7 Ciri-ciri Kucing Rabies yang Penting Diketahui

pexels/Craig Adderley
Ilustrasi, kucing.
Penulis: Tifani
Editor: Agung
21/6/2023, 09.49 WIB

Rabies merupakan penyakit yang bisa ditularkan dari hewan ke manusia. Rabies merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus.

Meski dikenal sebagai penyakit anjing gila, rabies juga dapat menyerang hewan mamalia lain seperti kucing. Pada kucing, rabies bisa menimbulkan serangkaian perubahan baik perilaku maupun fisik.

Ciri-ciri Kucing Rabies

Ilustrasi (Freepik)

Penyakit ini sangat berbahaya dan dapat mengancam nyawa siapa saja yang mengidapnya, termasuk kucing. Tidak ada tes untuk mendiagnosis apakah kucing mengalami rabies atau tidak.

Dikutip dari laman alodokter.com, sangat penting untuk mengetahui ciri-ciri kucing rabies secara tepat. Hal ini bisa membantu untuk memutuskan bahwa kucing terinfeksi rabies atau tidak.

Pada umumnya, penyakit rabies memiliki dua gejala, yakni gejala bentuk diam dan gejala bentuk ganas. Berikut ini penjelasan ciri-ciri kucing rabies yang perlu diketahui.

1. Kucing Menjadi Pica

Pica merupakan gangguan makan yang menyebabkan seseorang atau seekor hewan memakan objek bukan makanan. Sebagai contoh tanah, cat, rambut, feses, dan lainnya.

Dalam konteks rabies, pica merupakan gejala umum yang ditunjukkan kucing ketika terkena penyakit tersebut.

2. Kucing Mengalami Demam

Demam pada kucing rabies sering terjadi pada tahap pertama, yaitu tahap prodromal. Kondisi ini bisa berlangsung selama satu atau dua hari, lebih sebentar ketimbang tahap prodromal yang dialami anjing.

Selain itu, jumlah lonjakan demam yang dialami kucing juga lebih sering daripada anjing.

3. Hydrophobia pada Kucing

Kucing memang identik tidak menyukai air, namun kucing rabies semakin membuat hewan peliharaan lebih sensitif terhadap objek cair. Ketakutan terhadap air atau hydrophobia yang muncul pada hewan terjangkit rabies dipicu rasa sakit saat menelan makanan. Bahkan termasuk air atau cairan.

4. Perubahan Perilaku pada Kucing

Ilustrasi Kucing (Pexels)

Kucing yang terinfeksi rabies dapat mengalami perubahan perilaku yang cukup ekstrim dan mendadak. Apabila sudah mulai menunjukkan gejalanya, hal ini perlu diwaspadai terkena rabies.

Contohnya, kucing yang tadinya pendiam bisa menjadi sangat bersemangat dan gelisah, ataupun sebaliknya. Bahkan anabul yang biasanya periang dapat tiba-tiba lemas dan menjadi penyendiri.

5. Gangguan Syaraf

Rabies dapat menyerang otak dan gangguan saraf. Jika sudah tertular, kucing akan menunjukkan gejala berupa kejang, kelemahan otot, tremor, dan gangguan keseimbangan.

Gangguan saraf dan otak juga menyebabkan kucing tidak dapat mengenali manusia di sekitarnya. Hal tersebut membuat hewan berbulu ini tidak dapat mengontrol perilakunya, sehingga memungkinkan mereka untuk menggigit dan mencakar siapa saja, termasuk pemiliknya.

6. Suara Berubah

Kucing yang terinfeksi virus rabies dapat mengalami perubahan suara atau kesulitan dalam mengeluarkan suara. Mereka dapat mengeluarkan suara yang berbeda dari biasanya, seperti suara menjadi serak, lemah, atau tidak normal.

Perubahan ini dikarenakan virus yang menyerang sistem saraf pusat, termasuk saraf yang mengontrol otot-otot dalam produksi suara.

