7 Cerita Mistis Gunung Lawu dan Pantangannya

Eventkampus.com
Ilustrasi, Gunung Lawu.
Editor: Agung
31/5/2023, 13.58 WIB

Gunung Lawu adalah gunung berapi aktif di Jawa Tengah. Gunung berapi aktif ini berada di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur. Lokasi gunung berada di tiga kabupaten yaitu Karanganyar (Jawa Tengah), Ngawi (Jawa Timur), dan Magetan (Jawa Timur). Saat ini gunung Lawu menjadi kawasan wisata dan pendakian.

Terdapat tempat populer untuk tujuan wisata alam dan sejarah. Ada 3 lokasi populer untuk tempat wisata yaitu Tawangmangu, Cemoro Sewu, dan Sarangan. Ada juga wisata bersejarah yaitu Candi Sukuh dan Candi Cetho di sisi barat. Kedua komplek percandian berasal dari masa akhir Majapahit.

Mengutip dari ticmpu.id, terdapat komplek pemakaman kerabat Praja Mangkunegaran di kaki gunung. Komplek pemakaman ini terletak di Astana Giribangun, mausoleum. Selain tempat wisata, gunung Lawu menjadi jalur pendakian. Gunung Lawu juga dikenal cerita mistis yang dipercaya masyarakat sekitar.

Masyarakat yang tinggal di Gunung Lawu percaya ada hal-hal mistis diluar nalar. Cerita mistis gunung Lawu ini juga dialami oleh para pendaki. Ada legenda dan cerita mistis yang beredar. Berikut legenda dan cerita mistis di Gunung Lawu.

Cerita Mistis Gunung Lawu

Cerita Mistis Gunung Lawu (Netralnews.com)

1. Pasar Setan

Gunung Lawu disebut sebagai tempat sarangnya makhluk halus. Ketinggian gunung sekitar 3.265 mdpl dianggap menyimpan cerita tentang kerajaan Majapahit. Mengutip dari majalahsunday.com, puncak gunung Lawu yang terkenal adalah Hargo Dalem. Sedangkan puncak tertinggi gunung yaitu Hargo Dumilah.

Puncak gunung Lawu ini dikenal keberadaan pasar setan. Beberapa pendaki mendengar suara delman, suara napas manusia, dan suara misterius lainnya. Para pendaki kerap mendengar keramaian seperti berada di pasar, tetapi hanya suara saja dan penampakan tidak terlihat mata.

Beberapa pendaki dapat mendengar suara orang menawarkan barang ketika perjalanan ke pos lima. Jika mendengar seseorang menawari barang, disarankan mendaki untuk segera mengambil barang di sekitar seperti daun, ranting, dan lainnya.

2. Burung Kyai Jalak

Legenda gunung Lawu populer adalah burung Jalak yang menampakkan diri kepada pendaki. Jikaa pendaki sopan dan berniat baik, maka burung Jalak akan menampakkan diri. Masyarakat disana percaya jika burung tersebut mengikuti pendakian, berarti kedatangan mereka disambut para penguasa.

Kisah burung Jalak berasal dari legenda Prabu Brawijaya V dan penjaga setianya. Sunan Gunung Lawu dan Kyai Jalan membuat masyarakat sekitar percaya sosoknya benar-benar ada. Konon Kyai Jalak dipercaya masyarakat berubah menjadi seekor burung jalak.

3. Larangan Baju Warna Hijau

JALUR PENDAKIAN GUNUNG LAWU (ANTARA FOTO/Siswowidodo/rwa.)

Banyak cerita mistis yang terjadi di gunung Lawu. Contohnya larangan mendaki dengan jumlah ganjil dan memakai baju warna hijau. Meski tidak tertulis, peraturan tersebut wajib dipatuhi untuk keamanan selama pendakian. Konon jika pendaki berjumlah ganjil akan digenapkan oleh makhluk lain.

Sedangkan larangan memakai baju warna hijau, dianggap Ratu Pantai Selatan akan menculiknya. Meski menjadi perdebatan karena lokasi Gunung Lawu dan pantai selatan sangat jauh, masyarakat dan pendaki mematuhi peraturan tidak tertulis itu.

4. Mitos Sendang Drajat

Terdapat Sendang Drajat sebagai sumber mata air sekitar gunung. Masyarakat setempat percaya siapapun yang meminum air disana akan awet muda. Jika niatnya baik maka jalannya akan dipermudah. Jika niatnya buruk maka akan ada rintangan yang menghalangi.

5. Berlaku Sopan

Gunung Lawu diyakini mempunyai nyawa sehingga bisa mendengar perkataan manusia. Pendaki diingatkan untuk menjaga sopan santun, tidak merusak alam, dan tidak mengucapkan kata-kata kasar. Ada kasus kejadian beberapa pendaki hilang atau tersesat di gunung Lawu. Masyarakat percaya salah satu penyebab karena para pendaki meremehkan dan tidak sopan.

6. Diikuti Penunggu

Beberapa pendaki merasakan diikuti penunggu gunung Lawu. Para pendaki merasakan hawa sekitar terasa berbeda. Konon pos 4 pendakian dianggap tempat paling angker dan jarang sekali pendaki mendirikan tenda di tempat. Mereka merasa nuansa berbeda ketika di post tersebut.

7. Aktivitas Spiritual

Gunung Lawu memiliki tiga puncak utama yang menjadi tempat sakral. Tiga puncak gunung ini dijadikan pusat aktivitas spiritual. Para pendaki diwajibkan untuk mematuhi aturan yang berlaku. Ketika malam 1 Suro, puncak gunung Lawu dijadikan tempat bermeditasi.