Perbedaan Objektif dan Subjektif Beserta Contoh Kalimatnya

Freepik
Ilustrasi, perbedaan objektif dan subjektif.
Penulis: Anggi Mardiana
Editor: Agung
12/6/2023, 20.15 WIB

Banyak di antara kita belum mengetahui perbedaan objektif dan subjektif. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), objektif diartikan sebagai keadaan tanpa dipengaruhi oleh pandangan atau pendapat pribadi. Sementara, subjektif diartikan sebagai pendapat berdasarkan sudut pandang pribadi dan belum valid kebenarannya.

Istilah subjektif dan objektif terkadang ditemukan dalam sebuah penelitian. Istilah objektif dalam penelitian terjadi di luar dugaan manusia, contohnya peristiwa bencana alam. Sementara itu, istilah objektif dalam penelitian sejarah berupa sepengetahuan manusia atau sesuatu yang diakibatkan oleh tindakan manusia itu sendiri, contohnya perang.

Agar lebih memahami, simak ulasan berikut ini mengenai perbedaan antara objektif dan subjektif, berserta contoh kalimatnya.

Perbedaan Objektif dan Subjektif

Secara umum, kalimat subjektif dan objektif bisa dibedakan dalam lima hal. Pertama, objektif artinya suatu pengamatan tidak memihak, berimbang pada fakta yang bisa diverifikasi. Sementara, subjektif artinya membuat asumsi, interpretasi mengacu pada pendapat seseorang tanpa fakta.

Kedua, pengamatan atau penilaian objektif bisa digunakan sebelum mencapai keputusan apa pun. Berbeda dengan pengamatan objektif, pengamatan atau informasi subjektif tidak bisa digunakan untuk mengambil keputusan penting.

Ketiga, informasi objektif bisa diperoleh dari jurnal ilmiah, makalah penelitian, laporan berita, buku teks, ensiklopedia dan lainnya. Sebaliknya, pengamatan subjektif bisa ditemukan dalam blog, biografi, atau editorial surat kabar. Ini berkaitan dengan sifat subjektif yang berdasarkan opini.

Kemudian, pengamatan atau penilaian objektif dilakuakan setelah informasi diverifikasi. Sedangkan, penilaian subjektif dapat dibuat tanpa memverifikasi informasi terlebih dahulu.

Terakhir, penyataan objektif bisa dibuktikan dan mudah diukur. Sementara, pernyataan subjektif bisa diukur dan sifatnya relatif orang yang bersangkutan.

Contoh Kalimat Subjektif dan Objektif

Contoh Kalimat Subjektif dan Objektif (Pastiguna.com)

Agar lebih memahami perbedaan objektif dan subjektif, berikut contoh kalimat subjektif dan objektif yang bisa dipahami:

1. Contoh Kalimat Subjektif

Berikut contoh kalimat subjektif:

  • Mungkin guru kita mengomel karena kurang tidur nyenyak.
  • Sepertinya orang tuanya kurang mengajarkan sopan santun.
  • Saya mungkin bisa mendapat nilai ulangan lebih baik jika tidak ada musik keras yang mengganggu.
  • Saya berpikir bahwa dia merupakan kandidat terbaik.
  • Menurutku film horor lebih seru daripada film romantis.
  • Agar tidak kesiangan, seharusnya pergi lebih pagi ke sekolah
  • Mungkin dia kurus karena sering makan terlambat.

2. Contoh Kalimat Objektif

Beberapa contoh kalimat objektif yang memudahkan kita untuk memahami perbedaan objektif dan subjektif, antara lain:

  • Gajah merupakan hewan paling berat di dunia.
  • Orang hipotiroidisme cenderung memiliki tubuh pendek.
  • Setiap tahun, ada lebih dari 100 pengacara yang lulus dari universitas tersebut.
  • Telah terjadi penipisan lapisan ozon dan mencairnya gletser.
  • Langit tampak terlihat gelap dan hujan pun mulai turun.
  • Tadi pagi ada kendaraan yang kehabisan bensin sehingga berhenti di tengah jalan.

Perbedaan Objektif dan Subjektif dalam Konteks Penelitian

Perbedaan Subjektif dan Objektif Dalam Penelitian (Djkn.kemenkeu.go.id)

Dalam konteks penelitian, istilah subjektif dan objektif memiliki arti berbeda. Berikut arti istilah objektif dan subjektif dalam penelitian, dilansir dari Penelitianilmiah.com:

1. Objektif Penelitian

Penelitian memiliki sifat objektif artinya kebenaran penelitian ditemukan apabila pihak peneliti mampu mengartikan penelitian tidak berdasarkan asumsi pribadi. Dalam hal ini, objek penelitian memiliki sifat sistematis dan empiris.

2. Subjektif Penelitian

Subjektif penelitian menitikberatkan pada pendapat atau prefensi pribadi pembicara. Pernyataan subjektif dalam penelitian berupa asumsi, opini, keyakinan dan kecurigaan yang dipengaruhi oleh sudut pandang pembicara.

Bisa disimpulkan perbedaan objektif dan subjektif terletak pada fakta atau bukan. Fakta merupakan sesuatu yang bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Jika suatu pernyataan didasari dengan fakta maka bisa dikatakan objektif. Sebaliknya subjektif diartikan sebagai asumsi pribadi seseorang.