarik membahas fungsi glukosa secara keseluruhan.
Glukosa adalah karbohidrat yang paling sederhana dan tidak dapat dipecah menjadi bagian yang lebih kecil. Oleh sebab itulah glukosa disebut juga dengan gula sederhana.
Glukosa dapat diperoleh dari sayuran, susu, buah, dan roti. Agar semakin tertarik makan makanan bergizi yang mengandung glukosa, simak penjelasan mengenai fungsi glukosa dalam ulasan berikut.
Fungsi Glukosa
Glukosa memiliki fungsi yang penting bagi sistem tubuh. Fungsi glukosa diperlukan bagi setiap makhluk hidup seperti manusia maupun tanaman. Berikut ini fungsi glukosa dan manfaatnya.
1. Sumber Energi
Fungsi glukosa yang pertama adalah sebagai sumber energi utama. Glukosa terdapat pada makanan seperti sayur, roti dan buah, sehingga agar tubuh berenergi, maka asupan makanan pun harus terjaga dengan baik.
Tubuh akan menerima glukosa dan memprosesnya sebagai bahan bakar utamanya. Glukosa membantu kinerja seluruh sel dalam tubuh seperti sel otak, saraf, sel darah merah, sel ginjal, dan beberapa sel pada mata.
2. Membantu Pembentukan Zat Lainnya
Adapun fungsi glukosa lainnya yakni membantu pembentukan zat lainnya termasuk protein dan lemak. Glukosa membentuk komponen genetik seperti asam ribonukleat atau RNA dan asam deoksiribo nukleat atau DNA.
RNA dan DNA juga merupakan bahan yang penting dalam membentuk protein. Selain itu, glukosa juga membantu terbentuknya nikotinamida adenin dinukleotida fosfat atau NADPH yang membentuk asam lemak.
3. Menjalankan Fungsi Otak
Fungsi glukosa lainnya yakni menjalankan fungsi otak dengan membantu terbentuknya alfa ketoglutarat. Alfa ketoglutarat berfungsi menghilangkan racun amonia yang berbahaya bagi sel saraf. Tak hanya itu, glukosa menjadi zat penting dalam membentuk neurotransmiter. Neurotransmiter adalah zat kimia yang membantu antar sel saling terhubung.
4. Pengiriman Oksigen Ke Jaringan
Adapun fungsi glukosa lainnya yakni untuk membentuk bifofogliserat. Blifosfogliserat merupakan zat yang melepaskan oksigen dari hemohlobin dalam sel darah merah sehingga dapat menyebar ke jaringan tubuh.
Sel darah merah membutuhkan glukosa untuk melindungi diri dari radikal bebas. Pasalnya, radikal bebas dapat meningkatkan risiko gangguan kesehatan seperti jantung, obesitas, dan lain sebagainya.
Penyakit yang Berkaitan dengan Kadar Glukosa
Setelah memahami fungsi glukosa yang memiliki banyak manfaat untuk tubuh, terdapat pula penyakit yang ditimbulkan karena glukosa. Proses metabolisme glukosa awalnya adalah karbohidrat yang dipecah oleh enzim pencernaan di mulut.
Kemudian, karbohidrat itu menjadi glukosa dan diserap oleh usus sehingga masuk ke dalam darah. Glukosa yang ada dalam darah itulah yang disebut dengan gula darah. Selanjutnya, gula akan didistribusikan ke seluruh tubuh seperti hati, otak, otot, sel darah merah, dan jaringan lemak. Jika glukosa terlalu banyak atau tidak berjalan semestinya, maka dapat menimbulkan penyakit seperti diabetes.
Faktor penyebab diabetes terklasifikasi menjadi dua, karena terdapat dua jenis diabetes yakni diabetes tipe satu dan dua. Pada diabetes tipe satu, faktor penyebabnya yakni sel imun yang menyerang sel pankreas sehingga tubuh kekurangan insulin.
Sementara itu, diabetes tipe dua disebabkan oleh adanya resistensi insulin. Resistensi insulin adalah organ hati tidak mengenali insulin yang ada, sehingga produksi glukosa berlebihan.
Jika glukosa terlalu banyak, maka organ pankreas yang menghasilkan insulin pun terus bekerja menghasilkan banyak insulin untuk menyeimbangkan gula darah. Dampaknya, pankreas akan rusak karena bekerja berlebihan dan justru nantinya tidak dapat menghasilkan insulin.
Apabila pankreas tidak berfungsi dengan semestinya, maka tingkat glukosa atau gula darah tidak terkendali. Dampaknya, terjadi komplikasi serius seperti kebutaan, infeksi kulit, jantung, koma, dan lain sebagainya.
Asupan Gula Harian yang Wajar
Menurut Diabetes UK, semua orang perlu membatasi konsumsi gula yang mereka konsumsi setiap hari. Untuk pasien diabetes, WHO merekomendasikan untuk mengurangi asupan gula secara keseluruhan sampai 6 sendok makan atau kurang dari 30 gram per hari.
Aturan tersebut menegaskan bahwa tidak hanya diperbolehkan mengonsumsi gula yang terdapat dalam pemanis, tetapi juga semua makanan dengan kadar karbohidrat sederhana yang tinggi, seperti biskuit coklat, misalnya.
Gula putih banyak dipercaya sebagai penyebab kondisi pasien diabetes semakin memburuk. Oleh karena itu, banyak pasien diabetes berusaha mencari pemanis alami sebagai alternatifnya, seperti gula aren dan madu.
Sayangnya, gula merah, gula aren, dan madu termasuk juga ke dalam karbohidrat sederhana dengan Indeks Glikemik (GI) yang tinggi. Hasilnya, kadar gula darah naik cepat setelah mengkonsumsinya.
Kemudian pemanis lain yang diduga lebih aman adalah madu. Madu memang memiliki indeks glikemik lebih rendah daripada gula pasir, tetapi masih memiliki kemampuan untuk meningkatkan kadar gula darah dengan cepat.
Artinya, madu tidak bisa dijadikan alternatif yang lebih baik untuk pengganti gula bagi pasien diabetes. Oleh sebab itu pada pokoknya, konsumsi gula dalam kadar yang wajar agar tidak berlebihan.
Demikian penjelasan mengenai fungsi glukosa, penyakit yang disebabkan oleh glukosa, dan asupan gula harian yang wajar.