Memahami Fungsi, Manfaat, Jenis, dan Cara Membuat Neraca Saldo

Unsplash
Ilustrasi, menghitung data keuangan.
Editor: Agung
5/6/2023, 12.46 WIB

Dalam menjalankan usaha, Anda membutuhkan perhitungan neraca saldo untuk menggambarkan kondisi perusahaan. Pasalnya, jenis laporan keuangan ini berperan memberikan informasi aktivitas finansial perusahaan serta sebagai dasar untuk menentukan keputusan dalam usaha.

Neraca saldo sendiri pada dasarnya merupakan buku keuangan yang berisikan akun dengan sejumlah uang yang dibagi debit dan kreditnya. Lantas, bagaimana cara membuatnya? Simak ulasan singkat berikut ini.

Cara Membuat Neraca Saldo (Unsplash)

Pengertian Neraca Saldo

Neraca saldo memiliki beragam definsi. Dikutip dari buku Pengantar Akuntansi oleh V Wiratna Sujarweni,  neraca saldo adalah buku yang berisi daftar seluruh akun dengan sejumlah uang. Uang dalam buku besar tersebut terbagi ke dua sisi yakni debit dan kredit.

Adapun fungsi neraca saldo, adalah untuk mendeteksi setiap kesalahan penjumlahan yang telah terjadi dalam pembukuan yang ada dalam sisi debet dan kredit. Jika terdapat perbedaan artinya terjadi kesalahan.

Sementara itu, dilansir dari Modul Dasar-dasar Akuntansi oleh Ahmad Rizki Harahap,  neraca saldo atau trial balance adalah daftar yang dipersiapkan untuk melihat kesamaan antara jumlah debit dan kredit pada akun yang ada di buku besar.

Unsur Penting dalam Neraca Saldo

Dalam membuat neraca saldo, ada beberapa unsur-unsur penting yang perlu Anda pahami terlebih dahulu. Unsur-unsur tersebut yaitu:

  • Aktiva: aset atau semua hal bernilai milik perusahaan
  • Penghasilan: pendapatan yang diperoleh dari aktivitas penjualan pada periode tertentu
  • Biaya Penjualan: dana yang harus dikeluarkan perusahaan untuk kegiatan penjualan dan pemasaran
  • Beban: pengeluaran perusahaan yang digunakan untuk memperoleh barang atau jasa
  • Penyusutan: depresiasi atau penurunan nilai aset milik perusahaan

Fungsi Neraca Saldo

Secara umum, terdapat 4 fungsi utama dari neraca saldo yaitu:

  • Fungsi persiapan, neraca saldo berfungsi untuk mempersiapkan pembuatan laporan akhir keuangan pada suatu perusahaan.
  • Fungsi pencatatan, neraca saldo memiliki fungsi sebagai tempat melakukan beberapa macam pencatatan, dalam hal ini pencatatan yang dilakukan adalah pencatatan data-data pada setiap akun rekening. Fungsi ini juga merupakan bagian utama dari fungsi ilmu akuntansi, yaitu mencatat.
  • Fungsi koreksi, neraca saldo juga merupakan tempat melakukan koreksi terhadap seluruh catatan serta siklus akuntansi yang telah dilakukan. Dalam laporan ini, akan diketahui apakah ada kekurangan atau kesalahan pencatatan dengan cara melihat kesamaan pada hasil akhir pada kolom debit dan kredit.
  • Fungsi monitoring, neraca saldo berfungsi untuk melakukan pengawasan pada setiap akun dalam keuangan perusahaan.

Manfaat Neraca Saldo

Secara umum, terdapat dua manfaat neraca saldo, antara lain:

1. Untuk Laporan Keuangan

Neraca saldo kerap diibaratkan sebagai penghubung antara catatan akuntansi dengan laporan keuangan. Neraca saldo dapat memudahkan Anda jika ingin menyiapkan laporan keuangan.

2. Mengurangi Risiko Kesalahan

Manfaat selanjutnya yaitu dapat menunjukkan jika terjadi kekeliruan dalam pembukuan jurnal maupun buku besar. Dengan demikian, jika terjadi kesalahan tersebut, Anda bisa segera memperbaikinya.