7. Air Liur Berlebihan

Ciri-ciri kucing rabies selanjutnya adalah mereka mengeluarkan air liur berlebih. Kucing yang sudah terinfeksi rabies cenderung banyak meneteskan air liur dari mulutnya yang terlihat seperti buih.

Hal ini terjadi akibat kelumpuhan pada otot-otot tenggorokan dan rahang akibat kerusakan saraf dan otak.

Tanda-tanda Kucing Rabies

Perawatan kucing liar antisipasi rabies di Aceh (ANTARA FOTO/Ampelsa/aww.)

Kucing yang terinfeksi rabies tidak langsung menunjukkan tanda-tanda. Tanda-tanda rabies pada kucing baru muncul setelah berminggu-minggu hingga berbulan-bulan setelah terinfeksi.

Begitu tanda-tanda rabies muncul, kematian biasanya terjadi dalam hitungan 10 hari. Berikut tanda-tanda rabies pada kucing yang patut diwaspadai.

1. Luka Gigitan

Tanda-tanda rabies pada kucing dibagi menjadi tiga kategori, yakni prodromal, excitative/furious, dan paralytic. Namun, sebelum tanda-tanda rabies muncul, Anda akan melihat adanya luka gigitan atau abses kucing.

Abses ini bisa berasal dari satwa liar, kucing lain, bahkan anjing yang membawa rabies. Setiap luka gigitan atau cedera lainnya harus segera mendapat penanganan dokter hewan.

Jika kucing peliharaan sebelumnya telah mendapat vaksinasi rabies, dokter hewan dapat merekomendasikan vaksinasi ulang setelah gigitan. Masa inkubasi rabies pada kucing adalah satu sampai tiga bulan setelah terpapar, tetapi bisa lebih lama dalam beberapa kasus.

Selama waktu ini, virus berjalan melalui tubuh ke sistem saraf, lalu akhirnya mencapai otak. Tanda-tanda infeksi rabies muncul setelah masa inkubasi ini, dan setelah tanda-tanda rabies muncul, kematian biasanya terjadi dalam 10 hari.

2. Tahap Prodromal

Tahap prodromal rabies biasanya berlangsung dua sampai tiga hari. Ini adalah tanda-tanda pertama rabies mempengaruhi perilaku kucing. Misalnya, kucing peliharaan yang awalnya suka keluar tiba-tiba menjadi bersembunyi.

Kucing yang ketakutan bahkan mungkin menjadi lebih percaya diri. Kucing juga menjadi lesu, nafsu makan berkurang, atau demam.

3. Excitative

Selama tahap ini, kucing cenderung menunjukkan perubahan perilaku yang lebih ekstrim. Kucing tampak gelisah dan sering bereaksi berlebihan terhadap pemandangan serta suara normal.

Banyak kucing berubah menjadi agresif tanpa alasan jelas seperti menyerang orang, hewan lain, bahkan benda tanpa provokasi. Tahap ini dapat berlangsung satu sampai tujuh hari dan berbarengan dengan tahap lain atau sama sekali tidak ada pada beberapa infeksi.

4. Tahap Paralytic

Selama tahap akhir rabies, kucing mengalami kelemahan dan akhirnya kelumpuhan pada kepala, leher, dan dada. Begitu juga laring akan menjadi lumpuh dan kucing tidak lagi dapat bersuara atau menelan. Inilah saat tanda terkenal "berbusa di mulut" dimulai.

Jika kucing tidak bisa menelan, air liur menjadi berlebihan. Saat kelemahan berubah menjadi kelumpuhan, otot-otot yang mengontrol pernapasan tidak bisa lagi berfungsi sehingga menyebabkan kematian.

Nah, itulah tujuh ciri-ciri kucing rabies yang patut pemilik waspadai. Apabila tanda-tanda rabies diatas muncul, pemilik harus mengkarantina kucing yang diduga terinfeksi rabies agar tidak menyerang manusia.

Selanjutnya saat masa karantina amati apakah ada ciri-ciri kucing rabies yang muncul. Jangan lupa berikan vaksin rabies pada hewan peliharaan Anda, untuk menghindari paparan rabies.