7 Kebiasaan Penyebab Pendarahan Otak

Freepik
Ilustrasi, Kebiasaan Penyebab Pendarahan Otak
Penulis: Tifani
Editor: Agung
7/7/2023, 10.46 WIB

Budayawan Emha Ainun Najib alias Cak Nun mengalami pendarahan otak dan dilarikan ke Rumah Sakit. Berdasarkan informasi, Cak Nun menjalani perawatan di RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta, Kamis (6/7) siang.

Namun, kini kondisi Cak Nun dikabarkan membaik. Cak Nun telah bisa kembali berkomunikasi meski masih terbatas.

Pendarahan otak merupakan salah satu tipe stroke. Pendarahan berasal dari arteri yang pecah, lalu darah merembes pada jaringan dan membunuh sel-sel otak.

Dikutip dari laman siloamhospitals.com, banyak orang yang mengalami perdarahan otak memiliki gejala mirip stroke, seperti mengalami kelemahan pada salah satu sisi tubuh, kesulitan berbicara, atau mati rasa. Perdarahan otak merupakan kondisi medis serius yang perlu mendapat pemeriksaan dan penanganan segera oleh dokter di rumah sakit.

Kebiasaan Penyebab Pendarahan Otak

Ilustrasi Kebiasaan Penyebab Pendarahan Otak (Freepik)

Penyebab pendarahan otak dapat beragam seperti trauma pada kepala, tekanan darah tinggi, aneurisma (pembuluh darah lemah dan pecah), kelainan pembuluh darah, dan konsumsi obat pengencer darah. Akan tetapi ada kebiasaan-kebiasaan yang ternyata memicu pendarahan otak seperti yang dialami Cak Nun.

Simak kebiasaan yang bisa picu pendarahan otak seperti yang dialami Cak Nun.

1. Merokok

Merokok adalah kebiasaan berbahaya dan memicu aneka ragam penyakit. Tak hanya pendarahan otak pemicu stroke hemoragik, merokok juga memicu masalah pernapasan.

Anda merokok? Sebaiknya setop mulai dari sekarang.

2. Kurang Bergerak

Kurang bergerak atau malas bergerak (mager) sebaiknya tidak menjadi kebiasaan. Mager bisa memicu kenaikan berat badan sampai obesitas yang merupakan faktor risiko penyakit kardiovaskular termasuk stroke.

Aktivitas fisik teratur dan gaya hidup sehat akan melindungi Anda dari risiko stroke.

3. Nonton film Horor

Sensasi terkejut saat menonton film horor memang menyenangkan buat sebagian orang. Ada rasa 'nagih' sehingga satu film rasanya kurang.

Namun, ternyata kebiasaan ini bisa memicu pendarahan otak.

Salah satu penyebab pendarahan otak adalah aneurisma. Seperti dikutip dari CBS News, studi menunjukkan rasa terkejut akan memperburuk orang yang sudah punya kondisi aneurisma otak. Mereka memiliki risiko 23 kali lipat pecah pembuluh darah ketimbang yang tidak punya aneurisma otak.

4. Konsumsi Garam Berlebihan

Ilustrasi Garam (Katadata)

Menjaga tekanan darah tetap stabil adalah kunci menghindari pendarahan otak yang bisa berujung pada stroke. Asupan garam yang tinggi akan membuat tekanan darah jadi tak lagi stabil.

Konsumsi garam berlebih akan menaikkan tingkat natrium sel dan keseimbangan cairan terganggu. Mengutip dari laman Kemenkes, cairan yang masuk ke dalam sel membuat arteri mengecil sehingga jantung harus bekerja lebih keras dan tekanan darah naik.

5. Berkendara Tanpa Helm

Bukan berarti naik motor tanpa helm akan memicu pendarahan otak. Namun, risiko pendarahan otak akan lebih tinggi kalau terjadi benturan atau cedera kepala. Meski jarak dekat, sebaiknya tetap pakai helm.

6. Sering Stres

Stres bisa menaikkan tensi darah Anda, hal ini tentu membebani kerja pembuluh darah. Saat stres, tubuh melepaskan hormon kortisol dan adrenalin yang dapat menyebabkan peningkatan denyut jantung.

Hormon-hormon ini juga dapat mempersempit pembuluh darah, sehingga terjadi peningkatan tekanan darah. Efek peningkatan tekanan darah akibat stres cenderung terjadi sementara.

7. Obesitas

Obesitas dan kelebihan berat badan erat kaitannya dengan tekanan darah tinggi, tentunya juga meningkatkan potensi terjadinya pendarahan otak. Bahkan kedua hal ini dinilai sebagai penyebab hipertensi yang paling sering terjadi.

Semakin berat massa tubuh Anda, semakin banyak darah yang diperlukan untuk mengantar oksigen dan nutrisi ke seluruh jaringan tubuh. Hal ini tentu menjadi penyebab kerja jantung lebih keras dari biasanya, sehingga tekanan darah lama-lama akan naik dan hipertensi pun tidak dapat dihindari.

Cara Mencegah Pendarahan Otak

Ilustrasi Tips Diet Sehat (Katadata)

Pendarahan otak adalah kondisi fatal yang dapat menyebabkan kematian. Untuk itu, kita perlu mengetahui cara mencegah pendarahan otak. Dilansir dari Cleveland Clinic, pendarahan otak atau disebut dengan stroke hemoragik menyebabkan kematian sel atau jaringan di otak secara cepat akibat darah yang menggenang.

Berikut cara mencegah pendarahan otak yang perlu diketahui.

1. Mengobati Hipertensi

Mengobati hipertensi atau tekanan darah tinggi menjadi salah satu cara mencegah terjadinya pendarahan otak. Penelitian menunjukkan bahwa 80 persen pasien pendarahan otak memiliki riwayat tekanan darah tinggi.

Untuk itu, kita perlu mengendalikan tekanan darah dengan diet, pengobatan, dan olahraga.

2. Batasi atau Hindari Rokok

Kebiasaan merokok 20 batang sehari berisiko menimbulkan pendarahan otak hampir tiga kali lipat. Semakin cepat berhenti merokok, Anda akan terhindar dari berbagai penyakit mematikan, termasuk pendarahan otak.

3. Hati-hati Saat berkendara

Pendarahan otak sering disebabkan karena cedera atau trauma kepala. Untuk itu, kita sebaiknya selalu berhati-hati saat berkendara.

Selalu gunakan helm ketika mengendarai sepeda motor, sepeda kayuh, atau skateboard. Kemudian, selalu memakai sabuk pengaman saat mengendarai mobil.

4. Konsultasi Jika Mengonsumsi Obat Pengencer Darah

Obat pengencer darah seperti warfarin (coumadin) dapat memicu pendarahan otak. Karena itu, jika Anda mengonsumsi obat ini, lakukan konsultasi secara teratur dengan dokter untuk memastikan kadar darah Anda berada dalam kisaran normal.

5. Operasi Korektif

Operasi korektif dapat dilakukan pada orang yang memiliki kelainan otak seperti aneurisma otak. Diketahui, aneurisma otak adalah kondisi ketika terjadi penggelembungan atau menonjolnya pembuluh darah di otak akibat melemahnya dinding pembuluh darah di suatu titik.

Demikian ulasangan mengenai kebiasaan yang bisa picu pendarahan otak seperti yang dialami Cak Nun. Pendarahan otak dapat dicegah dengan menjaga kesehatan tubuh dan menerapkan pola hidup sehat.