Cara Membuat Neraca Saldo (Unsplash)

Jenis-jenis Neraca Saldo

Secara umum, nerasa saldo dibagi ke dalam tiga jenis, yaitu sebelum penyesuaian, setelah penyesuaian, dan penutup. Berikut ini penjelasan masing-masing jenisnya.

1. Neraca Saldo Sebelum Penyesuaian (Unadjusted Trial Balance)

Merupakan jenis laporan akuntansi yang dibuat setelah seluruh transaksi dicatat dalam buku besar. Setelah itu, akun saldo akun yang sudah dicatat tersebut dipindahkan ke daftra saldo,

Tujuannya sendiri yaitu memverifikasi bahwa jumlah total saldo debit dalam akun buku besar sama dengan jumlah total saldo kredit.

2. Neraca Saldo Setelah Penyesuian (Adjusted Trial Balance)

Jenis neraca saldo ini digunakan oleh akuntan untuk menunjukkan entri penyesuaian yang diperlukan.

Contoh neraca saldo ini yaitu saat perusahaan menerima beberapa produk dari vendor, tetapi faktur tidak diproses pada akhir periode akuntansi. Setelah neraca saldo adjusted atau yang sudah disesuaikan dibuat, nantinya digunakan untuk menyiapkan laporan keuangan.

3. Neraca Saldo Penutup (Post Closing Trial Balance)

Jenis neraca saldo ini disusun guna memastikan bahwa buku besar telah memiliki saldo untuk awal periode berikutnya, dan memastikan apakah akun dan saldo dalam laporan sudah sama dengan laporan pada akhir periode.

Proses ini merupakan tahap akhir dalam satu periode akuntansi setelah ayat jurnal penutup dimasukkan.

Cara Membuat Neraca Saldo

Berikut ini lima cara membuat neraca saldo yang bisa Anda praktekkan.

1. Catat Seluruh Transaksi Keuangan

Ini merupakan langkah pertama yang perlu dilakukan agar ketika nantinya dibutuhkan, bisa langsung digunakan tanpa harus mencari bukti transfer atau pembelian pada saat itu juga. 

Oleh karena itu, pastikan Anda selalu melakukan pencatatan seluruh transaksi keuangan secara real time, jangan ditunda terlalu lama.

2. Posting Transaksi Keuangan dalam Buku Besar

Langkah kedua yaitu pastikan Anda memposting seluruh transaksi keuangan yang ada ke dalam buku besar agar bisa terlacak dengan baik pemasukan dan pengeluaran yang ada.

3. Pastikan Total Debit dan Kredit sama

Ketika selesai menyusun transaksi dalam buku besar, pastikan total pemasukan dan pengeluaran sama. Jika totalnya sama, berarti catatan Anda sudah sesuai.

Namun, jika terdapat perbedaan, Anda harus mengecek satu per satu kembali karena bisa dipastikan terdapat kesalahan pencatatan di transaksi keuangan yang ada.

4. Siapkan Lembar Kerja Neraca Saldo

Langkah berikutnya yaitu menyiapkan lembar kerja neraca saldo. Pada umumnya, lembar kerja ini memiliki 4 kolom, yaitu:

  • Nomor kode adalah kode yang dibuat untuk memudahkan pelacakan transaksi. Kode ini biasanya terdiri dari angka atau huruf yang disesuaikan dengan jenis transaksi. Setiap kode hanya dipakai untuk satu jenis transaksi saja.
  • Nama akun adalah jenis transaksi yang dilakukan, misal utang, pembelian peralatan, hingga pembayaran listrik.
  • Debit adalah transaksi pengeluaran yang dilakukan perusahaan.
  • Kredit adalah pemasukan yang dimiliki perusahaan.

5. Pindahkan Seluruh Data ke Neraca Saldo

Setelah lembar kerja siap, masukkan seluruh data dalam buku besar ke dalam neraca saldo. Pastikan kembali total debit dan kredit sama.