9 Cara Merawat Anak Kucing Tanpa Induk yang Harus Diperhatikan

Adi Maulana Ibrahim |Katadata
Ilustrasi, kucing di kolong jembatan.
Penulis: Tifani
Editor: Agung
31/5/2023, 07.12 WIB

Umumnya seekor anak kucing yang baru lahir akan bergantung pada induknya. Terlebih, umur satu minggu bagi seekor anak kucing adalah masa kritis karena tubuhnya masih basah dan rawan mati karena kedinginan.

Namun ada kalanya kita menemukan anak kucing yang berkeliaran sendiri tanpa induk. Tentu anak kucing tanpa induk ini membuat kita kasihan dan tergerak untuk memeliharanya. Sebelum memutuskan untuk memelihara kucing tanpa induk, ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan.

Cara Merawat Anak Kucing Tanpa Induk

Anak kucing ras bengal (pixabay.com)

Tidak semua anak kucing yang berkeliaran di jalanan tanpa induk. Bisa saja, induk mereka sedang berada di suatu tempat untuk mencari makan. Sebab, umum bagi induk kucing untuk meninggalkan bayinya. Jadi, beri sedikit jarak dan lihat apakah induknya kembali.

Jika tidak kembali dalam waktu satu atau dua jam, barulah Anda bisa memutuskan untuk memelihara anak kucing tanpa induk ini. Berikut beberapa cara merawat anak kucing tanpa induk yang dapat Anda lakukan dikutip dari laman halodoc.com.

1. Menyediakan Tempat yang Hangat

Cara merawat anak kucing tanpa induk yang pertama adalah sediakan tempat yang hangat. Anak kucing sangat rentan terhadap suhu dingin, jadi Anda harus memastikan mereka tetap hangat.

Tempatkan anak kucing di area yang hangat, gunakan selimut atau bantal pemanas yang diselimuti kain lembut. Suhu yang ideal untuk anak kucing adalah sekitar 32-35°C.

2. Memberikan Pengganti Susu Induk

Cara merawat anak kucing tanpa induk yang kedua adalah memberikan susu. Jika anak kucing masih sangat kecil dan belum dapat makan makanan padat, kita perlu memberikan pengganti susu induk.

Susu kucing formulasi khusus tersedia di toko hewan peliharaan yang mengandung nutrisi penting yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan mereka. Jangan berikan susu yang biasa dikonsumsi manusia karena dapat menyebabkan masalah pada sistem pencernaan kucing.

3. Memberikan Makanan yang Sesuai Usia

Kontes kucing internasional di Malang (ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/YU)

Ketika anak kucing mulai berusia beberapa minggu, perlahan-lahan kenalkan mereka dengan makanan yang sesuai dengan usia mereka. Bubur makanan kucing basah atau makanan kucing yang dihaluskan dengan air hangat dapat digunakan sebagai pengganti susu.

4. Merangsang Buang Air Besar dan Kecil

Seperti halnya anak kucing yang disusui oleh induknya, kita juga perlu merangsang anak kucing untuk buang air kecil dan besar. Setelah makan, gunakan kain lembut atau bola kapas yang lembab untuk mengusap lembut bagian genital mereka.

Hal ini akan merangsang refleks buang air kecil dan besar.

5. Membantu Anak Kucing Bersendawa

Seperti bayi, anak hewan juga dapat merasa kembung jika ada gas yang menumpuk setelah diberikan susu. Cobalah untuk menepuk punggungnya beberapa kali secara perlahan supaya gas di dalam tubuhnya bisa keluar secara maksimal.

6. Memberikan Perawatan Kebersihan

Anak kucing tanpa induk masih membutuhkan perawatan kebersihan yang teratur. Gunakan lap lembut yang dibasahi dengan air hangat untuk membersihkan tubuh mereka secara perlahan dan hati-hati.

7. Berkonsultasi dengan Dokter Hewan

JASA PENITIPAN HEWAN PELIHARAAN DI KOTA BOGOR (ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/nym.)

Sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter hewan mengenai perawatan anak kucing tanpa induk. Dokter tersebut dapat memberikan panduan yang lebih spesifik dan memastikan bahwa kita melakukan perawatan yang tepat untuk anak kucing tanpa induk.

8. Vaksinasi

Cara merawat anak kucing tanpa induk lainnya adalah dengan memberikan vaksin. Vaksin anak kucing dapat mencegah resiko penyakit atau virus yang mungkin menyerang kapan saja, seperti jamur kucing.

Biasanya, Anda dapat memberikan mereka vaksin ketika sudah berusia 6-8 minggu hingga usia mereka sekitar 16 minggu. Kemudian, dalam jarak waktu setahun mereka harus mendapatkan vaksin penguat.

Vaksinasi sendiri biasanya dilakukan beberapa kali dengan jarak waktu 3-4 minggu. Sebelum memberikan vasksin, pastikan Anda memeriksakan fisiknya terlebih dahulu dan melakukan tes infeksi “retrovirus” Feline Leukemia virus (FeLV) dan Feline AIDS (FIV).

Jenis vaksin yang bisa kamu berikan juga sangat beragam. Menurut American Association of Feline Practitioners (AAFP), ada vaksin wajib untuk semua anak kucing, seperti Feline panleukopenia virus (FPV), Herpesvirus-1 (FHV-1), Calicivirus (FCV) atau Rabies, Feline Rhinotracheitis dan Feline Leukemia Virus (FeLV)

9. Jauhkan dari Kucing Dewasa

Kucing dewasa biasanya suka penasaran terhadap sesuatu. Untuk itu, Anda harus menghindarinya dari anak-anak kucing yang baru lahir. Memang tidak berbahaya, tetapi pisahkan terlebih dahulu sampai mereka mencapai usia yang cukup.