Telinga adalah organ yang bertanggung jawab untuk mendengar dan membantu mengatur keseimbangan. Namun ada kalanya telinga mengeluarkan darah. Hal ini tentunya dapat membuat siapapun terkejut. Pasalnya, kondisi ini bisa jadi merupakan pertanda adanya gangguan serius pada telinga sehingga menyebabkan pecahnya pembuluh darah di area tersebut.
Kondisi ini dapat dialami oleh siapapun, baik orang dewasa maupun anak-anak. Oleh karena itu, untuk bisa mengatasi masalah ini, Anda perlu mengenali berbagai penyebab telinga berdarah. Untuk lebih jelasnya, simak informasi lengkapnya berikut ini.
Cara Mengobati Telinga Berdarah
Ada banyak kemungkinan yang menjadi penyebab telinga berdarah. Namun ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengobatinya. Berikut ini penjelasan enam cara yang bisa dilakukan untuk mengobati telinga berdarah berdasarkan penyebabnya.
1. Infeksi Telinga
Telinga yang berdarah bisa jadi disebabkan oleh infeksi telinga. Kondisi ini biasanya lebih sering terjadi pada anak-anak daripada orang dewasa.
Adapun gejala-gejalanya antara lain:
- demam,
- sakit kepala,
- telinga memerah,
- telinga membengkak,
- telinga terasa sakit,
- sulit tidur,
- keseimbangan terganggu karena adanya tekanan pada telinga,
- pendengaran terganggu, dan
- sakit pada leher.
Bila penyebabnya adalah infeksi telinga, Anda sebaiknya memeriksakannya ke dokter. Nantinya dokter akan meresepkan obat yang sesuai. dengan kondisi Anda
- Berikut adalah sederet obat yang bisa diresepkan dokter untuk mengobati infeksi telinga.
- Obat tetes telinga antibiotik untuk mengatasi infeksi bakteri
- Obat tetes telinga steroid untuk meringankan pembengkakan
- Obat tetes telinga antijamur untuk menangani infeksi jamur
- Obat antibiotik tablet jika infeksi bakterinya sudah parah.
2. Gendang Telinga Pecah
Selain infeksi telinga, gendang telinga pecah juga bisa menyebabkan telinga berdarah. Pecahnya gendang telinga sendirir disebabkan oleh robeknya selaput tipis yang memisahkan telinga tengah dengan telinga luar.
Hal ini bisa terjadi tanpa disadari, tapi akhirnya akan timbul rasa sakit dan telinga berdarah. Gejala lain yang muncul meliputi:
- telinga berdenging,
- telinga terasa penuh,
- muncul sensasi berputar, seperti vertigo yang akhirnya menyebabkan mual dan muntah, dan
- pendengaran terganggu dan terasa tidak nyaman.
Bila Anda memiliki salah satu atau beberapa gejala diatas, Anda sebaiknya segera menanganinya. Pasalnya, gendang telinga pecah bisa terjadi tanpa disadari hingga gejalanya semakin parah.
Cara mengobati telinga berdarah akibat pecahnya gendang telinga bisa melibatkan prosedur timpanoplasti.
Melalui prosedur itu, ahli bedah akan mencangkok atau menutup lubang di gendang telinga dengan sedikit jaringan yang diambil dari tubuh penderitanya.
3. Luka pada Kulit
Luka pada kulit, seperti adanya goresan, ternyata dapat menyebabkan telinga berdarah. Jika penyebabnya adalah hal ini, biasanya Anda akan merasakan nyeri pada bagian kulit yang mengalami luka itu.
Cara mengatasi telinga berdarah karena luka pada kulit yaitu dengan menekan area perdarahannya dengan lembut. Letakkan kain atau perban di bagian telinga sambil menekannya secara perlahan. Hal ini bertujuan untuk menghentikan perdarahan.
4. Kemasukan Benda Asing
Penyeba telinga berdarah lainnya yaitu masuknya benda-benda asing ke dalam telinga. Ketika kemasukan benda asing, pada awalnya telinga terasa tidak nyaman dan akhirnya dapat membuat telinga berdarah.
Jika benda asing tersebut tidak kunjung keluar, maka ada kemungkinan terjadi infeksi telinga. Beberapa gejala yang muncul sebagai berikut:
- telinga terasa sakit,
- adanya tekanan pada telinga,
- telinga mengeluarkan cairan,
- pendengaran terganggu, dan
- pusing.
Adapun cara mengatasinya yaitu dengan menggoyangkan kepala ke arah telinga yang kemasukan objek itu.
Namun jika tidak membuahkan hasil , Anda sebaiknya berkonsultasi dengan dokter. Nantinya dokter bisa melakukan beberapa prosedur dengan alat-alat khusus, contohnya forsep, teknik irigasi air, hingga kateter hisap (suction catheter).
5. Barotrauma
Penyebab telinga berdarah lainnya adalah Barotrauma atau trauma yang disebabkan perbedaan tekanan udara yang cukup tinggi. Kondisi tersebut biasanya terjadi pada aktivitas menyelam, terbang, dan terjun payung. Hal ini dapat menyebabkan perdarahan akibat pecahnya gendang telinga.
Gejala yang muncul antara lain:
- telinga terasa sakit,
- pusing,
- telinga berdenging,
- ada tekanan pada telinga, dan
- pendengaran terganggu.
Kebanyakan kasus barotrauma dapat sembuh dengan sendirinya dalam waktu singkat tanpa pengobatan.
Meskipun demikian, terdapat beberapa teknik untuk meredakan gejala barotrauma ringan untuk membuka tabung eustachius, contohnya mengunyah permen karet, mengisap permen, menelan, atau menguap. Akan tetapi, jika barotrauma sudah parah, Anda sebaiknya segera memeriksakannya ke dokter.
6. Cedera Kepala
Mengalami cedera kepala atau trauma berat akibat kecelakaan, jatuh dari ketinggian atua kontak fisik yang terlalu keras saat berolahraga juga bisa menyebabkan telinga berdarah. Dalam beberapa kasus, seseorang yang mengalami perdarahan telinga bersama dengan sakit kepala, berisiko mengalami gegar otak.
Selain itu, cedera kepala yang dibarengi dengan keluarnya darah dari telinga bisa menandakan kondisi medis serius, seperti retaknya tulang tengkorak.
Bila penyebabnya memang demikian, Anda bisa mengobatinya dengan meletakkan kompres dingin ke area kepala yang membengkak untuk membantu mengempiskannya.
Selain itu, Anda juga dianjurkan untuk terus beristirahat dan menghindari stres. Agar rasa nyeri dan sakit kepala akibat cedera, berkurang, Anda bisa meminum paracetamol atau ibuprofen. Namun bila cedera kepala semakin, Anda segera memeriksakannya ke dokter untuk mendapat penanganan lebih lanjut.